“Kami merekrut Tina Kooch, seorang pakar sepak bola wanita, yang kemudian membangun jaringan peneliti global. Banyak peneliti sepak bola pria kami yang juga ikut terlibat karena passion mereka terhadap sepak bola wanita. Kami bahkan mendapat masukan langsung dari sosok besar seperti Emma Hayes.”
Kami Biarkan AI Urus Diri Sendiri di Football Manager 26, Ini Jadinya!

- Fitur sepak bola wanita
- Tim dibiarkan berjalan sendiri
- Konferensi pers tanpa arah
Dalam Football Manager 26, ada satu tambahan besar yang langsung mencuri perhatian: sepak bola wanita!
Tim Duniaku.com berkesempatan mencoba versi awal game ini, dan tentu saja kami tidak melewatkan kesempatan untuk menguji fitur baru yang menarik ini.
Pada ajang Tokyo Game Show 2025, Brian dari GGWP sempat berbincang dengan Miles Jacobson, Studio Director dari Sports Interactive, yang menegaskan betapa seriusnya tim dalam menggarap fitur ini:
Studio juga melakukan sesi motion capture baru khusus pemain wanita, memperbarui animasi, serta menyesuaikan proporsi tubuh dan gaya gerak agar mencerminkan karakteristik fisik sepak bola wanita.
Hasilnya: 14 liga di 11 negara langsung tersedia sejak hari pertama rilis — lebih banyak dibandingkan sebagian besar game olahraga lain di pasaran.

Pilihan kami jatuh pada Washington Spirit, salah satu tim papan atas di NWSL (National Women’s Soccer League) Amerika Serikat. Tim ini dikenal memiliki skuad solid dan reputasi kuat di lapangan.
Namun kali ini, kami memutuskan untuk melakukan sesuatu yang… agak gila.
Biasanya, pemain Football Manager berlomba-lomba membangun tim terbaik, berburu wonderkid, menyusun taktik high pressing, atau menyempurnakan formasi.
Tapi tidak kali ini.
Untuk eksperimen kali ini, kami memutuskan untuk tidak melakukan apa pun.
Tidak ada pengaturan taktik. Tidak ada latihan serius. Tidak ada strategi transfer.
Dan ketika kami akhirnya melakukan sesuatu, justru yang kami lakukan malah membuat tim jadi lebih buruk.
Kami hanya duduk diam dan membiarkan Washington Spirit hidup dengan caranya sendiri, seperti tim tanpa pelatih, dibiarkan mencari jati dirinya di tengah kerasnya dunia sepak bola profesional.
Jadi… apa yang terjadi ketika sebuah tim dibiarkan berjalan sendiri di Football Manager 26?
Mari kita lihat hasilnya.
1. Biarkan mereka hidup sendiri

Dalam eksperimen ini, kami benar-benar menahan diri untuk tidak ikut campur. Dan kalaupun kami turun tangan, itu biasanya justru untuk membuat keadaan semakin buruk, dengan sengaja!
Ketika ada pemain yang cedera, kami biarkan mereka beristirahat selama yang mereka mau.
Ketika performa tim menurun, alih-alih memberi motivasi, kami malah merespons dengan kritik dingin.
Rasa penasaran kami sederhana: apa yang terjadi jika sebuah tim sepenuhnya diserahkan pada AI dan data historis? Bagaimana Football Manager 26 akan menanganinya?
Apakah tim akan hancur total?
Anehnya, hasilnya sama sekali tidak seperti yang kami bayangkan.
Washington Spirit justru terlihat… tenang.
Secara emosional mereka stabil, tingkat kebahagiaan tim tetap tinggi, meskipun hampir tidak ada perkembangan individu yang berarti.
Eksperimen ini menjadi sekilas pandang yang menarik tentang betapa “hidupnya” simulasi FM26.
Setiap pemain, pelatih, dan sistem AI bereaksi secara dinamis terhadap situasi yang muncul, terkadang menghasilkan momen tak terduga yang brilian.
Bahkan ketika kamu memilih untuk mundur dan tidak ikut campur, game ini tetap menemukan cara untuk bikin kita kaget.
2. Konferensi pers tapi gak ada arah

Football Manager 26 kini menghadirkan sistem konferensi pers yang lebih dinamis.
Biasanya, momen ini digunakan pelatih untuk menjelaskan visi, arah tim, atau sekadar menjaga hubungan baik dengan media.
Namun karena kami sedang berada dalam mode eksperimen total… sebuah ide usil pun muncul: bagaimana kalau konferensi pers dijadikan ajang kejujuran brutal?
Kami bicara terlalu terbuka tentang pemain bintang, bahkan secara terang-terangan bilang kami mempertimbangkan untuk mencadangkannya. Kami mengkritik keputusan manajemen kami sendiri di depan wartawan.
Singkatnya, kami melakukan semua hal yang tidak akan dilakukan oleh manajer waras mana pun.
Dan hasilnya?
Media bingung. Pemain bingung.
Dalam jangka pendek, ini memang lucu. Tapi dalam jangka panjang, Football Manager 26 mengingatkan kita bahwa momen-momen seperti ini bisa punya konsekuensi nyata.
Kepercayaan pemain, persepsi media, bahkan posisi kita di klub bisa berubah tergantung pada apa yang kita katakan, dan bagaimana cara kita mengatakannya.
FM26 bukan cuma soal taktik, ini juga soal kepemimpinan.
Kata-katamu penting. Nada bicaramu penting.
Dan setiap keputusan yang kamu ambil akan meninggalkan dampak yang berpengaruh ke jantung klubmu.
Bahkan ketika kamu sedang trolling, game ini tetap mengingatnya!
3. Gak ada latihan tapi lawan Orlando Pride

Setelah berminggu-minggu membiarkan tim berjalan tanpa arah, akhirnya tibalah ujian sesungguhnya.
Kami dijadwalkan menjalani pertandingan friendly melawan Orlando Pride.
Sedikit konteks bagi yang belum familiar dengan sepak bola wanita Amerika: Orlando Pride adalah juara NWSL 2024.
Dan siapa yang mereka kalahkan di final waktu itu? Betul, Washington Spirit.
Jadi, seharusnya ini adalah pertandingan persahabatan melawan salah satu tim paling kuat dan berbahaya di liga, tim yang punya sejarah nyata pernah mengalahkan Spirit, bahkan saat klub itu masih dipimpin oleh manajer yang jauh lebih kompeten dari kami.
Namun kali ini, kami menghadapi pertandingan tanpa rencana sama sekali. Tanpa latihan. Tanpa briefing taktik.
Satu-satunya instruksi yang kami berikan hanyalah: “Main saja.”
Peluit dibunyikan.
Saya sudah siap menyaksikan kekacauan, kekalahan telak, drama kartu merah, bahkan mungkin momen absurd yang layak jadi meme.
Tapi yang terjadi justru… keajaiban.
4. Sebuah keajaiban

Babak pertama berakhir dengan skor 1–0 untuk Washington Spirit.
Di ruang ganti, bukannya memberikan pujian (karena bisa unggul saja sudah prestasi besar), saya malah berkata dingin:
“Saya masih tidak suka dengan apa yang saya lihat.”
Babak kedua dimulai ,dan lagi-lagi mereka mencetak gol.
Pertandingan berakhir 2–0 untuk Washington Spirit.
Sebuah hasil yang hampir mustahil dijelaskan dengan logika manajerial biasa.
Yang lebih mengejutkan lagi, statistiknya luar biasa:
- 65% penguasaan bola
- 11 total tembakan
- 6 tembakan tepat sasaran
Ini bukan hasil dari taktik “asal main.” Bukan pula buah dari kejeniusan pelatih.
Dan di sinilah letak keindahan Football Manager 26: di balik setiap momen yang tampak acak dan tak terduga, ada sistem yang berakar pada data sepak bola nyata.
Game ini dengan setia mencerminkan sejarah dan kekuatan unik setiap klub, dan dalam kasus ini, Washington Spirit menunjukkan reputasinya sebagai tim yang kuat dan tangguh bahkan tanpa arahan apa pun dari kami.
Indah… dengan cara yang aneh, chaotic, dan data-driven.
5. Dampak trolling yang masih terasa

Usai pertandingan, saya membuka tab Dynamics untuk melihat kondisi tim.
Mereka memang menang, tapi suasananya terasa… aneh.
Beberapa pemain terlihat bahagia, sementara yang lain tampak stres atau emosinya tidak stabil. Rasanya seperti menyaksikan tim yang baru saja menang, tapi tidak benar-benar tahu mengapa mereka menang.
Eksperimen ini memang tidak melahirkan juara, tapi memberikan pelajaran penting tentang Football Manager 26:
kadang, ketika pelatih berhenti mencoba mengontrol segalanya, tim justru menemukan ritmenya sendiri.
Tentu saja, kata kuncinya adalah kadang. Jadi, jangan coba eksperimen ini di save utama kalian.
Karena pada akhirnya, Football Manager juga mengingatkan bahwa keseimbangan adalah segalanya, mempercayai data, memilih staf yang tepat, dan tahu kapan harus turun tangan. AI bisa tampil luar biasa, tapi pada akhirnya, kepemimpinan tetap berperan besar.
6. Kesan akhir dari eksperimen

Dari tadinya hanya ide konyol, ternyata berakhir jadi pengalaman yang bikin kagum.
Football Manager 26 bukan sekadar simulasi sepak bola, judul ini benar-benar terasa seperti dunia yang hidup, di mana pemain dan sistem bereaksi secara tak terduga, kadang bahkan terasa manusiawi, meski tanpa campur tangan pelatih.
Ada momen ketika kekacauan justru menciptakan harmoni, ketika keputusan sembrono menghasilkan cerita yang mustahil direncanakan.
Dan di situlah keindahan Football Manager 26: setiap eksperimen, seaneh apa pun, selalu melahirkan cerita yang layak dibagikan.
Dan kalau satu eksperimen kecil dan konyol saja bisa meninggalkan kesan sebesar ini, bayangkan apa yang menanti saat game-nya benar-benar dirilis nanti.
Football Manager Kini Lebih Ramah untuk Pemain Baru
Buat kamu yang baru ingin mencoba Football Manager tapi sempat minder karena game ini dikenal rumit, tenang saja.
Football Manager 26 dirancang agar lebih mudah diakses dan lebih ramah bagi pemain baru, tanpa kehilangan kedalaman yang dicintai para veteran.
Beberapa fitur baru dirancang khusus agar proses memulai karier jadi lebih cepat dan intuitif:
- Quick Start – Mulai melatih klub favoritmu dalam hitungan menit dengan pengaturan awal yang lebih ringkas dan efisien.
- Guided Tutorials – Pelajari dasar-dasar scouting, transfer, dan taktik lewat panduan langkah demi langkah yang mudah diikuti.
- Optional Automation – Serahkan tugas-tugas rutin seperti latihan atau pengembangan pemain muda ke sistem otomatis, supaya kamu bisa fokus pada hal seru: membangun tim juara.
Gabungan fitur-fitur ini menjadikan FM26 sebagai seri paling fleksibel dan bersahabat sejauh ini — game yang bisa menyesuaikan diri dengan caramu bermain, baik kamu pemain baru maupun manajer veteran.
Singkatnya, Football Manager 26 bukan cuma simulasi, ini adalah dunia sepak bola yang hidup, yang bereaksi, berkembang, dan menulis cerita lewat setiap keputusan yang kamu buat.
Apakah kamu tipe manajer yang suka merencanakan setiap umpan dengan detail sempurna, atau justru yang senang membiarkan kekacauan mengambil alih, setiap save akan menjadi kisah unikmu sendiri.
Sebagian manajer menikmati ketidakpastian, membiarkan cerita berkembang secara alami.
Sebagian lainnya menemukan kepuasan dalam mengatur setiap detail kecil, dari taktik hingga latihan, dan membentuk nasib klubnya lewat setiap keputusan yang dihitung dengan cermat.
Itulah keindahan FM26: kamu bebas memilih bagaimana ingin bermain, apakah mengejar kesempurnaan lewat kendali penuh, atau menemukan keajaiban di tengah kekacauan.
Football Manager 26 dirilis pada 5 November 2025 (hari ini!), dan akan menjadi seri paling imersif sejauh ini berkat peralihan ke Unity Engine.
Dengan peningkatan visual, antarmuka pengguna (UI) yang didesain ulang, serta pengalaman Match Day baru dengan lisensi resmi Premier League, FM26 siap menetapkan standar baru dalam realisme dan kedalaman simulasi.
Dan tentu saja, salah satu tambahan paling menarik yang sudah kami bahas di sini adalah sepak bola wanita, yang dibangun dengan perhatian dan dedikasi luar biasa, menunjukkan betapa seriusnya Sports Interactive memperluas dunia sepak bola ke arah yang lebih inklusif dan autentik.
Jadi, setelah membaca ini… sudah kebayang seperti apa kamu akan bermain di Football Manager 26 nanti?
Tulis pendapatmu di kolom komentar, siapa tahu, eksperimenmu berikutnya justru akan menjadi legenda baru di dunia Football Manager!



















