Pemicu perubahan sejarah di What If? episode 3 adalah kematian Hope Van Dyne sebagai Agen SHIELD.
Kematian ini mengguncang Hank Pym, yang sebelumnya sudah kehilangan istrinya. Hank Pym pun jadi jahat dan membuat banyak hero mati.
Yang unik adalah, Hope Van Dyne bisa jadi bukan dibunuh orang biasa.
Saat Hank Pym mengungkit kematian Hope, "Nick Fury" mengatakan kalau Hope Van Dyne mati di luar Odessa, Ukraina.
Menarik sekali tempat itu secara spesifik disebut. Soalnya di Captain America: The Winter Soldier, Odessa, Ukraina juga disebut-sebut oleh Black Widow.
Black Widow bercerita di Captain America: The Winter Soldier, dia dapat misi mengawal seorang insinyur nuklir keluar dari Iran.
Di Odessa, Ukraina, seseorang menembak ban dari mobil yang dia gunakan. Kendaraan itu pun jatuh dari tebing.
Black Widow masih berhasil menyelamatkan si insinyur nuklir, tapi Winter Soldier masih menyerang. Winter Soldier menembak, menembus tubuh Black Widow, untuk mengenai si insinyur nuklir.
Si insinyur nuklir kemudian mati, meski Black Widow selamat.
Benarkah Winter Soldier membunuh Hope Van Dyne? Sayangnya, kita hanya dapat petunjuk soal Odessa, Ukraina itu. Tidak ada konfirmasi pastinya untuk saat ini.
Namun kalau ini benar, berarti Hope Van Dyne sayangnya tidak sejago atau sekuat Black Widow, hingga saat diserang Winter Soldier, Hope tidak selamat.
Itu juga berarti Hope mati sekitar 2009. Latar waktunya masih masuk akal dengan latar waktu What If? episode 3, yaitu sekitar 2010.
Hank Pym bisa jadi murka mulai dari 2009, lalu merencanakan balas dendam dan akhirnya bergerak beneran di 2010.
Winter Soldier seharusnya masih selamat juga di alur waktu ini. Bisa saja nanti Steve Rogers tetap akan menyelamatkannya.
Tapi kalau Winter Soldier tahu kalau pembunuhan yang ia lakukan terhadap Hope menyebabkan kematian banyak hero, traumanya bisa lebih parah dari yang ia dapati di realita asli.
Nah, itulah kenapa Winter Soldier dicurigai membunuh Hope Van Dyne di What If? episode 3.
Gimana tanggapanmu? Sampaikan di kolom komentar!