Mengkristal dalam Badai Pesona Vandaria
Sabtu tanggal 9 Juni kembali menjadi hari ketika penulis dan penggemar fiksi fantasi berkumpul bersama. Berkumpulnya mereka tidak untuk membahas sembarang karya, tapi untuk menghadiri salah satu acara besar yang diadakan Vandaria, yakni acara launching buku kumpulan cerpen Kristalisasi. Atas kerja sama Tim Vandaria dengan Gramedia, acara ini bertajuk "Mengkristal dalam Badai Pesona Vandaria" dan diadakan di Gramedia Matraman mulai jam setengah dua siang, 9 Juni 2012.
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sejak sebelum acara dimulai, beberapa orang telah terlihat berkumpul dekat pintu masuk menuju tempat acara. Salah satunya adalah Fachrul Razi yang novel perdananya dalam seri Kristal Merah Vandaria Saga, dengan judul Hailstorm, baru saja diterbitkan di seluruh Gramedia. Fachrul Razi, yang akrab disapa "King Awesome", menyapa para pengunjung yang datang lebih awal dari balik tumpukan novelnya sendiri.
Selain Fachrul Razi, juga tampak beberapa penulis yang tergabung dalam kumpulan cerpen Kristalisasi. Salah satu di antara mereka adalah Andry Chang, penulis cerpen “Nyanyian Alam” dan juga Rea Harbowoputra, penulis cerpen “Musim Gugur”. Bersama mereka juga tampak para penulis dan penggemar fiksi fantasi yang tampak sangat antusias mengikuti acara; mereka berasal dari grup-grup penulis seperti Le Château de Phantasm, Kaldera Fantasi, dan Yayasan Cendol Universal Nikko. Menjelang dimulainya acara, terlihat pula dua penulis novel fantasi yang sudah terbit: FA Purawan (Garuda-5) dan Ken Budha (Shangri-La).
Tak lama setelah itu, acara utama pun dimulai. Pembicara pada sesi pertama ini adalah Rea Harbowoputra dan Andry Chang yang menjelaskan lebih dalam kepada para pengunjung tentang dunia Vandaria. Tentu saja ditambah sedikit nukilan tentang cerpen mereka sendiri. Di sini terlihat bahwa dalam bingkai cerpen yang terbatas kata, kedua penulis memiliki sebuah pesan moral yang ingin mereka sampaikan kepada pembaca melalui cerita.
Puas dengan Kristalisasi, acara lalu membahas novel Vandaria Saga terbaru yang telah terbit kurang dari satu minggu sebelum acara; Hailstorm. Untuk membuat acara lebih meriah, salah seorang pengunjung diminta maju ke depan panggung untuk membacakan sinopsis Hailstorm dalam gaya teatrikal.
Tentu saja, untuk membahas Hailstorm tidak akan lengkap tanpa mengundang penulisnya serta. Fachrul pun naik ke panggung menemani Rea dan Andry membeberkan lebih dalam tentang novelnya, termasuk ide, proses menulis, dan sedikit bocoran cerita. Beragam pertanyaan pun dilontarkan para pengunjung, dan jawaban dari Fachrul tampaknya membuat mereka cukup penasaran untuk segera membaca novelnya.
Hailstorm mendapat tanggapan yang sangat menarik dari para pengunjung. Sesi berikutnya pun mendapat sambutan yang sama antusiasnya. Sejak beberapa hari sebelum acara, akun twitter @vandariasaga telah menggembar-gemborkan kedatangan penulis misterius dari Surabaya. Kini identitas para penulis misterius itu pun terkuak. Mereka adalah Hans J. Gumulia, penulis novel Takdir Elir dan Ardani Persada S., penulis novel Ratu Seribu Tahun.
Dimulai dari Hans, kedua penulis membuka sedikit rahasia tentang novel mereka berikutnya. Yang paling ditunggu dari Hans tentu saja adalah kelanjutan dari trilogi Elir. Hans pun mengatakan bahwa sekuel Takdir Elir, yang berjudul Masa Elir, telah memasuki tahap akhir penulisan dan diharapkan bisa segera dijumpai di toko buku pada kisaran bulan Juli atau Agustus. Tentu saja, sekuelnya ini akan menjawab beragam pertanyaan yang tersisa pada Takdir Elir.
Kemudian Ardani membuka sedikit tabir tentang novelnya selanjutnya, Sang Penantang Takdir. Novel ini termasuk salah satu yang paling ditunggu oleh para penggemar Vandaria, baik yang baru mengenalnya lewat novel maupun yang telah mengenalnya sejak lama, karena novel ini mengisahkan perjalanan salah satu tokoh paling penting dalam hikayat Vandaria. Pada sesi tanya jawab seusai istirahat, tampak beberapa orang dari kerumunan penonton juga sudah tidak sabar ingin menikmati kedua novel terbaru ini.
Dengan puasnya pengunjung bertanya-tanya kepada para penulis, giliran Ami Raditya sang pencipta hikayat Vandaria, yang diajak naik ke panggung. Ia kembali membagi semangat Vandaria dan menjelaskan lebih tentang Vandaria kepada para pengunjung yang mungkin baru pertama kali mendengar tentang Vandaria. Salah satu pesannya adalah "Tidak ada proyek kecil-kecilan di Vandaria." Menandakan bahwa IP milik Indonesia ini akan dikembangkan secara serius hingga ke depannya.
Acara dilanjutkan dengan pembahasan game terbaru Vandaria yang sedang dikerjakan oleh Toge Productions, yaitu Lords of Vandaria. Game ini mencuri perhatian dari banyak pengunjung, banyak yang mempertanyakan kemungkinan game ini akan dirilis dalam mode multiplayer/bermain bersama lebih dari satu orang. Bahkan beberapa pengunjung sempat mencoba game ini di tempat. Kris Antoni, CEO Toge, menjanjikan bahwa game ini akan siap dimainkan dalam waktu kurang dari dua bulan.
Tak ketinggalan menjadi pembicara adalah Sunni Gho, co-founder Makko yang membeberkan kembali komik Vandaria yang akan diterbitkan melalui Makko. Dua komik Vandaria siap diterbitkan dalam waktu dekat: Linimasa dan Zephyrion. Linimasa adalah komik kolaborasi yang dikerjakan oleh komikus-komikus berbakat Indonesia. Zephyrion juga mempunyai keistimewaan sendiri dengan mengangkat salah satu pilar utama sejarah Vandaria dan mengambil fokus pertempuran antara frameless melawan manusia. Dengan kedua komik ini, diharapkan Vandaria akan memiliki ragam pembaca yang semakin luas sekaligus memicu perkembangan dunia komik Indonesia.
Vandaria pada saat ini masih sebuah awal. Semoga bersama para penulis Kristalisasi dan seri Kristal Merah, juga proyek komik dan game yang segera menginjak pasar, gema dari ombak Vandaria akan menarik minat berbagai kalangan. Tidak hanya dari novelis dan komikus, tapi insan kreatif lainnya juga akan disambut untuk mengkristal bersama dalam badai pesona Vandaria. Demi industri kreatif Indonesia.