Yuk Berkenalan dengan Para Pembicara GDG Prime 2015 - Bagian 2
Total ada 32 pembicara yang akan hadir dalam GDG Prime 2015 nanti!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
[read_more id="229519"][clearboth]
Tinggal beberapa hari lagi menuju Konferensi developer game terbesar di Indonesia, Game Developer Gathering (GDG) Prime 2015 yang akan digelar pada tanggal 7 November 2015 mendatang. Mungkin sebagian dari kamu masih penasaran, siapa saja sih pembicara yang akan mengisi kelas-kelas diskusi dalam perhelatan GDG Prime 2015 kali ini. Yuk kita lihat lebih dekat para pembicara dari GDG Prime 2015. Oh ya, jangan lupa buka kembali artikel
Jonathan Manuel Gunawan saat ini menjabat sebagai Chief Operating Officer dari Toge Productions. Dialah yang berada dibalik beberapa game sukses di Steam, seperti Infectonator dan Necronator. Bahkan Necronator 2 berhasil meraih prestasi
dimainkan lebih dari 3 juta kali di seluruh dunia hanya dalam waktu 3 bulan sejak peluncurannya, dan mendapatkan rating yang sangat baik di beberapa portal game seperti Armor Games. selain itu, Infectonator sendiri sempat menyabet penghargaan
Best Game of the Year 2012 dari publisher ArmorGames. Selama GDG Prime 2015 ini, Jonathan bersama rekan-rekannya dari Koalisi Kemakmuran (Toge - Mojiken - Amagine) bakal membagikan pengalaman mereka.
[page_break no="2" title="Eka Pramudita Muharram"]
Merupakan lulusan dari DKV ITS, arek Suroboyo ini mengawali kariernya dengan bergabung sebagai artist di ElvenTales. Eka kemudian membangun startup-nya sendiri, yaitu Mojiken Studio, yang telah melahirkan beberapa karya yang cukup fenomenal. Dia bertindak sebagai CEO-nya. Selain menjadi CEO dari Mojiken Studio, Eka sebelumnya dikenal aktif sebagai ketua Komunitas Game Developer Arek Suroboyo (GADAS).
[page_break no="3" title="Dennis Adriyansah Ganda"]
Lulusan IT Universitas Gadjah Mada ini merupakan CEO dari Amagine Interactive, yang kini fokus mengembangkan game kasual untuk Android dan iOS. Dennis dan timnya mempelajari hal yang berbeda-beda di setiap perilisan masing-masing game-nya, mulai dari kekuatan momentum, pentingnya strategi media sosial yang tepat, hingga keuntungan yang didapat saat menggandeng publisher. Saat mengembangkan Armor Academy: Shape it Up bersama dua studio Indonesia lain, Toge Productions dan Mojiken Studio inilah, Dennis merasakan bagaimana bekerja sama dengan publisher, tepatnya Armor Game. Dan hal tersebut diakuinya sebagai hal yang menguntungkan, karena berkat publisher, game ini pun sempat nangkring di puncak kategori Top Puzzle di Amerika Serikat.
[page_break no="4" title="Indra Gunawan"]
Beberapa hari terakhir kampanye Kickstarter Winterflame: The Other Side menjadi buah bibir di industri game Indonesia. Indra Gunawan adalah salah satu sosok di baliknya, dimana dia merupakan CEO dari Artoncode Indonesia yang mengembangkan game tersebut. Di tangan Indra Gunawan, Artoncode Indonesia yang berdiri tahun 2012 lalu menjelma menjadi salah satu kekuatan besar dalam industri game Indonesia.
[page_break no="5" title="Ihsan Wahab"]
Ihsan Wahab yang sekarang bekerja di salah satu perusahaan konten digital ini merupakan salah satu alumni dari Altermyth Pandawa. Sebagai salah satu punggawa dari perusahaan penerbitan game, beliau pernah sukses meluncurkan game yang berjudul Throne of Demons atau TOD. Mas Ihsan ini dikenal sebagai pribadi yang humoris, namun juga sangat serius. Saat ini menjabat sebagai salah satu Board Director di GemuGemu, publisher game mobile baru di Indonesia, yang memiliki misi menciptakan harmonisasi antara developer dan publisher. GemuGemu mengajak developer Indonesia untuk bekerja sama.
[page_break no="6" title="Budiman Wikarsa"]
Budiman menjadi perwakilan dari Monk's Hill, investor yang partner event GDG 2015, dan bakal menjadi partner sharing dan pitching ide dengan para peserta. Monk's Hill sendiri adalah perusahaan VC dengan fokus pada investasi teknologi yang berbasis di Singapura, dan saat ini mereka telah membuka kantor di Jakarta. Hadirnya Monk's Hill selama GDG Prime 2015 bisa dimanfaatkan oleh startup Indonesia untuk mendapatkan dukungan.
[page_break no="7" title="Charles Rim"]
Charles Rim, dari Tapjoy, merupakan Managing Director Tapjoy Korea & South East Asia, Tapjoy sendiri adalah sebuah provider monetisasi dan layanan distribusi untuk aplikasi mobile. Tapjoy didirikan pada tahun 2009 oleh 2 orang mantan pegawai Google yang hendak membuat perusahaan mobile game, ketika melihat potensi luar biasa dari game mobile. Setahun kemudian, saat mereka memiliki produk game, ternyata mereka tidak memiliki tempat untuk mendistribusikannya. Saat itulah muncul ide untuk membentuk Tapjoy, sehingga berikutnya mereka mengubah ide awal dari game development menjadi ad network untuk app. Selama GDG Prime 2015, Charles Rim bakal hadir untuk membeberkan tips monetisasi game mobile.
[page_break no="8" title="Jun Long"]
Jun Long merupakan Co-Founder dari Jotter Production yang juga akan mengisi salah satu sesi Game Clinic bertema Game Asset. Selain itu, Jun Long juga yang akan mengkoordinasi Artist Alley. Di sini disediakan lorong khusus tempat seniman memamerkan hasil karya mereka. Tujuannya ialah menyatukan ilustrator dengan developer, memberi kesempatan bagi mereka untuk lebih dikenal, menciptakan komunikasi, dan mengarah pada kooperasi. Selama GDG Prime 2015, Jun Long bakal membawakan topik "Market Lokal Juga Bisa Sukses."
[page_break no="9" title="Ivan Chen"]
CEO dari Anantarupa Studios yang merupakan satu dari beberapa developer game yang cukup dekat dengan pemerintahan. Apalagi, Ivan juga seringkali diminta mewakili Indonesia di berbagai fora dan event internasional, seperti saat menggawangi Indonesia Game & Art Studios selama Tokyo Game Show (TGS) 2014 September silam.
[page_break no="10" title="Eldwin Viriya"]
Merupakan CEO dari Own Games, yang bakal mengisi tema "Featured di Google Play" selama GDG Prime 2015. Nama Own Games pasti dikenal kalian gamer yang memainkna mobile games di platform Windows Phone. Satu game dari Own Games yang cukup sukses di Windoes Phone adalah Eyes on Dragon, yang terkenal karena karakter naganya yang imut, dan gameplay yang menyenangkan untuk dimainkan. Nama Own Games mulaidikenal setelah berhasil menyabet juara ketiga dalam Mobile Game Developer War 2, yang diadakan oleh Nokia dengan Agate Studio. Dalam ajang tersebut Own Games berhasil menjadi juara ketiga dengan game Beyond The Well.
[page_break no="11" title="Irwanto Widyatri"]
Irwanto merupakan founder dan pengembang aplikasi Tebak Gambar. Aplikasi tersebut merupakan salah satu game genre kuis yang sukses di Indonesia, dan hingga kuartal pertama tahun ini saja mencapai sudah meraih angka 6 juta pengguna di platform Play Store Google dan App Store-nya Apple. Achievement yang diraih Tebak Gambar tersebut terbilang cukup cepat, mengingat game ini baru dikembangkan pada penghujung tahun 2013 lalu. Keuntungan didapatkan dari membuka lapak iklan pada game Tebak Gambar dengan memanfaatkan layanan iklan Google di perangkat mobile. Selama GDG Prime 2015, Irwanto bakal hadir dan membagikan kisah suksesnya kepada kita.