Activision tenggelam dalam kesuksesan Call of Duty Warzone, yang mengeset standar baru dalam game jenis battle royale. Meski demikian, hal itu tidak membuat Activision terlena.
Faktanya, mereka tengah menyiapkan game Call of Duty baru dengan judul Call of Duty Black Ops Cold War. Dirumorkan sebagai reboot seri Black Ops, game buatan Treyarch dan Raven ini akan kembali mengusung peliknya konflik selama Perang Dingin.
Black Ops Cold War berlatar di era Perang Dingin. Amerika Serikat dan Uni Soviet bersaing untuk menjadi negara adidaya. Mereka tidak bisa berperang secara frontal, sehingga persaingan keduanya berada di kemajuan teknologi militer, luar angkasa, dan spionase.
Fokus utama game ini adalah tentang seorang mata-mata Soviet dengan kode nama Perseus. Misi utama Perseus adalah untuk menjegal Amerika dari dalam lewat metode demoralisasi serta destabilisasi politik, ekonomi, dan sistem pertahanan.
Menariknya, premis utama dari Black Ops Cold War banyak terinspirasi dari kejadian nyata dan berbagai teori konspirasi. Trailer game ini menampilkan wawancara nyata dengan pengkhianat KGB Yuri Bezmenov, yang mengungkap metode active measure yang digunakan mata-mata Soviet untuk menggoncang Amerika sehingga saat ini negara tersebut mengalami situasi yang tidak stabil.
Selain itu, terdapat beberapa rangkaian kode berupa angka dan kata-kata yang disebar secara random. Kode ini kemungkinan besar merupakan sandi untuk membangunkan para sleeper agent yang telah menyusup untuk menyelesaikan misi mereka.
Activision akan mengungkap Call of Duty Black Ops Cold War pada tanggal 26 Agustus 2020. Selain menampilkan gameplay, besar kemungkinan Activision juga akan menginformasikan platform utama untuk game ini.
Misteri terakhir dari Black Ops Cold War, kata Verdansk di-mention dalam deksripsi trailer tersebut. Apakah ada hubungannya dengan Verdansk di Call of Duty Warzone?