Shining Resonance Ingatkan Kita Pada Cerita Manusia Naga Dalam Breath of Fire
Pertengahan Mei lalu, Sega mengkonfirmasikan game Shining terbarunya, Shining Resonance untuk PlayStation 3. Game tersebut menjadi salah satu daru dua game Shining baru yang sedangkan dikembangkan Sega.
Pertengahan Mei 2014 lalu, Sega mengkonfirmasikan game Shining terbarunya, Shining Resonance untuk PlayStation 3. Game tersebut menjadi salah satu daru dua game serial baru Shining yang sedangkan dikembangkan, selain Blade Arcus from Shining, sebuah game 2D Fighting yang mengajukan karakter para hero dan heroine serial Shining, untuk platform Arcade. Game tersebut saat ini sedang menjalani masa percobaan di Jepang.
Seperti Shining sebelumnya, seri baru ini juga masih saja memanjakan mata gamer dengan artwork karakternya. Untuk Shining Resonance, artis manga dan desainer karakter Tony Taka, yang pertama kali mendukung desain karakter serial ini sejak Shining Tears yang dirilis pada tahun 2004 lalu, akan kembali kita nikmati desain karakternya -- yang terasa mirip dengan style artwork serial Atelier. Kemudian developernya masih diserahkan juga pada Media.Vision, yang terakhir menangani Shining Ark untuk PSP pada akhir Februari 2013 lalu. Nama Media.Vision. itu sendiri cukup membekas di hati para penggemar RPG Jepang melalui salah satu RPG Jepang terbaik, Wild ARMs. Apalagi serial Shining yang sudah eksis selama dua dekade silam juga cukup memorable, serta identik sebagai langkah awal Sega menggarap genre RPG.
Seperti yang sudah kami tuliskan sebelumnya, Shining Resonance menampilkan karakter seekor naga sebagai protagonis, dan tema utamanya adalah mengenai naga dan instrumen musik. Seperti beberapa Shining sebelumnya, naga memang biasa menjadi salah satu fokus cerita. Namun baru kali ini dijadikan sebagai tokoh sentral, dan sebelumnya, hanya sekadar sebagai karakter pendukung saja. Penggemar Shining mungkin masih ingat pada naga Bleu dari Shining Force. Kemudian juga mengingatkan kami pada serial Breath of Fire, dalam RPG unggulannya Capcom tersebut karakter utama Ryu bisa berubah menjadi naga, di sini juga sama, naga protagonis tersebut akan berubah menjadi manusia.
Selamatkan Naga Terakhir Dari Kepunahan
Untuk ceritanya sendiri mengambil setting sebuah daerah yang dipercaya menjadi daratan para dewa, yaitu Alfheim. Pada jaman dahulu, naga menjadi ras terbesar. Namun masa-masa kejayaan mereka terus memudar, hingga jiwa mereka disebutkan mengkristal serta tersebar di seluruh penjuru dunia. Dan di tengah kepercayaan dunia bahwa naga sudah punah, ternyata eksis satu naga bernama Shining Dragon Irvan. Eksistensi naga terakhir itu pun menjadi magnet bagi semua pihak yang haus akan kekuasaan. Demi mendapatkan dan menguasai kekuatan naga yang dipercaya telah hilang, pasukan empire, prajurit dari pihak gereja, hingga kelompok yang tidak menyukai keberadaan makhluk tersebut, yaitu Dragon Slayer, semuanya mulai bergerak memburunya.
Tidak semuanya berada di sisi yang berseberangan dengan Irvan. Seorang maiden menyelamatkan naga dari sekelompok orang yang menginginkan kekuatannya. Maiden tersebut juga dipercaya menjadi bagian dari Dragon Player, atau Dragoner, kelompok prajurit yang selalu setia berada di sekitar para naga dan melindunginya. Shining Dragon Irvan ternyata juga masih mengingat, di masa kecilnya dia pernah diselamatkan dan dirawat oleh seorang maiden. Dan menurut cerita, ketika mereka bertemu kembali, dragon dan maiden tersebut, maka akan ada kejaiban yang terjadi.
Kapan Bakal Dirilis?
Sega bakal merilis Shining Resonance di Jepang 11 Desember mendatang untuk PlayStation 3 dengan harga 8,222 yen, atau sekitar Rp. 850 ribuan. Juga disediakan versi limited edition dengan bonus figure Kilika berskala 1/7 dengan finishing PVC yang tingginya 26 cm, selain konten unduhan berupa kostum renang untuk Kilika. Versi limited edition tersebut harganya 16,800 yen, atau sekitar Rp. 1,9 jutaan.
[youtube id="NGDRHny1GcI"]
Sumber: Sega