Apakah Jumlah Penonton Berbanding Lurus dengan Kualitas Sebuah Film?

Jumlah penonton memang selalu menjadi patokan seberapa sukses sebuah film ketika tayang. Tapi apakah jumlah penonton juga menjadi indikasi seberapa bagus atau berkualitasnya sebuah film?

Apakah Jumlah Penonton Berbanding Lurus dengan Kualitas Sebuah Film?

Apakah Jumlah Penonton Berbanding Lurus dengan Kualitas Sebuah Film?

Jumlah penonton memang selalu menjadi patokan seberapa sukses sebuah film ketika tayang. Tapi apakah jumlah penonton juga menjadi indikasi seberapa bagus atau berkualitasnya sebuah film?

[duniaku_baca_juga]

Tahun 2016 bisa dibilang merupakann momentum emas kebangkitan industri film tanah air. Pasalnya, pada tahun tersebut, sebuah film sukses menorehkan rekor fantastis yang telah bertahan selama hampir delapan tahun.

Yup, Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 1 berhasil memecahkan rekor jumlah penonton sepanjang sejarah perfilman Indonesia. Selama masa penayangan, film garapan Anggy Umbara tersebut berhasil meraup 6.858.616 penonton. Angka tersebut sekaligus melewati catatan angka penonton film Laskar Pelangi yang mencapai 4.719.453 penonton.

Selain sensasi Warkop DKI Reborn, tahun 2016 juga menjadi ajang pembuktian film-film Indonesia untuk bersaing secara ketat. Hal ini terlihat dari perolehan jumlah penonton film yang dirilis tahun 2016.

Terdapat 10 film yang mencatatkan jumlah penonton mencapai lebih dari 1 juta. Bandingan saja dengan tahun-tahun sebelumnya yang paling cuma menghadirkan dua film dengan penonton lebih dari 1 juta.

Jumlah penonton ini tentu mencerminkan kesuksesan film yang bersangkutan tapi apakah jumlah penonton juga menjadi indikasi kualitas film?

Untuk melihat kualitas sebuah film, cara yang paling gampang adalah melihat penghargaan apa saja yang telah diraih oleh film tersebut. Festival Film Indonesia yang merupakan ajang penghragaan film paling prestisius di Indonesia menjadi patokan paling mudah menentukan seberapa bagus sebuah film.

Apakah Jumlah Penonton Berbanding Lurus dengan Kualitas Sebuah Film?

Pada ajang FFI 2016, film Athirah sukses meraih penghargaan Film Terbaik. Film ini mengalahkan kandidat lain seperti Rudy Habibie, Salawaku, Surat dari Praha, dan Aisyah, Biarkan Kami Bersaudara. 

Bahkan tak cuma sebagai Film Terbaik, film garapan Riri Riza ini juga meraih penghargaan di katagori Pengarah Artistik Terbaik, Penulis Skenario Adaptasi Terbaik, Penata Busana Terbaik, Pemeran Utama Wanita Terbaik, dan Sutradara Terbaik pada FFI 2016.

Lantas berapa jumlah film yang diraup oleh film Athirah? Jika melihat data di filmindonesia, Athirah tidak termasuk ke dalam 15 besar film terlaris pada tahun 2016, di mana posisi 15 diisi oleh The Doll yang meraup 550 ribu penonton. Itu artinya, jumlah penonton Athirah kurang dari 500 ribu.

Pada ajang FFI 2015, film Siti dinobatkan sebagai Film Terbaik. Uniknya, meski menyandang sebagai film terbaik di ajang sekelas FFI, namun Siti hanya bertahan empat hari tayang di bioskop Tanah Air. Bahkan film ini  hanya meraup 4.771 penonton saja!

Film Cahaya dari Timur: Beta Maluku berhasil meraih gelar Film Terbaik di ajang FFI 2014. Namun untuk urusan raihan jumlah penonton, film yang dibintangi oleh Chicco Jerikho ini tak terlalu cemerlang. Cahaya dari Timur: Beta Maluku hanya meraup 250 ribu penonton saja. Bandingkan dengan film komedi Comic 8 yang rilis di tahun yang sama namun memperoleh 1,6 juta penonton.

Diurut ke tahun-tahun sebelumnya, para pemenang di FFI  katagori Film Terbaik dimenangkan oleh film-film underrated yang tidak banyak menyedot atensi penonton bioskop.

[read_more id="327360"]

Jadi, jika melihat sample pemenang film terbaik di ajang FFI, nampaknya jumlah penonton yang semakin banyak, tidak menentukan jika film tersebut semakin berkualitas. Apakah kamu setuju?

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU