Ini Bukti Bahwa Alur Cerita One Piece Sebenarnya Membosankan
Ada pengulangan, dan beberapa kali alurnya melambat. Apa saja selain hal itu yang membuat One Piece membosankan?
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apakah alur cerita One Piece itu seru? Atau mungkin alur cerita One Piece membosankan? Ada beberapa alasan dan pendapat terkait hal tersebut, namun, benarkah One Piece memang membosankan?
Untuk menentukan apakah One Piece membosankan atau tidak, kita harus mengecek beberapa poin penting terkait hal tersebut, dan akan kita bahas di dalam artikel ini.
Poin-poin tersebut seperti perkembangan karakter, kemunculan musuh, motivasi dari musuh, atau alur dari suatu arc dari awal dimulai, sampai alur cerita tersebut selesai. Kita lihat apakah benar bahwa One Piece membosankan?
Dalam cerita di majalah Shonen Jump, perkembangan karakter bisa dibilang menjadi hal yang wajib. Pembaca akan diperlihatkan perkembangan karakter dari bukan siapa-siapa, menjadi karakter yang hebat. Lalu, apakah di poin ini One Piece membosankan?
Perkembangan karakter bisa dibilang membosankan jika sang tokoh memiliki sifat dan pemikiran yang sama, tanpa ada perkembangan lebih baik selama jalannya cerita. Kebetulan menurut penulis sendiri, untuk poin ini, anime dan manga One Piece cukup baik menyuguhkan perkembangan karakter, terutama dari Luffy, sang tokoh utama.
Apakah kamu menyadarinya? Sebelum time skip dua tahun, karakter Luffy seperti karakter Shonen Jump lain, yaitu berisik, melakukan apapun sesukanya, dan yang paling stereotype adalah karakter yang bertindak sebelum berpikir.
Namun setelah dua tahun, karakter Luffy mengalami perkembangan (meskipun tetap ceroboh dan berisik). Beberapa perkembangan seperti mulai memikirkan rencana kedepannya menjadi yang paling penting. Selain itu, dengan bertambahnya usia, Luffy semakin dewasa dan memikirkan karakter lain dengan caranya sendiri.
Lalu, apakah perkembangan karakter dalam anime dan manga One Piece itu membosankan? Sepertinya untuk poin ini tidak membosankan. Eichiro Oda membuat karakter mereka berkembang dengan baik, terutama masing-masing anggota Bajak Laut Topi Jerami.
Meskipun perkembangan karakter One Piece tidak membosankan, namun di halaman depan, kita akan melihat poin minus dan membuat alur cerita One Piece membosankan! Apa itu? Cek halaman selanjutnya!
Poin ini bukanlah kesalahan Eiichiro Oda, karena anime One Piece bukan Oda yang menentukan alur dan total episode dari anime tersebut, namun, poin ini membuat anime One Piece membosankan bagi sebagian orang.
Anime One Piece sering memberikan detail yang tidak ada di versi manganya. Bagi sebagian orang, pendetailan ini merupakan hal positif karena mereka bisa melihat penjelasan dan keterangan tentang suatu adegan yang singkat di manga.
Berbeda dengan sebagian besar orang lainnya. Mereka menganggap alur cerita anime One Piece bergerak dengan lambat. Contohnya saat Nami dan yang lainnya ingin merebut Brook dari Big Mom yang tertidur. Di manga, adegan ini selesai dalam beberapa panel, sedangkan di anime, adegan ini bahkan menjadi satu episode sendiri, tentu banyak penonton yang merasa bosan, kecuali sebagian yg menonton namun tidak membaca manganya juga.
Beberapa adegan yang dibuat lebih detail juga menjadikan cerita ini "membulat" dan seakan berputar di tempat yang sama dalam beberapa adegan atau episode. Untungnya, di manga Oda mampu membawa cerita dengan baik.
Bukankah dengan banyaknya misteri yang belum terungkap, membuat anime dan manga One Piece menjadi seru dan membuat penasaran? Memang, namun beberapa pembaca di forum-forum luar negeri bahkan Jepang ada yang merasa bosan karena hal ini, kok bisa?
Mereka takut karena banyak misteri yang belum terungkap, sedangkan misteri itu terus bertambah (seperti CP-0, Raftel, Gorosei, atau motif dan tujuan pasukan Revolusi).
Hal yang membuat mereka takut adalah, karena banyaknya misteri, Eiichiro Oda lupa dengan beberapa misteri dan tidak memberikan jawabannya atau meninggalkannya dalam plot hole begitu saja.
Namun, penulis sendiri percaya bahwa Eiichiro Oda tidak sebodoh itu, sampai-sampai lupa dengan misteri yang ia buat, terlebih misteri besar yang berdampak pada cerita. Oda termasuk jenius dan mampu membawa unsur lama, dan masuk ke dalam cerita baru yang ia buat.
Sebagai contoh, Arlong adalah orang yang dikenal Jinbei, bahkan mereka berasal dari kelompok yang sama. Di sini membuktikan bahwa Oda saja tidak membuang karakter begitu saja, apalagi melupakan sebuah misteri.
Namun, ada bukti bahwa alur cerita One Piece membosankan karena ada unsur pengulangan terus menerus! Memangnya pengulangan seperti apa? Penasaran? Cek halaman selanjutnya!
Apakah One Piece memiliki beberapa pengulangan yang sama sampai beberapa pembaca dan penonton One Piece merasa bosan? Sebenarnya, memang ada beberapa pengulangan pola yang sama di dalam cerita anime dan manga One Piece.
Memangnya apa saja pola yang diulang dalam alur cerita One Piece? Penulis coba perlihatkan beberapa di bawah ini:
- Biasanya, kota atau negara yang Luffy dan kelompok Topi Jerami datangi adalah kota atau negara yang bermasalah, atau sedang dikuasai oleh orang jahat. (Contoh: Alabasta, Dressrosa, Skypiea).
- Luffy akan melawan musuh atau boss terakhir di tempat itu, bukan karena dia mau, namun karena dia terpaksa pada awalnya, lalu Luffy menemukan fakta bahwa orang tersebut sangat jahat, Luffy tidak menyukainya, dan pertarungan terjadi.
- Luffy sering tertahan sebelum melawan musuh atau boss terakhir. (Contoh: Tersasar ketika ingin melawan Kuro, ditelan oleh ular ketika di Skypiea, sibuk di Colosseum sebelum melawan Doflamingo, dihadang dan bertarung dengan Katakuri).
- Beberapa musuh utama menggunakan kekuatannya untuk memanipulasi orang lain. (Contoh: Doflamingo dengan benang dan Sugar serta menjadikan warga Dressrosa menjadi mainan, Moria dengan mengambil bayangan orang lain dan meletakannya di mayat, Big Mom yang mengambil jiwa orang lain atau menggunakan kekuatannya untuk menghidupkan benda mati).
- Ada satu gadis yang bisa saja dia putri atau hanya penduduk biasa yang menjadi teman berpetualang Kelompok Topi Jerami selama di lokasi tersebut (Contoh: Vivi, Rebecca, Conis, Shirahoshi).
Ada beberapa poin lain, namun lima poin di atas yang paling terasa pengulangannya, terutama banyak yang menghubung-hubungkan alur cerita Alabasta dengan Dressrosa yang bagi sebagian orang sangat mirip. Kamu menemukan poin pengulangan lain? Bisa tuliskan di kolom komentar, ya.
Itulah beberapa alasan yang membuat penggemar berpikir bawah anime dan manga One Piece membosankan. Bagaimana pendapatmu? Apakah kamu juga merasa bahwa One Piece membosankan? Atau kamu tetap setia dengan serial ini seperti penulis?Jika kamu mau, silahkan tuliskan pendapatmu di kolom komentar, dan bagikan ke teman-temanmu, ya.