6 Game RPG Modern dengan Battle Turn-Based yang Tetap Seru!

- Clair Obscur: Expedition 33 menawarkan turn-based combat interaktif dengan fitur Free-Aim, QTE, dodge, dan parry yang memberi kontrol penuh pada pemain.
- Honkai: Star Rail tetap seru dengan desain kemampuan karakter yang penuh variasi, sinergi antar tim, serta strategi yang menantang meski sederhana.
- Metaphor: ReFantazio hadir dengan sistem mirip Shin Megami Tensei yang memungkinkan pemain merancang perkembangan karakter untuk mengeksploitasi mekanik Press Turn.
Dulu, sistem turn-based battle dalam RPG dianggap biasa. Bahkan lumrah game RPG terutama yang dari Jepang menggunakan sistem seperti itu.
Tapi di era modern, turn-based battle kadang dianggap usang.
Apakah turn-based battle benar-benar usang? Tentu saja tidak. Saya bisa memahami kenapa sebagian pemain lebih memilih sistem yang penuh aksi, tapi pertempuran turn-based justru menawarkan kedalaman taktis yang tak bisa ditemukan di sistem lainnya.
Meski tren saat ini lebih condong ke RPG aksi, nyatanya masih banyak game modern yang setia dengan sistem turn-based dan tetap seru dimainkan.
Apa saja judul-judul itu? Yuk, simak pilihan saya di bawah ini!
1. Clair Obscur: Expedition 33

Kita mulai dari yang beneran baru rilis, Clair Obscur: Expedition 33. Game yang hingga April ini adalah pilihan saya untuk Game of the Year 2025 setidaknya untuk kategori RPG.
Game yang satu ini menyajikan turn-based combat yang interaktif.
Jadi kamu bisa menembak musuh dengan fitur Free-Aim, sangat berguna untuk melukai dulu musuh-musuh yang punya titik kelemahan menonjol.
Saat kamu menyerang menggunakan skill, biasanya ada QTE dimana kalau kamu menekan tombol dengan tepat serangannya akan memiliki efek ekstra seperti damage lebih besar.
Lalu yang paling utama: dodge dan parry. Saat musuh menyerang, kamu bisa menghindar atau parry serangan musuh. Dodge lebih mudah dilakukan karena jendela waktunya lebih longgar, namun keuntungannya lebih sedikit dari parry.
Di sisi lain parry bisa lebih menantang karena jendela waktunya lebih ketat. Tapi kalau kamu sukses parry serangan musuh kamu bukan hanya akan mendapat AP ekstra, sehingga kamu bisa lebih leluasa menggunakan skill, kamu juga bisa berpotensi counter attack.
Inilah yang membuat Expedition 33 menonjol. Dalam banyak turn-based RPG, pemain biasanya hanya bisa pasrah saat giliran musuh menyerang, atau mengandalkan statistik atau skill bawaan karakter untuk menghindar otomatis. Tapi di sini, kamu diberi kendali penuh untuk menghindari serangan secara aktif. Pemain yang terampil bahkan bisa menyelesaikan banyak pertarungan tanpa terkena satu serangan pun.
2. Honkai: Star Rail

Dari ranah game gacha, Honkai: Star Rail menonjol sebagai salah satu judul besar yang masih setia dengan sistem turn-based combat.
Meski mengusung pendekatan yang cukup sederhana, setiap karakter hanya bisa melakukan satu aksi per giliran, entah serangan biasa, skill, atau ultimate. Pertempuran dalam Star Rail tetap terasa menarik dan dinamis.
Kunci keseruannya terletak pada desain kemampuan karakter yang penuh variasi. Setiap unit hadir dengan kemampuan unik, sinergi antar tim, serta efek status yang bisa kamu manfaatkan untuk mengatasi berbagai tipe musuh. Saat menghadapi lawan tangguh, kamu dituntut untuk menyusun strategi dan susunan tim dengan cermat.
Memang, sebagai game gacha, Star Rail tak lepas dari masalah klasik seperti power creep, di mana karakter baru cenderung lebih kuat dari yang lama, dan lambat laun karakter lama terasa kedaluarsa. Tapi terlepas dari itu, game ini berhasil membuktikan bahwa sistem turn-based yang sederhana sekalipun bisa tetap seru, menantang, dan memuaskan, selama eksekusinya tepat.
3. Metaphor: ReFantazio

Metaphor: ReFantazio adalah salah satu game RPG paling berkesan yang hadir pada tahun 2024.
Selain UI pertarungan yang nyentrik tapi cool, keunikan turn-based combat Metaphor adalah pendekatan yang mirip Shin Megami Tensei ketimbang Persona.
Dengan sistem mirip Press Turn dari Shin Megami Tensei, setiap serangan bisa berdampak besar. Serangan meleset akan membuat kamu kehilangan lebih banyak kesempatan, sementara kalau serangan diserap atau dipantulkan musuh malah turn kamu bisa langsung selesai.
Mekanik ini terasa kejam, tapi adil. Dan justru di sinilah letak keseruannya: kamu bisa merancang perkembangan karakter untuk benar-benar mengeksploitasi sistem ini. Misalnya, membangun karakter yang sangat lincah atau kebal terhadap elemen tertentu bisa membuat mereka hampir mustahil disentuh di fase akhir game. Hasilnya? Kamu bisa mendominasi musuh yang jauh lebih kuat secara level dengan strategi yang cerdas.
Dipadukan dengan dunia yang kaya cerita, atmosfer yang mendalam, serta presentasi visual yang artistik, Metaphor: ReFantazio menjadi RPG turn-based yang bukan hanya menarik secara sistem, tapi juga meninggalkan kesan yang mendalam.
4. Persona 3 Reload

Persona 3 Reload pada dasarnya menyajikan kembali Persona 3 yang sudah mendapat berbagai peningkatan, termasuk QoL dan visual, hingga mampu bersaing dengan game modern!
Game ini terutama mengintegrasikan fitur-fitur yang sebenarnya baru diperkenalkan di Persona 5, seperti Shift yang pada dasarnya adalah Baton Pass (pindah karakter setelah sukses menjatuhkan musuh), serta Theurgy (kemampuan khusus yang antara sangat kuat atau punya efek positif).
Karenanya meski dari cerita utama Persona 3 Reload sengaja tidak diubah, game ini tetap punya banyak sentuhan baru yang sukses memikat pemain lama era PS2 maupun pemain yang lebih muda.
5. Baldur's Gate III

Meski tampil seperti RPG cinematic kelas atas, Baldur’s Gate III sebenarnya adalah game turn-based combat yang sangat mendalam.
Setiap karakter yang terlibat pertempuran akan bergerak bergiliran. Di setiap giliran kamu bisa bergerak, melakukan aksi, atau mengambil bonus action.
Tapi untuk ukuran turn-based combat model begini, Baldur's Gate III itu cukup asyik dan kreatif.
Dipadukan dengan banyaknya kelebihan game ini, termasuk karakter yang sangat memikat dan cerita yang menarik, Baldur's Gate III benar-benar jadi salah satu game paling menonjol di 2023.
6. Like a Dragon: Infinite Wealth

Di cerita Like a Dragon dengan tokoh utama Ichiban Kasuga, pertempurannya jadi turn-based combat, bukan lagi baku hantam real-time seperti di kisah Kiryu.
Kamu bisa menggerakkan party member dalam area pertempuran, lalu menggunakan pertimbangan posisi musuh dan juga lingkungan untuk membantumu dalam pertempuran.
Game ini juga masih memiliki skill-skill absurd dan menghibur.
Dari segi cerita, Like a Dragon: Infinite Wealth saya rasa mungkin agak lebih lemah dibanding Yakuza: Like a Dragon, tapi saya suka pada peningkatan gameplay-nya.
Nah itu game RPG modern dengan turn-based battle yang tetap seru.
Menurutmu gimana nih? Sampaikan di kolom komentar!