4 Momen yang Dapat Memicu Meledaknya Industri eSport Indonesia di 2017

Di tahun 2017 ini, kami melihat gejala akan meledaknya industri eSport tanah air. Apa saja peristiwa yang menentukan itu?

4 Momen yang Dapat Memicu Meledaknya Industri eSport Indonesia di 2017

4 Momen yang Dapat Memicu Meledaknya Industri eSport Indonesia di 2017

Sebagai sebuah negara besar di Asia Tenggara, satu hal yang disayangkan dari Indonesia adalah minimnya jumlah pemain pro yang berlaga di pentas internasional. Industri eSport Indonesia juga bisa dikatakan kecil dan tertinggal.

Ini ironis, sebab Indonesia tak kekurangan jumlah penduduk dan tingkat kesejahterannya juga tidak rendah. Tapi dalam eSport, Indonesia dikalahkan oleh negara yang lebih kecil seperti Filipina.

[read_more id="297225"]

Untungnya, di tahun 2017 ini, kami melihat gejala akan meledaknya industri eSport tanah air. Gejala-gejala ini ditandai oleh beberapa peristiwa yang terjadi pada awal tahun dan rencana-rencana yang kami ketahui akan dijalankan pada sisa tahun 2017. Apa saja peristiwa itu?

[page_break no="1" title="InYourDream Berlaga di ESL One Genting"]

4 Momen yang Dapat Memicu Meledaknya Industri eSport Indonesia di 2017

Berkembangnya sebuah industri tentu tak lepas dari keberadaan orang-orang yang mampu menginspirasi yang lain untuk maju lebih jauh dan menentukan standar baru dalam industri tersebut. Di industri otomotif misalnya, ada Elon Musk yang akhirnya memunculkan gerakan baru dalam produksi mobil elektrik.

Di industri eSport tanah air, salah satu momen inspirasional yang muncul di tahun 2017 adalah bertandingnya Muhammad "InYourDream" Rizky (IYD) di ESL One Genting sebagai stand-in tim Fnatic. Momen ini dengan segera diangkat oleh hampir semua media eSport lokal dan mendapatkan perhatian luas dari masyarakat eSport.

Walau akhirnya mengalami kekalahan di event tersebut dan akhirnya keluar dari tim, InYourDream membuktikan bahwa pemain pro Indonesia juga dilirik oleh tim pro internasional. IYD saat ini masih memegang rekor sebagai pemain dengan MMR tertinggi di Indonesia.

[duniaku_adsense]

[page_break no="2" title="Ahok Djarot Dota 2 Invitational"]

4 Momen yang Dapat Memicu Meledaknya Industri eSport Indonesia di 2017

Ahok Djarot Dota 2 Invitational merupakan kompetisi Dota 2 yang diadakan pada bulan Februari 2017 dalam rangkaian kampanye politik pasangan Pilkada Jakarta 2016, Ahok dan Djarot.

Event ini memancing kontroversi. Meski bukan yang pertama, kompetisi Dota 2 yang dilatarbelakangi tujuan politik ini menjadi perhatian karena dilakukan untuk Pilkada ibu kota. Kontroversi muncul khususnya karena beberapa pihak menganggap bahwa olahraga apa pun, termasuk eSport, tidak diselenggarakan dengan tujuan politik, yang seringkali memiliki tarik ulur kepentingan.

Namun tak dipungkiri, event ini mampu menunjukkan bahwa eSport bisa dilakukan dengan tujuan serius dan menghasilkan yang dampak positif pula.

[duniaku_baca_juga]

Yuk lanjut ke halaman berikutnya!

[page_break no="3" title="Telkomsel Membuat Indonesia Games Championship"]

4 Momen yang Dapat Memicu Meledaknya Industri eSport Indonesia di 2017

[duniaku_adsense]

Sebagai sebuah perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, Telkomsel sebenarnya sudah lama melirik eSport sebagai bagian dari program kampanye Game Max, salah satu paket yang ditawarkannya.

Keterlibatan Telkomsel tersebut antara lain dijalankan melalui situs berita game mereka, Dunia Games (http://www.duniagames.co.id)* serta kompetisi game kecil di beberapa kota di Indonesia dalam rangkaian program MaxCited di tahun 2016 kemarin.

Namun, pada tahun 2017 ini, Telkomsel menjalankan gerakan mengejutkan untuk membuat kompetisi game yang ditargetkan menjadi event game terbesar di Indonesia. Tak tanggung-tanggung, mereka menargetkan 10.000 orang menjadi peserta dalam berbagai kompetisi game yang ditawarkan.

[read_more id="297032"]

Menurut press release yang diberikan pada 23 Februari 2017 lalu, acara bertajuk Indonesia Game Championship ini diselenggarakan dalam dua kategori, yaitu PC dan Mobile Games. PC Games yang dipertandingkan antara lain Dota 2, Point Blank, dan World of Tank. sementara untuk kategori mobile ada Vainglory, Clash Royale, Crisis Action, dan LINE Let's Get Rich.

Gerakan yang diambil Telkomsel ini dapat menciptakan ekosistem yang baik untuk eSport Indonesia. Seperti diungkapkan oleh Forbes, industri event eSport hingga saat ini belum menemukan model bisnis yang menguntungkan. Di Cina saja, perusahaan Yinchuan International yang menyelenggarkan event World Cyber Arena mengalami kerugian sebesar $10,1 juta.

Namun, sebagai perusahaan telekomunikasi, Telkomsel berbeda. Pendapatan mereka tidak secara langsung bergantung dari event tersebut layaknya perusahaan event (misalnya dari tiket atau sponsorship), melainkan dari produk turunannya, yaitu pembelian paket data. Tentunya model bisnis ini lebih menjamin profitabilitas penyelenggara event-nya dan keberlangsungan event itu sendiri.

Apa yang dilakukan Telkomsel, menyelengarakan eSport dan mencari pendapatan dari bidang lain, mirip dengan yang dilakukan Tencent. Tencent menyelenggarakan banyak kegiatan eSport yang merugi, namun dengan kegiatan tersebut, Tencent berhasil meningkatkan jumlah penggunanya dan mendapatkan keuntungan tambahan sebesar US$6,3 milyar tahun lalu.

[read_more id="296683"]

[page_break no="4" title="Game Prime Asia 2017 Membawa eSport"]

4 Momen yang Dapat Memicu Meledaknya Industri eSport Indonesia di 2017

Di dunia game developer Indonesia, Game Prime Asia bukanlah sebuah nama yang asing. Acara yang berakar dari Game Developer Gathering ini sukses menyedot 4.000 pengunjung pada penyelenggarannya di akhir November 2016.*

Sesuai misi awal, berubahnya nama dari Game Developer Gathering ke Game Prime bertujuan merangkul lebih banyak elemen dalam industri game Indonesia. Tidak hanya game developer, tetapi juga eSport.

[read_more id="288035"]

Pada tahun 2016, elemen eSport masih terbatas di Game Prime Asia, khususnya dari segi jumlah booth yang ditawarkan ke industri ini. Salah satu alasannya antara lain karena sebagai sebuah acara B2B, Game Prime diselenggarakan di pertengahan minggu (weekdays), yang tentu saja kurang cocok untuk penggemar eSport. Namun pada tahun 2017, Game Prime Asia mengubah formatnya.

Di 2017, Game Prime akan diselenggarakan selama tiga hari. Satu hari business day akan diselenggarakan pada hari Jumat, sementara sisanya selama dua hari akan diselenggarakan di hari Sabtu dan Minggu. Dengan ini, diharapkan elemen eSport pada Game Prime Asia jauh lebih besar dibanding sebelumnya.

Game Prime Asia dapat memberikan pengaruh dengan membawa eSport ke ranah bisnis profesional dan tak lagi dianggap sebagai hobi semata.


[duniaku_baca_juga]

Benang merah dari empat peristiwa di atas adalah masuknya eSport ke ranah yang lebih serius khususnya dari segi bisnis. Ini diharapkan mendorong kolaborasi antara industri esport dengan industri lain yang lebih matang di Indonesia, yang akhirnya mendorong kemajuan industri eSport tanah air.

*Disclosure: Penulis terlibat dalam pembuatan konten di Dunia Games dan Penyelenggaraan Game Prime Asia

Diedit oleh Arya W. Wibowo

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU