[Geektopia] Dari Fans Untuk Fans: Fan Translation
Dalam Geektopia kali ini, saya akan membahas salah satu aspek budaya fan yang sering terpinggirkan: fan translation, yaitu mengenai terjemahan mandiri game oleh para fans.
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Perkembangan game Jepang dari dulu hingga sekarang bisa dibilang relatif terisolasi dari perkembangan game global. Satu faktor yang menjadi salah satu (jika tidak merupakan) faktor paling utama adalah dinding bahasa.
Dinding bahasa ini jugalah yang membuat kebanyakan gamer luar Jepang tak mampu menikmati game Jepang dalam bahasa aslinya. Bagi gamer-gamer tersebut, mereka hanya bisa berharap ada penerbit luar Jepang yang menerjemahkannya dalam bahasa yang lebih universal, bahasa Inggris. Sayangnya, tidak semua game dari Jepang dapat sukses secara komersil di luar Jepang (setidaknya menurut proyeksi penerbit luar jepang) sehingga banyak game Jepang yang tidak diterjemahkan.
Namun seperti perkembangan fansub dalam anime dan scanlation dalam manga, sebagian gamer yang mengerti bahasa Jepang dan berdedikasi untuk meningkatkan aksesibilitas sebuah game, menerjemahkan sendiri game tersebut.
Front Mission V (PS2)
Tapi tidak seperti fansub ataupun scanlation, kerja mereka sering tidak disadari oleh kebanyakan orang. Berbeda dengan fansub atau scanlation yang dengan perkembangan teknologi semakin mudah dilakukan, di mana sekarang mungkin dilakukan dalam hitungan hari, bahkan jam, perkembangan teknologi membuat game semakin kompleks dan semakin sulit diterjemahkan. Tanpa source code dari developer, hacker harus melakukan reverse engineering dari sebuah game, dengan ditambah dari beban kerja penerjemahan itu sendiri, memerlukan dedikasi yang jauh lebih besar.
Sebagai hasilnya, sering sebuah penerjemahan baru selesai (jika selesai) bertahun-tahun setelah game tersebut pertama kali dirilis. Akibat siklus konsol yang cepat, sering game tersebut sudah tidak relevan lagi di mata sebagian besar gamer yang tidak sejak awal memperhatikan game tersebut.
Fire Emblem: Shin Monshou no Nazo Hikari to Kage no Eiyuu (NDS)
Dalam perkembangannya mayoritas game konsol yang diterjemahkan adalah game era 8-bit, 16-bit, dan game handheld, yang memiliki tingkat kesulitan lebih rendah.
Little Busters! (PC)
Pantas mendapat paragraf tersendiri, satu genre unik game Jepang (yang masih bisa didebat apakah itu merupakan game atau tidak) yang sering tidak keluar dari Jepang adalah visual novel. Berbeda dengan game konsol, visual novel terjemahan masih mendapat cukup banyak perhatian. Hal ini bisa diatributkan dengan hubungan dekat antar visual novel dan anime. Karena memiliki pasar yang mirip, sebuah visual novel yang sukses hampir pasti dijadikan anime. Perencanaan dan pembuatan anime memerlukan waktu bertahun-tahun, sehingga jika sebuah visual novel sudah mulai diterjemahkan, penerjemahannya bisa selesai dalam waktu berdekatan dengan animenya.
Tapi seperti fansub anime, yang semakin tidak relevan dengan munculnya layanan streaming anime legal seperti Crunchyroll, revolusi distribusi game digital membawa harapan baru bagi game Jepang yang terlalu niche untuk dirilis secara fisik dengan munculnya penerbit seperti MangaGamer yang menspesialisasi di visual novel seperti Da Capo dan Higurashi atau dirilisnya seri Ys di Steam oleh XSeed. Namun seperti fansub, selalu akan ada tempat untuk fan translation.
Di halaman berikutnya, saya akan membahas beberapa proyek fan translation yang pantas diketahui. Saya juga akan memberikan tautan ke grup penerjemahnya di judul game tersebut.
Mother 3
Platform: GBA / Rilis – 20 April 2006 / Translasi – 16 Juli 2009
Seri Mother (yang juga dikenal dengan nama Earthbound) merupakan salah satu seri RPG paling unik. Bukannya bersetting di dunia futuristik ataupun fantasi, dia mengambil tempat di dunia modern seperti sekarang. Mother 3, kelanjutan seri Mother yang dirilis di GBA, tidak dibawa ke Amerika oleh Nintendo, sehingga fans mengambil alih peran tersebut. Grup penerjemah tersebut juga melakukan banyak hal tambahan, seperti membuat handbook yang 100% buatan fans, menunjukkan dedikasi mereka terhadap game ini.
Metal Gear 2
Platform: MSX / Rilis – 19 Juli 1990 / Translasi – 11 Mei 1997
Fan translation sudah ada sebelum proliferasi internet, dengan judul-judul pertama yang diterjemahkan adalah dari platform MSX. Metal Gear 2, game luar biasa yang jauh melebihi masanya (bayangkan Metal Gear Solid dengan segala kompleksitas gameplaynya dalam model 2D) adalah salah satu game pertama yang diterjemahkan. Sayangnya proyek yang satu ini tidak begitu dikenal banyak gamer karena platform MSX tidak dikenal sebagai platform gaming. Penggemar Metal Gear umumnya baru mendapat kesempatan mencoba Metal Gear 2 lewat terjemahan resminya di Metal gear 3: Subsistence pada tahun 2006.
Fatal Frame IV
Platform: Wii / Rilis – 31 Juli 2008 / Translasi – 17 Januari 2010
Seperti seri Mother, Nintendo memutuskan untuk tidak merilis seri keempat Fatal Frame di Amerika. Yang luar biasa dari proyek ini adalah patch buatan fans tersebut memungkinkan gamer untuk memainkan Fatal Frame IV dalam bahasa Inggris menggunakan disket Fatal Frame IV versi Jepang di Wii itu sendiri.
Super Robot Wars series
Super Robot Wars
Platform: GB / Rilis – 20 April 1991 / Translasi – 20 Mei 2007
Super Robot Wars 3
Platform: SNES / Rilis – 23 Juli 1993 / Translasi – 24 Desember 2002
Super Robot Wars Alpha Gaiden
Platform: PS1 / Rilis – 29 Maret 2001 / Translasi – 26 Desember 2008
Super Robot Wars J
Platform: GBA / Rilis – 15 September 2005 / Translasi – 26 Desember 2010
Seri Super Robot Wars bisa dipastikan tidak akan pernah dirilis di luar Jepang secara resmi, mengingat banyaknya hak cipta yang terlibat. Seri ini cukup populer meskipun demikian, karena tatap muka yang tak sulit dimengerti, dan tak perlu mengerti bahasa Jepang untuk melihat animasinya. Namun dengan mengerti jalan ceritanya, pantas dikagumi bagaimana Banpresto menggabungkan berbagai macam dunia yang berbeda dan menjadikannya satu skenario yang koheren.
Policenauts
Platform: PS1 / Rilis – 19 Januari 1996/ Translasi – 23 Agustus 2009
Karya Hideo Kojima selain Metal Gear, Policenauts tak dirilis secara resmi di Amerika, mungkin karena format gamenya yang lebih mendekati visual novel.
Tales series
Tales of Phantasia
Platform: PS1 / Rilis – 23 Desember 1998 / Translasi – 25 Desember 2007
Tales of Innocence
Platform: NDS / Rilis – 6 Desember 2007 / Translasi – 29 Juni 2010
Tales of Tempest
Platform: NDS / Rilis – 26 Oktober 2006 / Translasi – 1 April 2013
Meski merupakan salah satu seri RPG top Jepang, tidak semua seri Tales dibawa Namco Bandai ke Amerika. Mungkin karena Namco Bandai hanya ingin membawa seri Tales yang terbaik, namun penggemar JRPG tentu setidaknya ingin mencoba semua serial Tales .
Tsukihime
Platform: PC/ Rilis – Desember 2000 / Translasi – 28 Desember 2006
Tsukihime bukanlah visual novel pertama yang diterjemahkan, namun bisa dibilang yang pertama yang paling dikenal. Menghubungkan dengan perkataan saya di halaman pertama, ini karena Tsukihime merupakan salah satu pelopor adaptasi visual novel ke anime. Mungkin berperan pula adalah karena tahun 2006 merupakan tahun di mana versi anime Fate/stay night tayang, meningkatkan animo terhadap karya Type-Moon.
Love Plus
Platform: NDS/ Rilis – 3 September 2009 / Translasi – 4 November 2011
Mungkin merupakan salah satu genre yang paling diinginkan sebagian gamer luar Jepang, genre dating sim dan turunannya tidak banyak yang diterjemahkan, berhubung lebih kompleks dari visual novel dan sering berbasis di konsol. Love Plus merupakan salah satu dari sedikit yang selesai diterjemahkan.
Sebetulnya masih cukup banyak fan translation yang pantas diketahui, seperti Suikogaiden, Front Mission V, dan Seiken Densetsu III, namun saya tak akan membahasnya satu per satu.
Punya gagasan mengenai topik Geektopia berikutnya? Silahkan utarakan di komentar di bawah. Geektopia akan hadir setiap minggu pada hari Sabtu.