5 Alasan Sebaiknya Bus Telolet Tidak Dilarang Beroperasi
Setelah "Om Telolet Om" resmi menjadi meme global, sempat muncul kabar kalau bus telolet akan dilarang. Inilah alasan bus ini sebaiknya tidak dilarang!
Image Credit: Kompas[/caption]
Setelah "Om Telolet Om" resmi menjadi meme global, justru muncul kabar kalau bus telolet akan dilarang. Inilah alasan bus sejenis ini sebaiknya tidak dilarang!
Sekitar pukul 19.00, detik.com menyampaikan kalau bus telolet akan dilarang Menhub. Ini jelas berita yang bisa terasa kurang menyenangkan, setelah sepanjang tanggal 21 kemarin seluruh dunia seperti membicarakan topik "om telolet om."
Untungnya pukul 9 pagi ini ada kabar susulan yang menyampaikan kalau beliau tidak melarang, selama supir bus tidak abai kepada keselamatan. Para fan bis dan telolet pun bisa menghela nafas lega. Setidaknya untuk sekarang.
Tapi bagaimana kalau ada pihak lain yang justru mencoba untuk melarang bus telolet setelah fenomena ini menjadi viral dunia? Penulis berpendapat bahwa itu tidak sebaiknya dilakukan, kecuali memang terjadi sesuatu yang sangat parah untuk mendukungnya. Ini alasannya.
[page_break no="1" title="Untuk Apa Meredam Fenomena Baik?"]
Fenomena telolet ini mungkin bisa terasa mengganggu, karena fan membanjiri akun medsos musisi dan bintang dengan "Om Telolet Om." Tapi lihat saja hasilnya. Dalam video Zedd misalnya, dia justru menanggapi fenomena ini dengan memperlihatkan keindahan Indonesia.
https://twitter.com/Zedd/status/811570844413599744
Pada akhirnya - setidaknya sejauh ini - fenomena telolet ini justru lebih memberi kegembiraan dan bahkan membantu memperkenalkan Indonesia ke seluruh dunia. Untuk apa mencoba meredam sesuatu yang masih baik?
Karenanya sebaiknya Menhub memang hanya memberi himbauan, bukannya sampai melarang bus untuk beroperasi.
[page_break no="2" title="Berisiko Kecelakaan?"]
"Ya itu (fenomena "bus telolet") menggembirakan tapi rada sedikit membuat kekacauan ya karena ada kemungkinan itu bisa terjadi kecelakaan, anak anak gitu." Itu tanggapan Menhub Budi Karya Sumadi saat diwawancara oleh detik.com kemarin malam.
Masalahnya... bus telolet ini bukan fenomena yang benar-benar baru muncul tanggal 21 kemarin. Bus telolet seperti ini sudah sejak lama, dan kira-kira sudah mulai ngetren sejak 2012 sebelum meledak tahun ini. Selama kurun waktu itu pastinya ada catatan kecelakaan bus, namun bukankah tidak ada yang kejadian fatalnya murni tercipta karena klakson?
Jangan salah, memang ada kemungkinan tren ini bisa berujung fatal. Tak tertutup kemungkinan fenomena viral telolet membuat ada supir yang terlalu fokus membunyikan klakson dengan heboh hingga tak memikirkan jalan. Tapi untuk menghindari yang seperti itu rasanya himbauan bisa lebih membantu ketimbang langsung melarang.
[page_break no="3" title="Sudah Ada Aturan Soal Desibel"]
Seperti yang disampaikan oleh Arief Setiawan selaku ketua Bismania Community (BMC) saat dihubungi detik.com, sudah ada aturan yang berlaku mengenai desibel klakson bus.
Karenanya, bila memang ada bus yang melanggar ketentuan itu, maka hukuman bisa dijatuhkan untuk para pelanggar saja, bukan seluruh bus sejenis.
Apa lagi alasan bus telolet sebaiknya tidak dilarang? Kamu bisa melanjutkan membaca ke halaman kedua.
[page_break no="4" title="Fenomena Ini akan Memudar"]
Risiko dari fenomena heboh seperti ini sih biasanya hype-nya akan memudar sendiri nanti. Tidak akan hilang sepenuhnya, tentu, karena fenomena seperti ini sudah bisa ditemui sejak lama. Tapi kembali ke level standarnya sebelum ini.
Jadi, sekali lagi, bila tak terjadi sesuatu yang berbahaya, pelarangan bus telolet hanya akan menyulitkan supir bus dan membuat kesal para pemburu telolet saja. Biar bagaimanapun, saat fenomena ini surut dan dunia teralih oleh fenomena viral lain lagi, para supir bus masih harus mencari nafkah dengan cara mereka sendiri.
[page_break no="5" title="Meredam Kreativitas"]
Fenomena telolet ini sebenarnya memperlihatkan kreativitas dari supir bus, para "pemburu" suara klakson telolet, hingga para netizen yang menelurkan jutaan meme dan karya seperti komik. Jangan lupakan juga kesuksesan membangkitkan inspirasi untuk musisi luar seperti Zedd dan Firebeatz.
Melarang bus telolet saat - sejauh ini - belum terjadi sesuatu yang parah dan memprihatinkan rasanya seperti meredam begitu saja kreativitas-kreativitas ini tanpa alasan yang kuat.
Itulah lima alasan utama bus telolet sebaiknya tidak dilarang. Kesimpulannya, saat ini Indonesia memiliki satu hal yang secara tak terduga dilihat dan disukai netizen seluruh dunia. Sama sekali tak bijaksana untuk malah melarang dan menghentikannya. Untung Menhub telah berubah pikiran.