Ternyata Indonesia Punya Andil Bagi Sukses Leicester City Menjuarai Liga Inggris
Ternyata Indonesia pun punya andil besar dalam kesuksesan Leicester dalam merengkuh gelar juara Liga Inggris!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kisah Cinderella Leicester City akhirnya ditutup dengan manis. Leicester memastikan gelar juara Liga Inggris, setelah Tottenham Hotspurs hanya bermain imbang 2-2 melawan Chelsea di Stamford Bridge. Sebetulnya Tottenham masih memiliki kesempatan untuk menunda pesta juara Leicester City andaikan mereka bisa memenangkan pertandingan melawan Chelsea dini hari tadi. Namun dengan 70 poin yang dikumpulkan oleh Tottenham saat ini sudah tidak akan mungkin mengejar capaian 77 poin Leicester meskipun Liga Inggris masih menyisakan 2 pertandingan.
Ini merupakan gelar Liga Inggris pertama yang diraih oleh Leicester City sepanjang sejarah. Klub asuhan Claudio Ranieri ini sukses memberikan kejutan besar di musim ini. Leicester City yang musim lalu hampir saja terdegradasi ke Championship Division, namun di musim ini berubah mejadi salah satu tim yang sangat mengerikan. Puncaknya ketika mereka bisa mengalahkan tim-tim besar Liga Inggris untuk meraih gelar juara.
Ternyata Indonesia punya hubungan erat terkait kesuksesan Leicester merungkuh gelar Liga Inggris pertamanya sepanjang sejarah. Karena pada tahun 2010 lalu, seorang pengusaha asal Indonesia pernah mengakusisi saham klub Leicester. Adalah mantan Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Iman Arif, melalui Cronous Sports Management yang memiliki saham 20% klub yang berjuluk The Foxes tersebut. Kala itu Leicester masih berlaga di kasta kedua Liga Inggris dan ditukangi oleh seorang pelatih jempolan, Sven-Goran Eriksson.
"Saya tertarik menanamkan saham di Leicester City karena akademi sepakbolanya masih yang terbaik. Rangking akademinya masih nomor satu,” ujar Iman Arif kala itu. Tak hanya menanamkan modalnya, Iman pun mengajak beberapa pemain muda Indonesia untuk berlatih di akademi klub. “Tujuan pertama adalah ingin mengembangkan pemain usia muda. Kedua, klub ini masih potensial dan bekas klub Premier League," tandas Iman. Beberapa pemain yang sempat berlatih di sana adalah Yogi Rahadiyan dan Maldini Pali.
Namun pada akhirnya Iman Arif melepaskan 20% saham Leicester yang ia miliki pada tahun 2011. Iman pun mengungkapkan beberapa alasan utama mengapa dirinya harus melepas seluruh saham klub. "Pada saat itu pihak King Power ingin mengambil alih seluruh saham selain menjadi mayoritas," ujar Iman.
Tak hanya Iman Arif, beberapa pengusaha asal Indonesia lainnya juga pernah memiliki saham di klub-klub sepakbola luar negeri. Sebut saja keluarga Bakrie yang menguasai saham di klub Brisbine Roar yang berlaga di Liga Australia dan CS Vise yang bermain di Liga Belgia. Ada juga Erick Tohir yang sudah malang melintang di dunia bisnis olahraga. Ia merupakan pemiliki dari klub raksasa Italia, yakni Inter Milan.
Tentu akan membanggakan Indonesia andaikan semakin banyak pengusaha-pengusaha Indonesia yang menginvestasikan dananya untuk mengakusisi klub sepakbola luar negeri. Apalagi jika klub tersebut akhirnya bisa juara, nama Indonesia tentu akan semakin dikenal di kancah sepakbola luar negeri.