Melihat Kemajuan Taiwan, Tempat Kelahiran ASUS yang Menawan!
Yuk kita nyontek
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tempat kelahiran ASUS, salah satu brand yang laris di Indonesia, yakni Taiwan rupanya sangat menawan. Saya yang berkesempatan mengunjungi negara itu pun berhasil menemukan beragam kemajuan Taiwan yang mungkin bisa sedikit kita pelajari untuk ke depannya.
Pada tanggal 17 Agustus 2018, Indonesia secara resmi menduduki usia ke-73 tahun sebagai sebuah negara. Perayaan itu pun harus menjadi kita untuk belajar menjadi masyarakat yang terus maju dan berkembang. Dan, mungkin saja kemajuan Taiwan yang akan saya bahas ini bisa menjadi salah satu unsur pembelajaran.
Sedari tanggal 16 Agustus 2018, saya beruntung diajak mengunjungi tanah kelahiran ASUS, yakni Taiwan. Selama setidaknya tiga hari dan tiga malam, saya berhasil melihat seluruh bukti kemajuan Taiwan yang dicap sebagai salah satu dari empat Macan Asia.
Saya menginjakan kaki di Taiwan tepat pukul 8 malam (16/8). Walau hanya memiliki total area seluas 36,197 km2, namun rupanya kemajuan Taiwan harus diakui telah melebihi negara tercinta kita, Indonesia.
Internet Selular yang Maha Cepat
Main game cepet banget, jaringan hijau terus[/caption]
Setelah menyelasaikan urusan di bagian imigrasi, saya diajak langsung untuk mendapatkan kartu selular yang menjadi langkah komunikasi selama di Taiwan. Saya hanya perlu mendaftarkan passport dan mengisi segala informasi yang dibutuhkan, lalu beberapa menit kemudian kartu selular telah siap saya gunakan.
Hal yang mengejutkan adalah kartu selular yang saya dapatkan langsung menyuguhkan jaringan internet 4G. Kecepatannya pun menggila, bahkan jauh melebihi kecepatan internet yang kita nikmati di Indonesia.
Setidaknya, saya bisa mendapatkan kecepatan internet yang berpuluh-puluh Mbps (Mega bit per second). Saya akan menjelaskan lebih lengkap nanti.
Negara yang Jarang Tempat Sampah
Bersih banget, mulus banget.[/caption]
Setelahnya, saya harus menuju penginapan dengan menggunakan sebuah transportasi. Sembari menunggu kendaraan yang menjadi tumpangan saya hadir, saya mencari-cari kudapan yang dapat menahan suara gemuruh perut saya.
Saya pun mendapatkan sebuah roti bungkus. Saat roti tersebut habis, saya pun berniat menjadi pelancong yang menjaga kebersihan wilayah asing yang saya kunjungi, dengan niat membuang sampah plastik roti itu. Anehnya, tempat sampah menjadi hal yang sangat jarang saya temukan.
Berkat hal tersebut, saya sempat ragu untuk mengakui kemajuan Taiwan (setelah mendengar ucapan teman). Pasalnya, salah satu unsur yang saya anggap penting dari sebuah negara yang maju adalah mampu menjaga kebersihan.
Namun, keraguan saya tersebut harus cepat-cepat dihapuskan. Walau sepanjang jalur yang saya lalui sangat sedikit ditemukannya tempat sampah, namun saya tidak pernah melihat adanya sampah-sampah berserakan.
Taiwan adalah wilayah dengan kebersihan yang benar-benar tidak bisa diragukan lagi. Walau jumlah tempat sampah umum yang saya lihat bisa dihitung dengan jari, namun jalan-jalan tidak ada yang diisi oleh sampah.
Saya pernah menemukan satu kejadian, yakni masyarakat lokal yang menyimpan terlebih dahulu sampah mereka di dalam tas, lalu membuangnya saat menemukan tempat sampah. Jadi, kita bisa meniru perilaku masyarakat Taiwan tersebut agar negara kita terjaga dari tumpukan sampah yang tidak pada tempatnya.
Transportasi umum yang Serba Cepat
Lagi menunggu Taipei Metro[/caption]
Hal lain yang menjadi bukti kemajuan Taiwan yang saya temukan adalah transportasi umum serba cepat. Cepat yang dimaksud bukanlah transportasi umum yang bergerak secara ugal-ugalan, melainkan waktu kehadirannya yang tepat.
Untuk mengunjungi beberapa wilayah perkotaan di Taiwan, saya menggunakan MRT (Mass Rapid Transportation), yang biasa disebut oleh masyarakat lokal sebagai Taipei Metro. Saya harus akui, Indonesia sangat membutuhkan alat transportasi ini.
Pasalnya MRT di Taiwan memiliki waktu kedatangan serta keberangkat yang sangat tepat dan cepat. Terlebih, jika saya perhitungkan, kereta akan tersedia paling lama adalah 10 menit sekali. Tentu, alat transportasi itu juga menjadi salah satu bukti dari kemajuan Taiwan.
Selain itu, Taipei Metro memiliki 5 jalur yang saling terhubung dan menghubungkan setiap wilayah yang butuh pergerakan cepat.
Mau tahu bukti kemajuan Taiwan apalagi yang saya temukan? Silahkan kunjungi halaman selanjutnya.
Masyarakat Lokal Lebih Memilih Naik Transportasi Umum
Kendaraan pribadi jarang, jalanan jarang macet[/caption]
Selain dibekali dengan Taipei Metro, pemerintah Taiwan juga melengkapi masyarakatnya dengan transportasi lain, seperti bus. Bus kota yang disuguhkan kepada masyarakatnya juga memiliki kecepatan pelayanan yang tidak jauh berbeda dari MRT. Kemajuan Taiwan makin terlihat di sini.
Bus dan MRT juga dihubungkan dengan penataan yang tepat. Dengan demikian, jika jalur MRT tidak melewati suatu tempat tujuan, maka masyarakatnya bisa beralih dengan cepat ke bus. Letak halte bus dan stasiun MRT pun tidak pernah berjauhan.
Tidak heran jika saya melihat masyarakat lokal lebih memilih menggunakan transportasi umum ketimbang kendaraan pribadi. Selain dikarenakan biaya parkir yang mahal, dipenuhinya kebutuhan transportasi umum dengan penataan yang tepat juga menjadi alasan kuat dibalik laris manisnya bus dan MRT di Taiwan oleh masyarakatnya sendiri.
Selain MRT dan Bus, Masyarakat Bisa Nyewa Sepeda
Bisa naik sepeda, tanpa perlu beli[/caption]
Mungkin jika bus sudah biasa, dan MRT akan dirasakan orang Jakarta dalam waktu dekat, tapi ada satu lagi bukti kemajuan Taiwan, yakni penyewaan sepeda. Nah, masyarakat Taiwan tidak hanya bisa memanfaatkan MRT dan bus, namun juga sepeda yang tersedia dan bisa dipinjam dengan mudah, yang bernama YouBike.
Stasiun pengambilan dan penitipan pun tidak sedikit. Berdasarkan pemantauan yang saya lakukan, setidaknya ratusan titik station tersedia. Dan, titik-titik tersebut sangat berdekatan dengan tempat naik dan turunnya transportasi umum.
MRT, Bus, dan YouBike Bisa Dibayar Pakai Satu Kartu
Selain penyewaan sepeda, satu hal lagi yang sulit ditemukan di Indonesia adalah pemanfaatan satu kartu untuk dapat digunakan di seluruh layanan transportasi umum. Salah satu bukti kemajuan Taiwan adalah masyarakatnya cukup memiliki satu kartu untuk menggunakan MRT, bus, hingga YouBike.
Kartu tersebut juga saya gunakan selama berada di Taiwan, namun hanya untuk menaiki MRT saja. Ketidaktahuan saya akan banyaknya tujuan penggunaan dari kartu tersebut sempat membuat malu.
Suatu ketika, saat hendak mencicipi bus, saya pun bertanya kepada masyarakat lokal mengenai loket pembelian tiket. Mereka pun memberitahukan, jika ingin menggunakan bus, maka cukup gunakan kartu yang sama dengan saat menggunakan MRT.
Selain itu, masyarakat lokal yang menjawab pertanyaan saya tersebut juga mengatakan, kartu juga bisa dimanfaatkan sebagai alat pembayaran ketika menyewa YouBike. Duh, ini tuh wajib banget ada di Indonesia.
Taiwan Sangat Menjaga Keasrian Alamnya
Wilayah Beitou yang dikelilingi oleh bukit yang masih hijau[/caption]
Saya memang telah menemukan banyak bukti kemajuan Taiwan, namun saya tidak berhenti mengaguminya. Walau Taiwan telah memiliki perekonomian yang kuat, namun rupanya mereka tetap menjaga keasrian alamnya.
Bukti otentik yang saya temukan adalah ketika berada di wilayah Beitou. Walaupun memiliki kemajuan kota-kota yang menggila, namun keasrian tetap terjaga. Hal itu terlihat dengan bukit-bukit yang mengelilingi Beitou masih dipenuhi pohon.
Walau wilayah Taiwan sepanjang tahun hangat, namun saya tidak pernah merasakan panas layaknya di Jakarta. Rindangnya pohon dan tumbuhan hijau yang selalu dijaga, membuat saya tetap merasakan kesejukan dari Taiwan.
Bukti kemajuan Taiwan tidak hanya dari ekonominya saja, namun juga dari cara masyarakat merawat wilayahnya, penataan transportasi, dan juga menghargai alam yang telah menjadi tempat hidup mereka selama ini.