Wajib Tonton! Dorama Jepang Sukses yang Diadaptasi dari Anime dan Manga! (Part 2)
Dorama ini membuktikan bahwa adaptasi live-action yang baik itu bukan mustahil, dan kita masih dapat menikmatinya walaupun ada sedikit perubahan cerita... Mana favorit kalian? Nodame Cantabile atau Great Teacher Onizuka?
Selama kurang lebih 20 tahun, sejak penggemar anime bisa berkumpul di internet, salah satu topik yang terus diperdebatkan adalah konsep adaptasi anime atau manga menjadi live-action. Karena kurang baiknya adaptasi dari Dragon Ball Evolution, Kite, dan Shingeki no Kyojin, banyak fans yang skeptis dengan hasil dari adaptasi dari animanga ke live-action. Namun, berkat trilogi Rurouni Kenshin, para fans animanga bisa sedikit berharap akan munculnya live-action yang bisa memenuhi harapan mereka. Berbeda dengan adaptasi ke J-Drama/Dorama Jepang, banyak anime dan manga yang mendapat kesuksesan besar. Karena tidak seperti film yang memiliki waktu terbatas, rata-rata berdurasi 2 jam atau kurang, dorama Jepang bisa lebih mengeksplorasi sumber materialnya.
Ini adalah part kedua yang berisi daftar 4 dorama terbaik adaptasi animanga ke dorama Jepang. Part pertama yang berisi daftar 4 dorama lainnya bisa kalian baca [outbound_link text="disini" link="http://www.duniaku.net/2016/10/09/8-dorama-jepang-diadaptasi-dari-animanga/"]
[read_more id="272127"]
[page_break no="5" title="Honey and Clover"]
Dua tahun sebelum ditayangkannya dorama ini, Honey and Clover lebih dulu diangkat ke layar lebar. Seperti yang dinyatakan sebelumnya, sebuah film tidak cukup untuk mengeksplorasi cerita dan karakter. Tak lama setelah doramanya berakhir, versi Taiwan dari Honey and Clover dibuat. Karakternya diperankan dengan sangat baik oleh Ikuta Toma sebagai Yuka, Narumi Rika sebagai Hagumi, Nariyama Hiroki sebagai Shinobu, Mukai Osamu sebagai Takumi, dan Harada Natsuki sebagai Ayumi.
Dengan cara mereka sendiri, mereka membuat karakter mereka menjadi “hidup” dan tidak membuatanya berlebihan seperti di anime, tapi tetap realistis. Meskipun tidak mengkover banyak cerita seperti di animenya, dorama ini mengajarkan kita bahwa terkadang hidup tidak berjalan seperti yang kita rencanakan dan selalu ada ruang untuk tumbuh dan berkembang sebagai pribadi yang lebih baik, sementara masih tetap mengejar impianmu.
[read_more id="265740"]
[page_break no="6" title="Gokusen"]
Selanjutnya di daftar ini adalah Gokusen. Walaupun animenya hanya berhasil mendapat satu season, adaptasi dormanaya berhasil mendapatkan 3 season dari 2002 sampai 2008, dan sebuah live-action film pada tahun 2009. Nakama Yukie benar-benar memerankan karakter Yamaguchi Kumiko dengan sangat baik, dia berhasil menghidupkan karakter Kumiko.
Para penulis, sutradara, dan para artis semua melakukan pekerjaan yang sangat baik menggambarkan Kumiko sebagai guru dan sebagai pewaris geng yakuza. Kontributor lain yang membuat seri ini sukses adalah Matsumoto Jun dari Arashi (salah satu boy band terkenal di Jepang) yang berperan sebagai Sawada Shin. Matsumoto memiliki karisma unik yang membuatmu percaya kalau dia adalah pemimpin dari kelompok berandalan di sekolah laki-laki paling terkenal di kota. Oguri Shun juga memiliki peran disini, tapi tidak seperti di GTO dimana dia menjadi murid yang dibully, disini dia menjadi seorang berandalan.
[read_more id="271746"]
[page_break no="7" title="Nodame Cantabile"
Nodame Cantabile bergenre komedi romantis dan musik. Bandingkanlah versi dorama dengan versi animenya dan kamu akan tahu kalau live-actionnya lebih setia mengikuit cerita manganya. Para penggemar series ini mengatakan kalau adaptasi doramanya lebih baik dari anime. Apa yang membuat dorama ini sukses adalah chemistry dari Ueno Juri sebagai Noda Megumi dan Tamaki Hiroshi sebagai Chiaki Shinichi. Mereka tidak hanya menghidupkan karakter yang mereka perankan, mereka juga dengan sangat baik menangkap hubungan unik mereka yang dimulai dari seperti hubungan kakak-adik menjadi sepasang kekasih.
Ueno Juri dengan sangat baik menampilkan sifat kekanak-kanakan dan kualitas eksentrik Megumi, dan Tamaki Hiroshi dengan baik menangkap superiority complex Chiaki. Seperti di anime, versi doramanya juga menekankan Andante Cantabile, dari Beethoven’s Symphony No. 7. Dan jika ada alasan lain untuk menonton dorama ini, sudah pasti itu adalah penampilan Takenaka Naoto sebagai Stresemann, yang harus kamu lihat sendiri.
[read_more id="271496"]
[page_break no="8" title="Great Teacher Onizuka 1998"]
[read_more id="271349"]
Great Teacher Onizuka atau biasa disingkat menjadi GTO memiliki versi dorama yang lebih baru yang ditayangkan pada tahun 2012. Walaupun versi tahun 2012 berhasil mengadaptasi lebih banyak cerita, tetap saja GTO 1998 lebih disukai para fans, sebagian besar berkat peran Sorimachi Takashi sebagai Onizuka. Karisma Sorimachi dan chemistrynya dengan pemeran lainnya seperti Matsushima Nanako sebagai Fuyutsuki menjadi jantung dorama ini.
Dorama ini dengan sangat baik mengkritik peran di dalam masyarakat Jepang dimana siswa, orang tua dan guru memiliki tanggung jawab untuk membuat pendidikan lebih berarti daripada sekedar sistem ujian kompetitif. Penggambaran Onizuka versi Sorimachi memiliki alasan yang sangat menyentuh tentang motivasinya menjadi seorang guru dan dia menghargai pendidikan dengan cara yang mungkin tampak idealis di Jepang, tapi tidak aneh di luar Jepang. Onizuka versi Sorimachi memberikan penonton sebuah perjalan yang sangat mnendalam tentang apa artinya hidup yang bermakna dan membuat perbedaan terhadap diri sendiri dan orang lain.
[read_more id="270767"]