Sambut Asian Games, Inilah 6 Film Indonesia Bertema Olahraga yang Harus Kamu Tonton!
Sebelum nonton Asian Games, tonton dulu deretan film bertema olahraga berikut ini!
Pembukaan Asian Games 2018 tinggal menghitung hari. Indonesia untuk kedua kalinya terpilih sebagai tuan rumah olahraga tingkat Asia tersebut setelah sebelumnya pada tahun 1962.
Nah, sambil menyambut Asian Games 2018, tak salah untuk kamu menyaksikan deretan film olahraga buatan sineas Tanah Air demi meningkatkan rasa nasionalisme saat mendukung para atlet bertanding.
Apa saja sih film Indonesia bertema olahraga yang harus kamu tonton? Berikut ini daftarnya!
Berbicara film olahraga buatan sineas Tanah Air, sudah jelas yang ada di urutan teratas adalah film besutan Angga Dwimas Sasongko berjudul Cahaya dari Timur: Beta Maluku.
Tak sekadar bercerita tentang sepak bola, Cahaya dari Timur juga memberi pesan jika olahraga pun nyatanya bisa menjadi alat perdamaian di daerah yang penuh konflik seperti di Maluku.
Cahaya dari Timur: Beta Maluku menyabet penghargaan Film Terbaik di ajang Piala Citra dan Chicco Jerikho didaulat sebagai Aktor Terbaik di ajang yang sama.
3 Srikandi merupakan film biopik yang mengangkat kisah nyata dari perjuangan tiga atlet panahan Indonesia ketika merebut medali perak di Olimpiade Seoul tahun 1988. Tak hanya menyuguhkan cerita ketiga atlet panahan, 3 Srikandi juga menyoroti bagaimana usaha sang pelatih Donal Pandiangan (Reza Rahadian) membawa anak didiknya berhasil merengkuh medali pertama bagi Indonesia di ajang Olimpiade tersebut.
Bukan tak mungkin, semangat dari film ini bisa menular kepada atlet panahan Indonesia yang bertanding di Asian Games 2018.
Masih kurang? Di halaman selanjutnya masih ada film olahraga garapan Tanah Air yang harus kamu tonton.
Garuda di Dadaku adalah film arahan sutradara Ifa Isfansyah yang rilis pada tahun 2009. Mengedepankan kisah anak kecil bernama Bayu yang hobi bermain bola dan bercita-cita bermain bersama Timnas Indonesia.
Meski cita-citanya sempat diabaikan, namun Bayu tetap bersikukuh dan berjuang terus demi mewujudkan mimpinya mengenakan baju garuda di dada.
Plotnya sendiri bisa dibilang sederhana, namun banyaknya nilai-nilai patriotisme dan nasionalisme yang ditunjukkan dalam film ini.
Film olahraga buatan sineas Indonesia selanjutnya adalah King. Mengisahkan Guntur, yang punya cita-cita untuk jadi pebulutangkis hebat seperti idonyalnya, Liem Swie King.
Cita-cita Guntur itu tak terlepas dari peran sang ayah yang merupakan komentator pertandingan bulu tangkis antar kampung. Ia juga bekerja mengumpulkan bulu angsa, bahan untuk pembuatan shuttlecock. Rasa sukanya terhadap bulu tangkis, membuatnya menularkan semangat dan kecintaannya itu pada Guntur.
Film King disutradarai oleh Ari Sihasale dan dirilis pada tahun 2009.
Di halaman berikutnya, teradapat dua film olahraga yang juga harus kamu tonton!
Mari Lari berkisah tentang Rio Kusumo (Dimas Aditya), seorang pemuda yang berjuang mengikuti lomba lari maraton. Pada saat sedang latihan, Rio tak sengaja bertemu dengan seorang gadis yang suka berlari bernama Anisa (Olivia Jensen).
Rio yang awalnya dikenal sebagai pemuda yang mudah menyerah dan tak bisa menyelesaikan apapun dalam hidupnya, berubah sejak bertemu dengan Anisa. Ia pun bertekad bekerja keras menjadi juara lari maraton demi mendiang ibunya yang juga merupakan pelari. Mampukah Rio?
Mengisahkan Dewa (Kenny Austin) yang tinggal di rumah susun bersama pamannya (Dodit Mulyanto). Dewa yang punya hobi bermain basket memiliki keinginan untuk membawa sekolahnya, SMA Wijaya, menjadi juara Development Basketball League (DBL) untuk pertama kali.
Dalam perjalannanya, Dewa harus menghadapi banyak halangan, yang terbesar saat ia mengalami insiden sehingga mengakibatkan kehilangan sebelah penglihatannya.
Film yang tayang pada tahun 2018 ini disutradarai oleh Andibachtiar Yusuf.