5 Alasan Kenapa Esports Balapan Sama Kerennya dengan Balapan Betulan
Esports balapan menyajikan sensasi mirip balapan betulan
Di tengah pembatalan berbagai event olahraga di seluruh dunia, satu jenis olahraga tetap hidup di jagat internet: balapan otomotif. Berkat bantuan video game, berbagai kompetisi balapan bisa tetap diadakan sebagai sebuah esports.
Mulai dari Formula 1 hingga MotoGP, esports menjadi wadah bagi para pembalap untuk tetap kompetitif di rumah mereka. Para fan otomotif pun tetap terhibur karena mereka bisa terus menyaksikan aksi pembalap favorit mereka selama isolasi. Sebenarnya apa sih yang membuat esports balapan mampu menonjol di momen seperti ini, dan apa yang membedakannya dengan balapan betulan?
1. Junjung tinggi realisme
Esports balapan sangat menjunjung tinggi realisme. Pertama, kompetisinya dimainkan di dalam game simulasi seperti rFactor 2, Assetto Corsa, iRacing, F1 2019, RaceRoom, dan game lainnya.
Untuk memaksimalkan fitur game tersebut, pembalap menggunakan perangkat simulasi mulai dari setir dan pedalnya, jok balap, hingga layar lebar untuk mensimulasikan pengalaman balapan mendekati kenyataan.
Format kompetisinya pun mengikuti aturan kompetisi di dunia nyata, meskipun dengan pemotongan durasi balapan. Peraturan, sistem klasemen, dan penalti dari kompetisi betulan pun turut diterapkan, sehingga pembalap tidak boleh asal-asalan dalam bertanding.
2. Pembalap lebih berani ambil resiko
Dalam esports balapan, ada kecenderungan dimana para pembalap lebih berani mengambil resiko. Misalnya dengan menyalip lawan dari posisi sulit, hingga berkendara dengan lebih agresif.
Alasannya, para pembalap tidak harus mempertimbangkan resiko serius dalam esports balapan. Di dunia nyata, membalap dengan agresif bisa beresiko kecelakaan yang mengakibatkan cedera serius hingga kematian.
Karena tidak ada faktor serupa dalam esports balapan, para pembalap bisa beraksi lebih leluasa sehingga terdapat duel-duel menegangkan yang tak mungkin terjadi di balapan betulan.
3. Balapan seimbang dan lintas disiplin
Esports balapan memungkinkan pembalap dari cabang dan disiplin berbeda, serta beragam tingkat keahlian, untuk bertarung dalam satu event yang sama. Apa jadinya jika seorang pembalap F1 bertarung melawan pereli veteran, gamer profesional, influencer, hingga pemain bola ikut balapan bersama?
Mungkin kedengarannya sangat chaotic, namun ternyata mereka semua mampu menyajikan aksi balapan yang oke! Hal ini bisa terjadi karena setiap mobil pun dibuat seimbang dari spesifikasinya sehingga penentu kemenangan adalah skill murni.
Tentunya sangat unik melihat bagaimana kiper Real Madrid Thibaut Courtois atau penyanyi Liam Payne beraksi mengemudikan mobil Formula 1. Liam Payne mungkin sudah cukup puas bisa finish meski di posisi terakhir, namun Courtois dengan mengejutkan mampu memberikan perlawanan sengit bagi para pembalap veteran.
Baca Juga: Gamer Esports dan Kiper Real Madrid Kalahkan Pembalap Pro di Game
4. Lebih mudah diakses penonton awam
Ketika orang awam menonton pertandingan esports seperti game MOBA atau battle royale, mereka kesulitan untuk mencerna informasi, tujuan pertandingan, serta siapa saja pemain yang unggul dalam pertandingan tersebut.
Berbeda dengan esports balapan yang mereplikasi sensasi balap mobil betulan. Penonton awam tidak merasa asing karena format kompetisinya telah eksis bertahun-tahun lamanya. Selain itu, kompetisi esports balapan ini turut ditayangkan di TV nasional selain live streaming, sehingga mampu menjangkau banyak penonton di seluruh dunia.
5. Tetap menuntut profesionalitas
Menanggapi esports balapan dengan mindset "Ah, ini cuma game kok," adalah hal yang tabu dan bisa berujung pada konsekuensi serius. Pembalap NASCAR Bubba Wallace kehilangan sponsor karena ragequit setelah kecelakaan dalam game. Lebih parah lagi, Kyle Larson bahkan sampai dipecat dari timnya, kehilangan sponsor, serta diban dari NASCAR karena bersikap rasis di dalam game dan live streaming. Keduanya memiliki anggapan "Ah, ini cuma game kok, ngapain serius?"
Game simulator dan esports balapan, dalam esensinya memang merupakan game. Kompetisi ini pun diadakan hanya sebagai pengganti balapan betulan yang batal karena pandemi. Namun situasi seperti ini justru menjadi ajang pembuktian profesionalitas setiap pembalap yang berpartisipasi. Balapan seenaknya hingga membahayakan orang lain tentu akan berdampak buruk bagi reputasi pribadi serta tim dan sponsor yang diwakili. Jika dalam game saja sudah bersikap tidak sportif, bagaimana di balapan betulan?
Itu dia beberapa alasan kenapa esports balapan sama menarik dan menegangkannya dengan balapan betulan. Apakah kamu tertarik untuk mencoba menontonnya?
Baca Juga: Para Pembalap, Gamer, dan Selebriti Adakan Balapan Esports Dadakan