8 Film Ini Mendapat Perubahan Menarik Saat Proses Produksi!

Membuat sebuah film bukanlah perkara mudah karena kenyataannya butuh ketelitian dan dedikasi yang sangat besar untuk membuat film yang bagus. Bahkan hingga menjelang produksi pun, para kru film harusnya melakukan deteksi apakah film yang mereka garap sudah sesuai atau belum.

Karena bila ternyata kelewatan, maka bisa menjadi sebuah bencana besar pada film tersebut. Untungnya ada beberapa film yang sangat selektif sehingga mereka tak ragu melakukan perubahan signifikan padahal film tersebut bakal tayang dalam waktu dekat. Ya, kita sedang membicarakan mengenai perubahan film siginifikan yang membuat sebuah film menjadi sukses.

Tak tanggung-tanggung, perubahan film siginifikan ini dilakukan di menit-menit akhir. Mungkin ada baiknya jika kita langsung membahas mengenai delapan perubahan film signifikan yang bikin sukses, cekidot!!!

Iron Man 3 menjadi salah satu yang memiliki perubahan film siginifikan. Ya, dua bulan sebelum film ini tayang, manajemen melakukan perombakan dalam adegan post credit di Iron Man 3 membuatnya menjadi lebih segar. Karena harus diakui, di dua seri sebelumnya, adegan post credit Iron Man sangat kurang signifikan.

Dengan adanya perubahan ini adegan post credit Iron Man 3 mampu memberikan petunjuk mengenai apa yang bakal terjadi di film-film MCU selanjutnya. Perubahan signifikan di menit akhir ini harus diakui membuahkan hasil yang baik untuk imej Iron Man itu sendiri.

Source: Taste of Cinema[/caption]

The Shining merupakan sebuah film horor yang mantap. Tapi Stanley Kubrick selaku sutradara membuat sebuah langkah yang cukup berani sebelum film ini dikukuhkan sebagai salah satu film terbaik. Kenapa? Karena Kubrick berani menghapus adegan akhir untuk filmnya.

Kubrick merasa ending yang dibuatnya terlalu menceritakan secara detail sehingga ia kehilangan esensi dari filmnya sendiri. Seminggu setelah film ini beredar, Kubrick memutuskan untuk mengambil langkah yang luar biasa. Ya, original ending dari The Shining dibuang sehingga para penonton tak mendapatkan penjelasan detail dan disuguhkan dengan ending menggantung.

Perubahan film signifikan ini benar-benar membuat The Shining terasa lebih gila dari sebelumnya. Keren bukan? Di sini keputusan Kubrick sebagai peracik film memainkan peran penting.

Saat ini kita mengenal Hugh Jackman sebagai seorang Wolverine. Tapi tahukah kalian, dulu ada artis lain selain Jackman yang diplot sebagai Wolverine lho. Ya, artis itu adalah Dougray Scott yang diplot sebagai seorang Wolverine. Tapi kemudian manajemen membuat keputusan sulit dan terjebak diantara dua pilihan, apakah harus jalan dengan Scott atau mengambil artis lain.

Keputusan akhirnya datang tiga minggu menjelang shooting. Scott tak dilanjutkan kerjasamanya dan manajemen memutuskan untuk bekerjasama dengan artis lain yakni Hugh Jackman. Keputusan manajemen memilih Jackman tak perlu diragukan lagi karena mereka benar-benar tepat memilih sosok yang satu ini.

Perawakan dan perangai Jackman secara natural mirip dengan Wolverine. Itu artinya tak sulit membuat film Wolverine dengan Jackman karena secara tampilan luar Jackman sudah mirip dengan The Weapon X. Tren superhero pun semakin meningkat dan membuat nama Jackman dikukuhkan sebagai salah satu pemeran superhero terbaik yang pernah ada.

Lanjut yuk ke halaman dua untuk terus membahas mengenai perubahan film signifikan, Gaspolllll.

Sama seperti kasus Scott dan Jackman, sosok Aragorn tadinya juga sempat ingin dimainkan oleh Stuart Townsend. Tapi itu bukanlah hal rumit karena saat pra-produksi, Lord of the Rings ini sebenarnya hanya dua film saja. Pun kasusnya sama dengan The Hobbit yang pada awalnya memang diproyeksikan untuk dia film saja.

Namun pada akhirnya rencana tersebut berubah usai melewati berbagai kerumitan. Peter Jackson memang tahu apa yang dia lakukan hingga akhirnya setelah hitung-hitungannya dianggap fix, maka baik The Hobbit atau The Lord of the Rings memiliki tiga buah film.

Ternyata membuat sebuah trilogy membuat kedua franchise itu sukses besar, Selain cerita menjadi lebih panjang, banyak juga aksi-aksi menarik yang membuat film tersebut layak untuk diikuti. Khususnya orang-orang yang gemar dengan novel J.R.R Tolkien.

Scott Pilgrim Vs. The World merupakan sebuah film yang unik.

Di ending versi film, Scott harusnya jadian dengan Ramona Flowers setelah Knives Chau - mantan pacarnya - menyemangatinya.

Namun di ending orisinalnya, seharusnya Scott berakhir jadian dengan Knives, sementara Ramona lanjut pergi.

Ada salah satu kesalahan di film Star Wars Episode III: Revenge of the Sith. Ya, di film ini ada cuplikan yang tidak berkesinambungan pada awalnya ketika Obi Wan berusaha untuk membunuh Anakin. Pada akhirnya Obi Wan meninggalkan lightsaber milik Anakin.

Tapi kemudian produser di film ini sadar ada yang tidak beres, akhirnya script dihapus, diubah, hingga akhirnya sosok Obi Wan justru mengambil lightsaber Anakin agar inti cerita bisa tetap berkesinambungan. Ini murni kejelian seorang sutradara bahkan kabarnya demi membenahi hal ini, sang sutradara sampai mengecek script yang ada.

Perubahan signifikan film ini membuat Star Wars akhirnya sangat laku di pasaran. Bahkan menjadi salah satu film dengan banyak penggemar.

Yuk lanjut ke halaman terakhir untuk terus membahas mengenai perubahan film signifikan. Ada dua lagi!

Di Toy STory 2 Pixar harus mengalami kesulitan karena tak bisa bebas memproduksi film berkat adanya campur tangan Disney. Bahkan dalam waktu sembilan bulan, film ini harus menemukan bentuk terbaiknya karena. Ya, sembilan bulan lagi rilis, Toy STory 2 masih tak memiliki cukup materi untuk dieksekusi.

Tapi akhirnya film ini berhasil menambah durasi selama 12 menit dengan aawalan dan akhiran yang sangat bagus. Film ini bahkan jauh lebih bagus dari versi originalnya dengan polesan di sana-sini.

Pada awalnya Quicksilver diproyeksikan untuk membebaskan Magneto di seri itu. Tapi kemudian hal ini urung dilakukan. Ya, pilihan ini diambil karena ada semacam kesepakatan dengan Marvel karena saat itu Marvel memasukkan karakter Quicksilver di Age of Ultron.

Deal-dealan itulah yang akhirnya membuat Quicksilver seperti sulit masuk ke dalam film X-Men ini. Tapi meski begitu, kaburnya Magneto dengan bantuan Juggernaut menjadi sesuatu yang sangat epik lho.

Sepertinya itulah 8 perubahan film signifikan yang membuat film-film di atas menjadi lebih baik. Pemotongan secene, perubahan pemeran, dan sebagainya memang menjadi hal yang susah dilakukan. Karena bila tidak pas, maka itu bakal menjadi bumerang tersendiri. Untungnya delapan film di atas masih selamat.