Review Star Ocean: The Divine Force! Dipenuhi Karakter Menarik?
Game ini memiliki sistem battle dan karakter yang menarik...
GENRE: Adventure
PUBLISHER: Square Enix
DEVELOPER: Square Enix
RELEASE DATE: 27 Oktober 2022
RATING: 3.5/5
Star Ocean: The Divine Force sudah rilis sejak 27 Oktober 2022.
Apakah game-nya layak dimainkan? Simak review Star Ocean: The Divine Force berikut!
1. Ceritanya soal apa?
Di Star Ocean: The Divine Force kamu bisa memilih satu dari dua karakter di awal game: Raymond Lawrence atau Laeticia Aucerius.
Raymond ini tadinya adalah kapten dari kapal dagang antariksa, Ydas. Dalam perjalanan, Ydas diserang oleh kapal tempur Astoria. Raymond harus mendarat darurat di planet Aster IV. Masalahnya dia terpisah dari krunya yang lain.
Raymond kemudian dijumpai oleh Laeticia dan Albaird. Itu jadi awal petualangan Raymond bersama Laeticia.
Baca Juga: Review Valkyrie Elysium: Battle-nya Seru, yang Lainnya Gimana?
2. Battle-nya asyik, tapi...
Star Ocean: The Divine Force bisa dikatakan sebagai action RPG.
Dalam battle, tim kamu bisa terdiri hingga maksimal 4 karakter. Kamu akan mengendalikan salah satu karakter ini, sementara tiga lainnya akan dikendalikan oleh A.I.
Oh ngomong-ngomong, kamu tidak terikat harus memainkan Raymond atau Laeticia dalam battle meski salah satu dari mereka yang kamu pilih di awal. Misalkan tim kamu terdiri dari Raymond, Laeticia, Albaird, dan satu orang lagi. Meski di awal battle kamu mengendalikan misalnya Raymond, kamu bisa dengan mudah ganti karakter mana yang ingin kamu kendalikan di tengah pertempuran.
Kamu cukup bebas mengendalikan karakter dalam battle. Tapi untuk menyerang dan melakukan aksi, kamu dibatasi oleh AP. Serangan-serangan yang bisa dilakukan di game ini akan memakan AP yang berbeda juga. Kalau AP habis, kamu harus menunggu dulu AP itu terisi kembali.
Jumlah AP ini sendiri bisa meningkat tergantung pada situasi tertentu dalam pertempuran.
Kamu juga akan dibantu oleh mesin misterius bernama D.U.M.A. yang akan terasa efeknya saat eksplorasi maupun pertempuran. Dengan D.U.M.A. kamu bisa melesat di world map maupun di tengah-tengah pertempuran. Itu juga bukan satu-satunya kemampuan D.U.M.A. Ada kemampuan lain yang bisa kamu temukan di permainan.
Secara keseluruhan, battle di Star Ocean: The Divine Force terasa bergerak cepat dan seru. Walau sistem AP ini kadang terasa agak kurang sreg bagi saya, tapi battle tetap terasa sebagai salah satu bagian paling asyik di game ini.
Salah satu masalah saya untuk battle di Star Ocean: The Divine Force adalah... A.I. teman-temanmu kadang terasa bodoh.
Saat saya main, ada beberapa boss battle sulit dimana ini terasa sekali.
Ada boss yang serangannya sangat kuat. Anggota tim yang kena serangan itu bisa langsung mati, dalam kasus saya.
Meski begitu, serangan itu datangnya jelas. Saat si boss meluncurkan serangan itu, saya sebenarnya bisa berguling atau melesat menjauh, dan serangan itu pun bakal meleset.
Nah, saat anggota tim yang dikendalikan A.I. berada dalam area serangan tersebut, dia seperti diam saja tidak mencoba menghindar. Tentu saja, ini sering kali berujung fatal.
Kalau kamu jeli, kamu mungkin bisa buru-buru berganti karakter lalu menyingkirkan tokoh tersebut dari serangan. Tapi bisa saja ada momen dimana kamu sedang sibuk dengan hal lain, lalu si boss meluncurkan serangan itu, dan begitu kamu sadar sudah ada temanmu yang tumbang.
Atau yang berada dalam jangkauan serang si boss ada beberapa karakter, dan kamu berujung hanya bisa menyelamatkan satu dengan melakukan itu.
Antara itu atau skenario yang lebih bodoh dan pernah saya alami: saya beralih mengendalikan karakter yang berpotensi jadi korban, tapi malah karakter lain yang masuk jangkauan serangan si boss dan berujung K.O.
Untuk mengurangi rasa frustrasi, kamu bisa mengatur skill, combo skill, dan passive skill karakter-karakter anggota tim kamu biar mereka lebih berguna.
Misalnya: dengan memasukkan item ke combo skill, karakter lain akan bisa menggunakan item itu dalam battle.
3. Visualnya gimana?
Star Ocean: The Divine Force bisa menyajikan area-area yang menarik untuk dijelajahi.
Wilayah yang harus kamu jelajahi ini cukup bervariasi dan sebagian besar disajikan dengan oke. Ini membantu memperkuat sensasi petualangan di game ini.
Yang mungkin terasa kekurangan adalah visual untuk karakternya.
Saya mungkin berharap lebih karena ilustrasi untuk karakternya terlihat keren, tapi beberapa karakter (seperti Laeticia, Elena, Chloe) terlihat terlalu seperti... boneka.
Setelah melihat duluan ilustrasinya, saya mungkin berharap lebih banyak untuk model karakter di dalam game.
4. Gimana dengan kualitas ceritanya?
Biasanya, alasan main JRPG itu adalah untuk menikmati ceritanya.
Kalau dari kualitas plot sih, story Star Ocean: The Divine Force ini mungkin tidak terasa istimewa.
Meski begitu, penyajian ceritanya cukup oke. Misteri di awal serta konflik yang terbangun kemudian saya rasa minimal bisa membuat pemain penasaran apa yang terjadi dan terus main.
Salah satu faktor yang membuat cerita standar ini terasa menarik diikuti adalah penokohannya.
Ada banyak karakter di Star Ocean: The Divine Force ini, dan penokohan mereka serta interaksi mereka dengan tokoh lain membuat mereka menarik.
5. Durasi permainan yang mantap
Total, saya butuh 31 jam untuk menamatkan playthrough pertama Star Ocean: The Divine Force.
Itu saya main dengan tempo yang bisa dibilang standar. Tidak terburu-buru mengerjakan main quest, ada sedikit buang waktu grinding untuk uang atau menemukan item demi menyelesaikan beberapa side quest.
30 jam ini pun bagi saya adalah durasi yang oke untuk game JRPG.
Oh, dan kalau kamu cocok sama game-nya, durasi ini bisa bertambah lagi.
Kenapa? Karena di awal permainan kan kamu akan memilih karakter antara Raymond atau Laeticia. Saya memilih Raymond.
Memang, Raymond kemudian ketemu Laeticia dan bertualang bersama.
Namun ada momen dimana Raymond dan Laeticia terpisah. Nah, kalau kamu memilih Raymond, ada momen-momen Laeticia yang tidak kamu lihat langsung. Sebaliknya, kalau kamu memilih Laeticia, ada momen-momen Raymond yang tidak kamu lihat langsung.
Kalau kamu mau melihat sendiri adegan tersebut, kamu bisa mencoba memainkan karakter selanjutnya.
Selain itu, ada juga karakter yang hanya bisa gabung ke tim kamu jika kamu memilih Raymond, dan ada karakter yang hanya bisa gabung ke tim jika kamu memilih Laeticia.
Ada juga Character Ending, dimana kamu akan melihat adegan khusus dengan karakter yang paling banyak kamu naikkan Affection Point-nya.
Di game ini kamu bisa menaikkan Affection Point karakter dengan memicu event-event Private Action. Nah kalau kamu menaikkan Affection salah satu karakter cukup tinggi, kamu pun bisa melihat Character Ending yang melibatkan tokoh tersebut.
Oh, dan ada juga konten post-game untuk mengasah skill-mu. Dungeon ekstra ini berisi boss rahasia yang bisa terasa familier kalau kamu sudah pernah main judul lain Star Ocean sebelumnya.
Faktor-faktor ini rasanya bisa membuat kamu memainkan Star Ocean: The Divine Force untuk waktu yang lama.
Selama kamu suka dengan gameplay-nya tentu saja.
6. Kesimpulan
Saya akan memberikan Star Ocean: The Divine Force nilai 3,5 dari 5 bintang.
Meski ada beberapa kelemahan, game-nya sebenarnya tetap terasa cukup solid. Sistem battle yang cukup fun, serta karakter-karakter menarik, bisa membuatmu ingin memainkan game ini hingga akhir.
Lalu, kalau kamu cocok dengan gameplay-nya, ada beberapa faktor yang bisa mendorongmu untuk main lagi.
Nah itu review Star Ocean: The Divine Force dari saya.
Gimana menurutmu? Sampaikan di kolom komentar!
Diterbitkan pertama 23 November 2022, diterbitkan kembali 23 September 2024.
Baca Juga: Valkyrie Elysium: Interview Eksklusif dengan Sutradara Takahiro Kondo!