Ini 7 Kemungkinan Jika EA Berhasil Membeli Codemasters
Tujuan EA lebih dari memperluas katalog game balapan?
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam sebuah twist yang gak diduga siapapun, EA berencana membeli developer game balapan Codemasters. Jika deal ini sukses, maka EA akan membayar USD $1,2 miliar sekaligus membatalkan rencana Take-Two mengakuisisi IP game balapan Codemaster.
Keluar mulut harimau, masuk mulut buaya. Apakah keputusan EA membeli Codemasters sudah tepat? Lalu bagaimana nasib dari game-game Codemasters? Berikut adalah beberapa kemungkinan yang bisa saja terjadi.
1. Memperkuat koleksi game balapan
Apa saja sih koleksi frachise game balapan EA saat ini? Need for Speed? Burnout? Real Racing? Road Rash? Shox? V8 Challenge?
Saat ini, EA hanya mengandalkan Need for Speed dalam berkiprah di genre racing. Masalahnya, NFS selalu loyo kalau berhadapan dengan game balapan lain. Sementara itu, Real Racing berkutat di ranah mobile.
Dengan membeli Codemasters, EA bisa memperkuat jajaran game balapan mereka lewat seri GRID, DIRT, dan lain-lain.
2. Reuni F1
EA memegang lisensi game F1 dari tahun 2000 sampai 2003, sebelum berpindah ke tangan Sony. Game-game F1 dari EA Sports diproduksi oleh ISI yang belakangan memproduksi seri rFactor yang sangat populer di kalangan sim racer.
EA berpotensi mendapatkan kembali lisensi F1 jika berhasil membeli Codemasters. Akankah game F1 kembali jadi bagian dari EA Sports? Bisa jadi.
3. Gandeng lisensi WRC
Codemasters mendapatkan lisensi game WRC untuk tahun 2023 sampai 2027. Untuk saat ini, game WRC diproduksi oleh Nacon dan Kylotonn.
Jika EA berhasil membeli Codemasters, mereka juga akan mendapatkan lisensi game WRC, kecuali jika pihak WRC berubah pikiran.
4. Upgrade physics untuk Need for Speed
Need for Speed punya kekuatan di aspek kustomisasi mobil, namun dari sisi handling dan physics game ini terasa sangat kurang dibandingkan game balapan arcade lainnya.
Dengan membeli Codemasters, EA bisa mendapatkan akses ke teknologi yang mentenagai game balapan seperti GRID misalnya. EA bisa menggunakan sistem GRID ke dalam NFS untuk meningkatkan handling mobil di game tersebut.
Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Esports Balapan Sama Kerennya dengan Balapan Betulan
5. Balas dendam ke Slightly Mad Studios?
Slightly Mad Studios yang kini jadi bagian Codemasters punya sejarah buruk dengan EA. Setelah mereka membuat dua game Shift, EA mencoba mengambil alih semua aset SMS baik teknologi hingga hak cipta. Untungnya SMS berhasil menyelamatkan aset mereka dan menjadi developer indie lewat Project CARS.
Mungkin, dan mungkin saja, setelah EA mendapatkan Codemasters, akankah mereka kembali mengincar aset-aset SMS? Ataukah mereka akan kembali menghidupkan seri Shift?
6. Microtransaction?
Ini dia yang jadi concern utama saat EA membeli Codemasters. Apakah nanti game-game seperti GRID dan DIRT akan mendapat microtracastion?
To be fair, belakangan ini EA hanya menggenjot microtracastion di game EA Sports saja. Sementara itu game EA lainnya hanya punya microtrasaction minimal atau bahkan nol sama sekali (berkaca pada pengalaman Star Wars Battlefront II).
Namun hal ini gak menutup kemungkinan EA menaruh microtransaction di dalam game Codemasters. Mungkin nantinya bakal ada microtransaction di game F1 dimana kamu harus meng-gacha Lewis Hamilton agar dia jadi bagian dari tim F1 kamu?
7. Konsolidasi talenta developer game balapan
Inggris mendominasi kompetisi F1 karena tim-tim besar seperti Mercedes hingga Williams mendirikan markas mereka di sana. Hal ini juga melebar ke jagat game balapan karena berbagai developer game balapan besar berbasis di Inggris.
EA nampaknya ingin mengkonsolidasi talenta-talenta berbakat yang tahu caranya membuat game balapan. Criterion, SMS, serta studio Codemasters di Birmingham dan Cheshire (dulu Evolution Studios yang membuat Driveclub) berbasis di Inggris. Jika semua studio itu berpusat di satu negara dan saling bersinergi, proses pembuatan game balapan bisa jadi semakin solid.
Tapi tentu saja poin-poin di atas masih spekulasi dan segala kemungkinan masih bisa terjadi. Mungkin nantinya Take-Two bakal menaikkan tawaran mereka dan membatalkan tawaran EA? Bisa jadi. Mari kita pantau hasil akhirnya.
Baca Juga: Project-V, Game Baru dari Mantan Developer Riot Games dan EA