Atmosfernya Ngeri! Ini Review Game Horror Lokal Pulang: Insanity!
Sajikan nuansa horor lewat ambience dan lingkungan mencekam
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
DreadOut 2 kini menemukan lawan sepadan lewat game Pulang: Insanity. Game produksi Ozysoft ini mengambil pendekatan cukup berbeda, yaitu dengan menyajikan pengalaman bermain game horror yang menonjol dari sisi atmosfir serta penjelajahan level-nya.
Seperti apa game Pulang: Insanity ini dimainkan, dan apa saja kelebihannya?
1. Puzzle dan eksplorasi
Dalam game Pulang: Insanity, kamu bermain sebagai Rudy yang dahulu melakukan ritual pesugihan. Ia berhasil menjadi kaya raya, namun perlahan-lahan ada hal mistis yang mengganggu hidupnya. Ia pun memutuskan pulang untuk mengakhiri ritual pesugihan.
Di game ini, tugasmu adalah menjelajah lokasi dan menyelesaikan berbagai macam puzzle untuk bisa maju ke lokasi selanjutnya. Lokasi yang kamu jelajahi ada beragam macamnya, mulai dari mansion hingga pedesaan di tepi sungai. Sementara itu puzzle-nya bervariasi mulai dari mencari barang tertentu atau menyelesaikan teka-teki.
Kisah dalam game disampaikan lewat cutscene dan juga beberapa in game item seperti halaman koran dan sepucuk surat. Meski demikian, elemen cerita masih terasa terpecah-pecah apalagi karena item yang kamu dapatkan tidak ikut terbawa ke level selanjutnya sehingga sulit untuk menyatukan informasi.
Baca Juga: Makin Luas dan Makin Sadis, Ini Review DreadOut 2!
2. Grafik cantik dan mengerikan
Tak perlu diragukan, Pulang: Insanity merupakan salah satu game Indonesia tercantik yang pernah saya mainkan. Lokasi mansion yang didemokan nampaknya menjadi semacam ajang pamer kemampuan Ozysoft memoles lingkungan 3D yang punya detil tajam dan realistis.
Tak hanya itu saja, sistem scripting adegan membuat pengalaman menjelajah terasa dinamis. Kamu bisa menyaksikan sebuah tempat yang nampaknya biasa saja bisa berubah mencekam dalam sekejap mata. Kemunculan detil-detil kecil seperti keranda mayat yang bergelantungan, hingga uang yang tiba-tiba jatuh dari langit membuat suasana bermain sangat tegang.
3. Kekurangan dan kesimpulan
Meskipun menitik beratkan pada elemen eksplorasi, game Pulang: Insanity terasa cukup linear. Ketika zona eksplorasi menjadi lebih lebar, desain levelnya seakan-akan ingin mengarahkan kamu ke arah tertentu tanpa bisa mencari arah alternatif.
Pulang: Insanity juga meminimalisir kemungkinan untuk game over. Saya sengaja mencoba untuk melompati pagar pembatas lewat celah yang terbuka, atau saya juga mencoba untuk nyemplung sungai. Saya tidak bisa melakukannya karena ada dinding tak terlihat yang mencegah saya melakukan hal tersebut.
Pulang: Insanity merupakan sebuah game puzzle horror yang lumayan oke dengan grafis cantik dan atmosfir yang sangat mendukung. Namun dari sisi gameplay, masih ada yang bisa ditingkatkan lebih lanjut. Karenanya, saya rasa rating 3 dari 5 bintang sudah sesuai untuk game ini. Apakah kamu sudah mencoba Pulang: Insanity? Bagaimana pendapat kamu tentang game ini?
Baca Juga: Biar Gak Bingung, Ini 5 Perbedaan Horor dan Thriller!