Review FIFA 20: Seperti Dua Game dalam Satu Paket!
Mode Volta jadi andalan FIFA 20 melawan PES 2020 tahun ini
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Persaingan antara dua kubu game sepak bola kembali memanas di bulan September. Yap, seperti tahun-tahun sebelumnya, baik FIFA 20 dan PES 2020 kembali hadir dengan membawa berbagai fitur barunya.
Jika PES 2020 hadir dengan mengusung e-Football sebagai jargon utamanya, maka FIFA 20 membawa Volta sebagai senjata utamanya. Yap, sesuai dengan judul di atas, kehadiran mode Volta seolah-olah menjadikan FIFA 20 ini satu paket berisi dua game. Pertama adalah game sepak bola biasa yang kita kenal (lengkap dengan lisensi klub, kecuali Juventus yang lisensinya dibeli oleh PES 2020) dan kedua adalah sepak bola jalanan dalam Volta ini.
Lalu, apakah FIFA 20 lebih baik dibandingkan PES 2020? Berikut ulasan kami!
1. Banyak mekanik baru
Satu hal yang membedakan FIFA 20 dengan FIFA 19 tahun lalu adalah banyaknya mekanik baru yang dikenalkan dalam seri ini. Salah satunya adalah saat kamu menghadapi kondisi bola mati entah itu free kick atau corner kick. Kali ini kamu bisa menentukan arah dan juga lengkungan bola menggunakan analog kanan.
Saat pertama kali mencoba mekanik baru ini, penulis merasa sangat kesulitan. Bagaimana tidak, setelah menentukan kekuatan tendangan, kamu diharuskan mengarahkan analog kanan sesuai dengan yang kamu inginkan, apakah ingin bola melengkung ke luar, ke dalam, atau mungkin melambung lantas menukik saat mendekati gawang lawan.
Meskipun banyak mekanik baru, namun kamu juga bisa tetap menggunakan mekanik-mekanik lama, seperti melakukan berbagai macam trik dribble dan timed finishing yang sulit dikuasai, tapi kamu bakal sangat jago jika berhasil menguasainya.
2. Tidak ada ruang untuk melakukan kesalahan
Penulis sudah memainkan beberapa pertandingan dalam FIFA 20. Dan satu hal yang cukup menonjol lagi adalah kali ini tidak ada ruang untuk melakukan kesalahan. Bola akan mudah terebut lawan apabila kamu terlalu lama menahannya. Apalagi jika lawanmu menerapkan Legacy Defending dan strategi pressing yang ketat, maka sangat besar kemungkinanmu kehilangan bola jika kamu tidak hati-hati.
Menerapkan Legacy Defending dan pressing ketat bukan tanpa kekurangan. Penulis merasa, jika kamu menerapkan taktik seperti itu, maka pemainmu akan cepat merasa kelelahan dan harus diganti bahkan di awal babak kedua. Kelelahan pemain sangat terasa, apalagi jika stamina mereka sudah di bawah 50%. Kamu akan merasakan kontrol akan lebih "berat" dibandingkan saat awal pertandingan.
Baca Juga: FIFA 20 VS eFootball PES 2020 - Mending Main Yang Mana?
3. Animasi sedang-sedang saja
Jika membandingkan visual dan animasi antara FIFA 20 dan PES 2020, maka penulis lebih memilih PES 2020. Animasi FIFA 20 masih terlihat kaku, dan banyak wajah pemain yang masih terkesan seperti kartun. Bahkan keramaian di stadion pun tidak sehidup PES 2020.
Oiya masalah bug dan glitch, bisa dibilang FIFA 20 masih membawa "penyakit" dari FIFA-FIFA sebelumnya. Banyak kejadian konyol seperti tubuh pemain yang "terlipat" setelah terkena sliding tackle yang cukup keras, atau pemain yang "nyangkut" di sponsor board setelah melakukan selebrasi (yang bahkan belum kembali ke lapangan saat kick off dimulai lagi!)
4. Makin menarik dengan Volta
Dari segi kedalaman konten, FIFA 20 boleh menepuk dada dan menang dari PES 2020. Kehadiran beberapa fitur unik dari FIFA lalu seperti house rules dan berbagai macam matchday pertandingan adalah beberapa diantaranya. Apalagi kali ini hadir pula mode Volta, yang seperti penulis sebutkan di atas, membuat kamu seperti membeli dua game dalam satu harga.
Bagi yang belum tahu, Volta ini tak ubahnya FIFA Street. Kamu akan disuguhi dengan beberapa mode pertandingan sepak bola jalanan seperti 3 vs 3 dengan gawang kecil dan tanpa bola keluar dan Futsal 5 vs 5 lengkap dengan peraturan resminya. Kamu bisa menggunakan tim-tim sepak bola favoritmu untuk memainkan mode ini, atau menggunakan nama-nama pemain fiktif.
Yang menarik adalah Volta juga tersedia dalam Story Mode. Seperti yang sudah kita tahu, kisah Alex Hunter dalam The Journey bisa dibilang sudah selesai di FIFA 19 lalu. Nah kali ini kamu akan memerankan satu karakter yang memulai karir sepak bolanya di jalanan dalam mode Volta ini.
Oiya, seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, Volta ini bisa disebut sebagai game "baru". Kamu harus mempelajari beberapa kontrolnya seperti bagaimana melakukan skill ala pemain jalanan, bagaimana melakukan tackling keras, plus bagaimana cara "mengejek" lawanmu!
5. Layak dibeli?
Bagi penganut "agama" FIFA, jawabannya tentu saja: wajib dibeli. Penulis sendiri sebenarnya salah satu fans "garis keras" PES. Namun cukup menikmati FIFA 20, bahkan lebih menikmati dibandingkan saat PES 19 lalu. Selain itu bagi kamu yang tidak mau repot patch dulu untuk mendapatkan lisensi penuh klub, pemain, dan kompetisi, maka FIFA 20 adalah pilihan yang pas untukmu.
Akan tetapi jika kamu yang ingin memainkan sepak bola yang "nyata" seperti menonton pertandingan di lapangan sesungguhnya, maka PES 2020 adalah pilihan yang tepat untukmu. Gameplay PES 2020 lebih realistis dibanding FIFA 20, sesuatu yang sebenarnya bisa dibilang "terbalik". Yap, dari dulu kan FIFA dikenal dengan simulasi dan PES dengan nuansa arcade-nya. Akan tetapi, jika membandingkan FIFA 20 dan PES 2020, pernyataan tersebut seolah sudah tidak valid lagi.
FIFA 20 akan tersedia untuk publik di PS4, Xbox One dan PC mulai besok, 27 September 2019.
Baca Juga: Ini Informasi PlayStation 4 Bundle FIFA 20 yang akan Rilis!