Review A Quiet Place Part 2, Kelanjutan Invasi Para Alien di Bumi

Pada bagian pertama A Quiet Place, Krasinski seperti sengaja menghilangkan berbagai penjelasan penting terkait para alien yang dihadapi manusia. Walaupun pada akhirnya kita tahu kalau manusia sedang diteror oleh para alien yang peka terhadap suara, tapi banyak juga yang mempertanyakan asal-muasal alien tersebut.

Untunglah di A Quiet Place Part 2, hal ini diperjelas melalui sebuah adegan mundur yang menunjukkan hari pertama invasi berlangsung. Para alien yang menyerang manusia dengan cakarnya yang besar ini, datang ke Bumi menumpang meteor yang jatuh. Selain itu mereka juga diperlihatkan memiliki armor yang kebal terhadap serangan senjata api. Minimal kaliber menengah ke bawah

Selain dua fakta di atas, Krasinski tidak memberikan informasi tambahan apapun terkait para alien ini yang dilabeli sebagai “Death Angel” atau “Dark Angel” oleh materi promosi filmnya.

Pada bagian plot majunya, kita kembali disuguhi perjuangan keluarga Abbott pasca ditinggal oleh sang ayah, Lee Abbott.

Walaupun berat, pada akhirnya Evelyn memutuskan untuk pergi meninggalkan rumah mereka yang setengah hancur dan terbakar karena insiden yang terjadi pada film pertamanya.

Dalam perjalanan panjang mereka mencari rumah baru, mereka akhirnya memutuskan untuk berkunjung ke sebuah stasiun kereta yang terbengkalai, tempat Emmett (Cillian Murphy) berlindung. Emmett sendiri merupakan tetangga mereka yang merupakan teman baik Lee semasa hidupnya.

Setibanya di lokasi, Evelyn dan anak-anaknya disambut dengan beberapa perangkap yang menyebabkan para Death Angel bergerak. Seperti biasa, kombinasi ibu anak plus audio frekuensi tinggi berhasil mengalahkan seekor Death Angel. Yang jadi masalah, Di wilayah tersebut ada banyak Death Angel berkeliaran.

Ketimbang film pertamanya di mana penonton dibuat menebak-nebak apa yang bakal terjadi ketika mereka mengeluarkan suara, film ini menggunakan cara lain untuk meneror para penontonnya.

Aturan tidak boleh ada suara tetap berlaku, tetapi kali ini ditambahkan dengan terpecahnya alur cerita menjadi tiga bagian. Anak sulung mereka yang tuli, memutuskan untuk melakukan perjalanan sendirian. Sementara sang Ibu, harus kembali ke kota untuk mendapatkan suplai obat-obatan.

Lalu bagaimana dengan anak kedua dan ketiga? Mereka harus “berdiam diri” di tempat persembunyian, yang ternyata cukup sulit untuk dilakukan.

Sepertinya percabangan cerita ini sengaja dilakukan oleh Krasinski, sebab kalau mereka bertiga disatukan, para Death Angel jadi terlalu mudah untuk dibunuh. Yang perlu mereka lakukan adalah, membagi tugas siapa memegangi semua bawaan, menaruh alat dengar di mic, lalu menembak para Death Angel yang sedang pusing.

Mungkin peran mereka bertiga bisa diibaratkan seperti pembagian peran di trio Warkop DKI. Dono bagian "korban", Indro "nambahin", Kasino yang “ngegolin”.

Nah, walaupun sudah bercabang tiga pun, kami masih bisa bersantai menghadapi teror para Death Angel. Mungkin hal ini terjadi karena kami sudah paham “aturan” yang berlaku di A Quiet Place Part 2. Kamu harus “diam” atau sesuatu yang buruk akan terjadi pada dirimu.

Sama seperti prekuel-nya Emily Blunt kembali menunjukkan akting yang luar biasa di film ini. Melalui ekspresi muka dan gerak-geriknya, kami langsung paham betapa cintanya Evelyn Abbott pada anak-anaknya yang tersisa. Kemudian kami juga merasakan kalau sosok Evelyn akan terus bertarung demi anak-anaknya, tanpa peduli halangan yang ada di depannya.

Penambahan sosok Emmet (Cillian Murphy) juga mencuri perhatian kami. Dari aktingnya yang jenius kami bisa menangkap bagaimana perasaan seorang kepala keluarga yang kehilangan anak dan istrinya. Termasuk statusnya yang sudah hampir “menyerah” karena tidak memiliki orang lain untuk dilindungi.

Proporsi akting Millicent Simmonds juga bertambah banyak di film ini. Kesempatan tersebut rupanya dimanfaatkan dengan sangat baik oleh Simmonds, sebab mendadak karakter Regan jadi terkesan sangat penting dan sulit untuk digantikan. Semangatnya yang menyala-nyala, tapi masih kurang perhitungan, tergambar jelas dari cara dia mengambil keputusan.

Bagian resolusi atau konklusi film ini terasa sangat mendebarkan. Krasinski berhasil membuat sebuah momen yang menggambarkan betapa kuatnya mental anak-anak Abbott. Bagaimana keinginan mereka untuk melindungi orang-orang yang mereka cintai mengalahkan rasa takut mereka akan Death Angel.

Momen ini rasanya seperti melihat raja Arthur yang berhasil mencabut pedang Excalibur dari batu. Penuh perasaan heroik yang menyesakkan dada.

Bisa dibilang ini adalah sekuel yang sangat pantas bagi A Quiet Place. Sebuah sekuel yang tidak terlalu besar dalam urusan skala perkembangan karakter dan konflik, sehingga menjadikan semua masalah yang ada di film tetap masuk akal dan menapak tanah, tapi tetap “impactful”.

Jujur saja, kami tidak ingin melihat keluarga Abbott langsung menyelamatkan dunia, berkat temuan tidak sengaja ayah mereka. Kami ingin menyaksikan proses tersebut berlangsung perlahan dan masuk akal, sehingga menghilangkan kesan Hollywoodesque yang biasanya menyelesaikan masalah serangan alien dengan bom nuklir atau perang gila-gilaan.

Film A Quiet Place Part 2 bisa kami ganjar dengan nilai 4 dari 5 bintang. Sebuah sekuel yang sangat luar biasa, dan tidak boleh dilewatkan begitu saja. Terutama kalau kamu sudah menonton bagian pertamanya.

Diterbitkan pertama 26 Mei 2021, diterbitkan kembali 07 Agustus 2024.