Beda Cara Main Game Fighting Tekken, Virtua Fighter, dan Dead or Alive
Semuanya game fighting 3D, tapi metodenya beda
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Industri game fighting memiliki banyak nama besar, tetapi jika berbicara tentang genre 3D, tiga judul yang selalu menonjol adalah Tekken, Virtua Fighter, dan Dead or Alive. Ketiganya membawa pendekatan yang berbeda dalam mekanika, gameplay, dan identitas mereka, menjadikannya unik di mata para penggemar.
Berikut adalah ulasan mendalam tentang perbedaan ketiga game ini:
1. Gambaran cara main di Virtua Fighter
Virtua Fighter (VF), yang dirilis oleh Sega pada 1993, adalah game fighting 3D pertama di dunia. Fokus utamanya adalah pada simulasi realistis, membuatnya unik di antara pesaingnya.
Berbeda dengan Tekken dan Dead or Alive, Virtua Fighter berusaha sedekat mungkin dengan dunia nyata. Hal ini menyebabkan semua karakter memiliki aliran beladirinya masing-masing. Tidak ada bela diri aneh yang menggunakan gergaji mesin, pukulan yang mengeluarkan listrik, atau mata laser.
Virtua Fighter hanya menggunakan tiga tombol yang terdiri dari Pukul, Tendang, dan Guard. Meskipun hanya tiga tombol, Virtua Fighter memiliki teknik yang sangat advance dan sulit dikuasi. Sebagai contoh, Akira memiliki banyak gerakan perfect frame, sementara Jacky memiliki Iaigeri (kick cancel) di setiap combo-nya.
Setiap match di Virtua Fighter biasanya berlangsung sangat cepat dan destruktif. Karena itu waktu yang disediakan secara default adalah 40 detik untuk setiap match.
Virtua Fighter pada awalnya tidak mengenal struktur combo, tetapi pada Virtua Fighter 5 struktur combo mulai diperkenalkan. Di game tersebut kamu bisa melakukan low bound dan high bound untuk memperpanjang combo. Meskipun begitu, semua karakter tetap bisa melakukan combo tanpa harus mengandalkan High Bound ataupun Low Bound.
Pada update terakhir, format combo Virtua Fighter R.E.V.O mengalami sedikit perubahan. Ketimbang melakukan 1 Low Bound, 1 High Bound yang kemudian disusul dengan 1 Low Bound, kini kita bisa melakukan 2 Low Bound di dalam satu combo.
Sistem pergerakan di Virtua Fighter dibuat sangat fluid. Bahkan gerakan sidestep bersifat absolut di VF5. Setiap kali kamu berhasil melakukan sidetsep, kamu bakal berpindah ke samping karakter musuh, begitupun ketika musuh berhasil melakukan sidestep.
Baca Juga: Proyek Virtua Fighter Baru Resmi Memasuki Pengembangan!
2. Gambaran cara main Dead or Alive
Dead or Alive (DOA), yang pertama kali dirilis oleh Tecmo pada 1996, memadukan keindahan grafis dengan gameplay yang cepat dan dinamis. Game ini sering kali dikenal karena aspek estetisnya yang sangat “memukau”. Siapa sangka, latihan menahan godaan visual ternyata juga bisa menjadi "skill" di game fighting?
Bisa dibilang DOA adalah game fighting yang paling ringan bila dibandingkan kedua nama yang muncul di sini. Semua orang bisa melakukan mash dan memenangkan pertandingan tanpa harus mengerti apa yang mereka lakukan. Bayangkan kalau semua karakter DOA adalah Eddy Gordo atau Hwoarang di Tekken 3.
DOA menganut sistem tiga tombol pada awalnya. Mereka adalah Punch, Kick, dan Hold yang bila ditekan berbarengan dengan serangan musuh, akan melakukan reversal pada serangan tersebut. Guard bisa ditambahkan secara manual atau bisa dilakukan dengan menahan tombol belakang. Di DOA6 Tecmo menambahkan tombol special skill yang mirip dengan Rage Art di Tekken.
Pada DOA 5, Tecmo sempat memasukan sistem combo yang memiliki format seperti Tekken. Pada intinya, setiap serangan kelima atau keenam akan menbulkan Critical Burst yang bisa dilanjutkan dengan gerakan finisher ataupun wall combo.
Di DOA 6, Format Critical Burst diubah menjadi Break Blow yang fungsinya sebenarnya mirip. Selain Break Blow, DOA 6 juga memberikan sebuah gerakan yang mirip dengan Bound di Tekken 6. Musuh bila terkena gerakan ini akan jatuh dalam posis kaki terangkat sehingga bisa diberi finisher.
Jadi setelah kamu melakukan combo panjang, kamu bisa melakukan Break Blow untuk membuat musuh crumple dan menstabilkan posisi mereka. Setelah itu kamu bisa melanjutkan dengan gerakan yang memberi status bound dan kemudian dilanjutan dengan finsiher.
3. Gambaran gaya main Tekken
Dirilis pertama kali oleh Namco pada 1994, Tekken dikenal sebagai game fighting yang menonjolkan kedalaman mekanik serta fokus pada cerita yang kaya. Walaupun pada awalnya dibuat untuk meniru VF, tapi pada akhirnya pondasi utama game fighting 3D berada di tangan Tekken. Tanpa Tekken, game fighting 3D tidak akan survive.
Tekken bercerita tentang perseteruan keluarga Mishima yang menyebar luas hingga tak terkendali. Mulai dari Heihachi yang menginginkan kekuatan Devil Gene. Kazuya yang ingin mengalahkan sang ayah. Hingga Jin Kazama yang dengan polosnya memulai perang dunia ketiga. Bayangkan hubungan keluarga yang begitu toxic, bahkan dalam reuni keluarga mereka menggunakan combo 10-hit untuk menyelesaikan konflik. Alih-alih minta maaf, mereka lebih suka melempar satu sama lain ke gunung berapi. Kalau ada anggota keluarga baru, seperti Jinpachi atau Lars, mereka tidak disambut dengan pelukan, tapi dengan roundhouse kick. Dalam keluarga Mishima, cinta itu beracun (dan mungkin punya HP bar).
Tekken menggunakan empat tombol yang mewakili masing-masing anggota badan. Kamu bisa menyebutnya sebagai RP, LP, RK, LK yang merupaan kepanjangan dari Right Punc, Left Punch, dan seterusnya. Atau kamu juga bisa menyebutnya dengan 1,2,3,4. 1+2 artinya adalah RP dan LP yang ditekan secara bersamaan.
Sejak Tekken 6, Tekken memiliki format combo yang cukup lengkap. Selain launcher dan filler, Tekken 6 memberikan gerakan Bound yang akan membuat musuh terpelanting ke tanah dalam posisi kaki terangkat. Setelah terkena Bound, kamu bisa memasukan finisher, wall carry atau wall combo untuk menyudahi serangan. Format combo ini diubah menjadi Spin di Tekken 7, dan Tornado di Tekken 8.
Pada Tekken 8, semua karakter mengalami penurunan tingkat kesulitan, menyebabkan beberapa gerakan menjadi sangat mudah untuk dilakukan atau dihilangkan sepenuhnya. Selain itu Harada juga membuat gameplay yang memaksa pemainnya untuk selalu agresif sepanjang permainan. Menyebabkan beberapa karakter yang memiliki tools-tools agresif, menjadi sangat kuat di Tekken 8.
Sepertinya sistem pergerakan di Tekken 8 dirombak total. Tekken 8 menyediakan input windows yang lebih besar dan frame buffer ke setiap gerakan, sehingga gerakan instant while running atau instant while standing jadi terasa mudah untuk dilakukan. Tapi entah mengapa, Harada melakukan nerf besar-besaran pada Korean Back Dash (KBD).
4. Kesimpulan: Tiga pendekatan yang berbeda untuk genre yang sama
Ketiga game ini mungkin berada di genre yang sama, tetapi pendekatan mereka sangat berbeda. Tekken menonjolkan cerita, kedalaman mekanik, dan kompetisi esports. Virtua Fighter adalah simbol realisme dan gameplay berbasis skill. Dead or Alive mengedepankan visual yang menawan, aksi cepat, dan mekanik counter yang unik. Sekarang tinggal kamu suka yang mana? Ayo diskusikan di bawah ini