Dikira Dipecat, Ini Pengakuan Para Netizen yang Dirugikan Drama IRC
Salah satu yang memancing niat netizen untuk melakukan persekusi adalah kabar burung seseorang dipecat sebuah perusahaan gim terkemuka Jepang, padahal kabar tersebut tidak benar.
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Drama IRC, alias Indonesian Reporting Commision tentu meninggalkan pula pihak-pihak yang dirugikan di luar halaman-halaman yang tutup akibat laporan halaman Facebook ini.
Salah satu netizen di luar negeri pun melalui status pribadinya juga memberikan nama yang dirasa tepat untuk peristiwa media sosial ini, yakni “Groupocalypse” atau “The Great Zuccening of 2019”, yang diakibatkan oleh penyalahgunaan algoritma laporan pelanggaran Facebook berwujud AI yang rentan dimanipulasi.
Dari The Verge, Facebook telah mengeluarkan pernyataan bahwa mereka sedang berusaha untuk mengembalikan grup, yang terkena tindak sabotase melalui fitur laporan pelanggaran itu dan mencegah hal ini untuk terulang kembali.
Lantas, bagaimana pengakuan dari para netizen yang dirugikan? Telah dikonfirmasi beberapa seniman amatir lokal mengungkapkan bahwa proyek komisi mereka ditahan untuk berbagai alasan, yang tidak jarang mereka ungkapkan adalah dikarenakan kebangsaan mereka sebagai orang Indonesia.
Kemudian, ada pula isu yang merebak dan membangkitkan kemarahan para netizen bahwa seorang seniman lokal didepak perusahaan gim sebesar Square Enix karena drama tersebut, padahal kenyataannya tidak demikian.
Alfian, demikian seniman yang namanya kerap disebut sebagai sosok yang mengalami kejadian tersebut justru menyanggah isu tersebut dengan tegas. Beliau juga mengungkapkan kekhawatirannya atas kabar simpang siur yang tidak benar tersebut.
"Saya mau konfirmasi kalau rumor itu tidak benar. Kontrak saya sama SE sudah selesai beberapa bulan lalu. Persoalan yang terjadi pada saya adalah saya dikeluarkan dari group commission luar negeri karena region lock dan groupnya dibuat secret," tulisnya dalam sebuah pos klarifikasi atas isu-isu miring tersebut.
Pos klarifikasi publik tersebut bisa kamu baca selengkapnya di sini. Dan tidak hanya para seniman saja yang terkena getahnya, netizen dari kalangan akademisi pun juga ikut menjadi korban pemboikotan searah grup-grup Facebook luar negeri ini.
Di luar dari para seniman, ada pula salah satu netizen seperti Sakakibara (bukan nama sebenarnya) yang menjelaskan bahwa ia dikeluarkan dari sebuah grup studi akademis Facebook tanpa alasan, bersamaan dengan kejadian tersebut.
Bagaimana pendapatmu tentang kericuhan drama IRC ini? Bagikan opinimu tentang kerugian para netizen atas drama media sosial melalui kolom komentar.