E3 2014: Ubisoft Kembalikan Konsep Squad-Based Tactic FPS Dalam Tom Clancy's Rainbow Six: Siege
Ubisoft membatalkan pengembangan Rainbow 6: Patriots karena kurang sesuai dengan tren FPS multiplayer yang makin marak akhir-akhir ini. Gantinya, mereka mengkonfirmasikan Tom Clancy's Rainbow Six: Siege.
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Akhir 2011 lalu Ubisoft mengkonfirmasikan Tom Clancy's Rainbow 6: Patriots. Game tersebut kembali melanjutkan setting modern, namun tidak terlalu futuristis dibandingkan Tom Clancy’s Ghost Recon: Future Soldier, dengan Patriots mencoba menangkap pengalaman single-player yang lebih dalam, serta menawarkannya dari beberapa perspektif karakter. Namun beberapa bulan setelah game tersebut diungkapkan, muncul indikasi pembatalan pengembangannya, walaupun Ubisoft tetap mengatakan jika game tersebut masih dalam proses pengembangan untuk konsol now-gen. Sampai pada E3 2014 kali ini, Ubisoft resmi mengumumkan jika Patriots dibatalkan, dan sebagai gantinya, mereka memberikan Tom Clancy's Rainbow Six: Siege.
Rainbow Six: Siege menurut Ubisoft adalah penerus Rainbow 6: Patriots, dan saat ini tengah dikembangkan untuk PC Windows dan juga konsol now-gen Xbox One serta PlayStation 4. Seperti semua judul game dari serial Rainbow Six, Siege kembali memfokuskan gameplay pada aksi squad-based tactical dan juga aspek realistis dari sebuah misi pengepungan atau penyelamatan, tidak seperti tipikal game shooter modern.
Namun Menurut Ubisoft akan ada perbedaan besar dari Siege dibandingkan seri sebelumnya, karena kali ini sesuai tuntutan teknologi dan juga tren yang berkembeng ke arah multiplayer, maka Siege pun lebih terfokus pada mode multiplayer. Selain itu dari trailernya jelas kami melihat lebih banyak unsur kehancuran pada setting misinya (dinding atau atap yang bisa dijebol), dan itu juga akan mendukung penyelesaian misi yang dijalankan karakter.
Kalian lihat saja trailer perdanya berikut ini, yang menampilkan misi penyelamatan sandera, dan disambut cukup baik oleh media dan juga komunitas gamer penggemar Rainbox Six.
Menurut Alexandre Remy, brand director serial Rainbow Six, keputusan pembatalan Patriots dan beralih ke Siege tidak lain adalah keputusan strategis untuk mengenalkan penerus serial ini langsung ke gamer yang ingin merasakannya melalui tekologi platform baru, sekaligus juga mengenalkan engine baru yang diterapkan untuk seri baru ini, yang disebut sebagai Realblast engine. Engine ini disebutkan mendukung tercapaianya efek kehancuran lingkungan secara real-time dan tidak terencana sebelunya, seperti yang diperlihatkan melalui trailer perdananya di bawah.
Rainbow Six Siege E3 2014 Gameplay World Premiere [US]
[youtube id="6wlvYh0h63k"]
Dalam trailer tersebut, kita dihadapkan pada dua pertarungan multiplayer antara dua team yang disebut Raven dan Rogue, serta setting sebuah rumah besar dimana sandera disekap dan para Rogue yang menyandera berusaha membuat pertahanan berlapis dengan mengunci banyak akses masuk rumah. Sementara itu satuan Raven di sisi counterterrorist mulai menyusun strategi penyelamatan sandera tersebut sebelum mereka menyerang masuk ke dalam. Pertarungan multiplayer ini diperlihatkan dalam aksi 5-vs-5, dan jumlah tersebut akan terus mengecil seiring setiap player tewas dan tidak respawn.
Konteks pertarungan dalam Siege ini juga menjadi fokus dari tipikal first-person shooter: dimana musuh memperkuat posisi mereka dengan pertahanan seperti ranjau dan kawat berduri di akses-akses masuk ke lokasi penyekapan, sedangkan pihak yang akan menyelamatkannya bisa mempelajari keseluruhan layout bangunan menggunakan teknologi canggih seperti robot drone untuk bisa mengetahui dimana posisi pasti sandera, dan bisa langsung masuk ke titik tersebut.