Freedom Wars Akan Dirilis Bersamaan di Jepang, Asia dan China
Sony mengkonfirmasikan akan merilis Freedom Wars secara bersamaan di Jepang dan Asia. Game tersebut juga mendapatkan trailer baru dalam bahasa Inggris selama Taipei Game Show.
Pertama kali terungkap pertengahan Mei 2013 lalu, Freedom Wars merupakan game action yang dikembangkan oleh tim internal SCE Japan Studio dengan dukungan Shift (dikenal sebagai developer serial God Eater 2), serta Dimps (pengembang asli serial Budokai, juga menangani Saint Seiya: Brave Soldiers), secara eksklusif untuk PS Vita dan rencananya akan dirilis bersamaan di Jepang dan wilayah Asia (termasuk China) pada pertengahan 2014 mendatang, meskipun sejauh ini belum diungkapkan kapan tanggalnya. Bukan kali ini saja studio first party Sony bekerjasama dengan pihak ketiga. Sebelumnya mereka bekerja sama dengan Marvelous AQL dan Comcept untuk mengembangkan Soul Sacrifice.
Seperti yang sudah kami ungkapkan sebelumnya, Freedom Wars bisa dimainkan oleg multiplayer baik secara online dan offline, dan ada mode co-operative atau competitive, untuk delapan pemain. Game ini juga akan memanfaatkan fitur GPS-nya PS Vita melalui aplikasi near. Bukan hanya itu saja, karena Freedom Wars mengambil setting di masa depan pada tahun 102013, dimana negara sudah berganti menjadi kota-kota penjara yang disebut Panopticons, ketika game ini dirilis pemain di Asia bisa juga bermain untuk membela wilayah mereka secara nyata -- pilihannya dari demo terakhir yang ditunjukkan Sony, ada Taiwan, Malaysia, Singapura dll. Dengan membela wilayah mereka, kota tersebut akan berkembang. Hal itu cukup bisa dilakukan dengan log-in dan melakukan misi Volunteer dalam keseharian selama memainkannya.
Sony sudah membuat game ini playable untuk pertama kalinya selama event Jump Festa 2013 yang berlangsung pada 22 - 23 Desember lalu. Selama event tersebut beberapa bagian game yang belum terungkap bisa dilihat lebih detail. Seperti bagaimana kehidupan karakter diluar area pertarungan, ketika mereka berada di dalam penjara.
Seperti kita ketahui sebelumnya, kamu mengendalikan seorang “Prisoner” atau tahanan di Freedom Wars, dan dia mendapat ganjaran dihukum jutaan tahun. Untuk mendiskon masa hukumannya, pemerintah menugasinya memburu dan menghabisi monster besar yang juga dikenal sebagai Abductors. Dari demo playable selama Jump Festa kita bisa mengetahui seperti apa penampilan karakter ketika tidak bertempur dengan berkeliling di dalam penjara.
[gallery ids="136876,136875,136874,136873,136872"]
Beberapa bagian dalam penjara yang akan kamu kunjungi seperti sel isolasi, ruangan pribadi yang disediakan oleh pemerintahan Panopticon, dimana para tahanan akan menjalani masa tahanan dan menghabiskan keseluruhan hidupnya di bawah pengawasan sebuah ketat melalui aksesoris berupa partner android. Tidak ada gerak-gerik mencurigakan yang bisa lolos dari pengawasan.
Bagian lainnya yang diungkapkan adalah “Low Street,” sebuah area yang lebih besar, dan berhubungan dengan sel isolasi. Tempat ini bisa dianggap sebagai kebebasan terbatas yang bisa didapatkan para tahanan, karena jelas lebih santai dibandingkan sel sempit mereka. Aturannya hanya tidak boleh menimbulkan kegaduhan ketika berada di sana. Selain itu, lokasi ini juga didesain sedemikian rupa sehingga semua sudut dan celahnya masih bisa dimonitor.
Untuk karakter, kami juga mendapatkan informasi karakter baru lainnya. Pertama Natalia “9” Woo, kapten public defense investigation committee dari 35th security station, instansi penegak hukum di Panotpicon. Karakter lainnya adalah Mathias “Leo” Bruno, prisoner baru yang sepertinya mengagumi karakter utama.
Selama Taipei Game Show yang berlangsung mulai 23 hingga 27 Januari besok, Sony kembali mendemokan game ini. Bedanya, demo tersebut sudah berbahasa Inggris. Namun sejauh ini, Sony hanya fokus akan merilis game ini untuk pasar Jepang dan Asia saja, walaupun mereka sudah mengerjakan translasi bahasanya ke Inggris. Seperti terlihat melalui trailer terbarunya yang dirilis PlayStation Asia.
PS Vita "Freedom Wars" Teaser Trailer (English)
Dan berikut video yang menunjukkan versi demo selama Taipei Game Show.
Sumber: Famitsu, Gematsu