10 Film Adaptasi Game Terbaik Menurut Situs Rotten Tomatoes
Sejauh ini, Assassin's Creed hanya dinilai 16% oleh Rotten Tomatoes. Tapi sebenarnya apa film adaptasi game terbaik menurut situs itu? Ini daftarnya!
Sejauh ini, Assassin's Creed hanya dinilai 16% oleh Rotten Tomatoes. Tapi sebenarnya apa film adaptasi game terbaik menurut situs itu? Ini daftarnya!
[read_more id="215217"]
Untuk yang belum tahu, Rotten Tomatoes adalah situs pengumpul review. Review yang baik akan menambah presentase positif di meteran mereka, sementara negatif akan mengurangi. Jadi kalau film favoritmu mendapat nilai jelek di sana, pastikan kamu marah ke reviewer bukan ke situsnya.
Sejauh ini, terbukti kalau para reviewer tidak keberatan memberi nilai bagus untuk adaptasi komik ke film. Untuk Marvel, ada The Avengers yang diakui bagus oleh 92% reviewer. Untuk DC, selalu ada The Dark Knight yang diakui bagus 94% reviewer. Adaptasi dari light novel Jepang? Ada Edge of Tomorrow yang diakui bagus 91% reviewer.
Tapi kalau adaptasi game... yah, lihat saja nilai-nilai dari adaptasi game terbaik menurut Rotten Tomatoes ini. Nilai-nilainya bisa membuat kamu tercengang.
[page_break no="10" title="Tomb Raider: The Cradle of Life"]
Rating: 24%
Tomb Raider: The Cradle of Life berhasil dianggap bagus oleh 24% reviewer. Sebenarnya ini peningkatan dari film perdananya, yang hanya dikatakan oke oleh 20% reviewer dan bahkan tidak masuk ke peringkat sepuluh film adaptasi game terbaik ini. Namun hasil dari film ini di bawah ekspektasi studio, yang pada akhirnya menyerah dan tidak membuat lanjutan petualangan Angeline Jolie sebagai Lara.
Lara Croft akan kembali lagi di tahun 2018. Kali ini dia akan diperankan oleh Alicia Vikander.
Dan ya, untuk menduduki posisi sepuluh dalam peringkat film adaptasi game terbaik ini hanya memerlukan skor 24% Rotten Tomatoes. Mungkin kamu sudah mendapat gambaran kalau peringkat pertamanya pun skornya tidak akan terlalu tinggi.
Sumber: Rotten Tomatoes
[page_break no="9" title="Warcraft"]
[read_more id="253574"]
Rating: 28%
Di peringkat sembilan film adaptasi game terbaik versi Rotten Tomatoes ada Warcraft yang masih tergolong baru. Film ini sebenarnya tergolong oke, namun upaya sutradara untuk memasukkan sebanyak mungkin lore ke dalam filmnya sepertinya justru menghambat film ini untuk disukai penonton awam.
Pendapatan Warcraft juga tergolong jeblok di pasar Amerika. Namun film ini justru tertolong berkat pemasukan dari pasar internasional, terutama China. Jadi kalau kamu masih mengharapkan sekuel, kesempatan itu masih ada.
Sumber: Rotten Tomatoes
[page_break no="8" title="Silent Hill"]
Rating: 29%
Dari segi visual dan musik, Silent Hill pertama jelas juara. Kota Silent Hill yang berkabut dan misterius disajikan dengan apik. Monster-monsternya pun tampil dengan mantap. Sayang penyajian horornya kurang terasa, jadi film ini justru terasa membosankan di beberapa bagian.
Sayangnya seperti Mortal Kombat - yang juga ada di daftar ini - film perdana Silent Hill yang lumayan ini dilanjutkan dengan Silent Hill: Revelations yang justru luar biasa jelek.
Sumber: Rotten Tomatoes
[page_break no="7" title="Resident Evil: Retribution"]
Rating: 31%
Cukup menakjubkan juga sebenarnya menyadari ada franchise film adaptasi game yang kuat bertahan berjudul-judul. Sementara Prince of Persia gagal dilanjutkan, Tomb Raider hanya bertahan dua film, dan Warcraft masih diragukan, Resident Evil karya Paul W.S. Anderson masih bertahan hingga sekarang.
Kualitasnya? Yah, tak satu pun film adaptasi Resident Evil ini yang dianggap bagus oleh 40% reviewer. Tapi kualitas filmnya sendiri lumayan konsisten, terbukti dari Resident Evil: Retribution bukanlah satu-satunya judul seri ini yang masuk ke film adaptasi game terbaik menurut Rotten Tomatoes.
Sumber: Rotten Tomatoes
Itu baru tiga dari sepuluh judul film adaptasi game terbaik. Sejauh ini, angka tertinggi adalah 31%. Apakah ada film yang minimal bisa diakui bagus oleh 50% reviewer? Cek di halaman kedua.
[page_break no="6" title="Mortal Kombat"]
Rating: 34 % (dari 32 reviewer)
[read_more id="285498"]
Menurut penulis pribadi sih Mortal Kombat memang termasuk salah satu film adaptasi game terbaik. Standar genre ini memang rendah. Filmnya sendiri memiliki berbagai kelemahan, seperti misalnya kurang brutal untuk ukuran Mortal Kombat, Scorpion dan Sub Zero seperti tukang pukul generik, dan kualitas aktornya sendiri biasa saja.
Tapi tak seperti Street Fighter, Mortal Kombat sukses menyajikan premis gamenya: turnamen antara ahli bela diri. Adegan aksinya pun lumayan menarik, dengan konflik akhir yang seru.
Sayang kelanjutan dari film ini justru jauh lebih buruk lagi.
Sumber: Rotten Tomatoes
[page_break no="5" title="DOA: Dead or Alive"]
Rating: 34% (Dari 44 reviewer)
[read_more id="249607"]
Waktu diumumkan kalau Dead or Alive akan mendapati film adaptasi, banyak yang sudah takut duluan kualitasnya akan sehoror karya Uwe Boll. Ternyata hasilnya adalah... dibilang bagus sih tidak, tapi jujur filmnya sendiri jauh di atas kualitas Boll.
Dead or Alive adalah jenis film santai yang bisa kamu nikmati saat kamu bosan dan tidak ada tontonan lain. Penampilan dari Jaime Pressly dan Kevin Nash terutama benar-benar terasa oke. Filmnya sendiri sangat cheesy di banyak bagian, tapi ini adalah kualitas cheesy yang masih bisa dinikmati. Karena itu juga sepertinya 34% dari 44 reviewer menganggap film ini lumayan.
Sumber: Rotten Tomatoes
[page_break no="4" title="Resident Evil"]
Rating: 34% (Dari 124 reviewer)
Sudah ditulis sebelumnya kalau Resident Evil: Retribution bukan satu-satunya judul seri garapan sutradara Paul W.S. Anderson yang masuk daftar ini. Resident Evil Movie pertama, yang kemudian mengawali seri panjang itu, berhasil meraih nilai baik dari 34% reviewer. Ini juga adalah nilai tertinggi dari seluruh seri.
Apakah Resident Evil: Final Chapter nanti bisa melampaui ini? Kita lihat saja.
Sumber: Rotten Tomatoes
[page_break no="3" title="Prince of Persia"]
Rating: 36%
Prince of Persia sempat jadi harapan meraih gelar film adaptasi game terbaik sepanjang masa. Tokoh utama film ini terdiri dari aktor Jake Gyllenhaal yang telah berkali-kali menunjukkan kualitas aktingnya. Lalu ada Ben Kingsley si peraih Oscar. Dari segi visual juga film ini mirip dengan gamenya.
Hasilnya? Film ini bertahan menjadi salah satu film adaptasi game terbaik dari versi Rotten Tomatoes. Tapi sayangnya filmnya sendiri terasa cukup membosankan, sehingga rating 36% dari 215 reviewer ini terasa wajar.
Sumber: Rotten Tomatoes
[page_break no="2" title="Angry Birds Movie"]
[read_more id="251969"]
Rating: 43%
Angry Birds Movie mungkin memiliki banyak kelemahan, seperti muatan referensi pop culture yang seperti dipaksa masuk agar filmnya terasa relevan serta komedi yang kadang kelewat vulgar. Namun akhirnya dari 141 review yang masuk, Angry Birds diakui bagus oleh 43% di antaranya. Dan itu sukses melontarkan film yang satu ini ke papan atas film adaptasi game terbaik.
Mengesampingkan kelemahannya, Angry Birds memang lumayan mudah dinikmati dan masih memiliki beberapa momen lucu. Jadi tak heran juga kalau kualitasnya dianggap lebih bagus dari nomor-nomor sebelumnya.
Sumber: Rotten Tomatoes
[page_break no="1" title="Final Fantasy: Spirit Within"]
Skor: 44%
Mengejutkan memang. Film yang sukses membuat Squaresoft sekarat dan nyaris menggagalkan merger dengan Enix ini ternyata sukses bertahan sebagai film adaptasi game terbaik di Rotten Tomatoes sejak 2001. Diakui bagus oleh 44% dari 145 reviewer, Spirits Within memang sebetulnya tidak kelewat buruk. Masalahnya hanya filmnya lebih terasa seperti Starship Trooper ketimbang adaptasi Final Fantasy.
Tapi bagaimana dengan film yang memang dirilis sebagai adaptasi gamenya? Kingsglaive hanya dinilai oke oleh 13% dari 15 reviewer, sementara Final Fantasy VII: Advent Children hanya dinilai oke oleh 2 dari 6 reviewer (33%, tapi terlalu sedikit yang mereview untuk dimasukkan ke daftar ini).
Sumber: Rotten Tomatoes
Sementara Marvel rutin menyajikan film yang disetujui bagus oleh minimal 80% reviewer, sedih juga sebenarnya melihat film adaptasi game terbaik bahkan tidak mampu menembus 50% review bagus. Assassin's Creed, Warcraft, dan Angry Birds yang rilis tahun ini saja gagal semua.
Apakah suatu saat nanti akan ada film bagus yang diakui bagus hingga 94% reviewer? Untuk saat ini sih sepertinya sulit, tapi kemungkinan itu selalu terbuka. Seharusnya... minimal tidak terlalu sulit diakui bagus lebih dari 44% reviewer dan - akhirnya - mengungguli Spirits Within.