Penilaian Film Now You See Me, Now You Don’t, Kembalinya Four Horsemen

Now You See Me, Now You Don’t punya pacing yang lebih rapi dibanding film kedua transisi antar adegan yang cepat namun cukup mudah diikuti. Banyak adegan pencurian yang dijelaskan secara langsung setiap triknya, menjadikan penonton seperti terlibat langsung pada setiap perencanaan yang dilakukan oleh The Four Horsemen. Walaupun begitu, Ruben Fleischer tetap menampilkan berbagai momen yang membuat formasi para ilusionis terpecah belah, menjadikan proses bercerita terasa lebih dinamis.

Meskipun segar, film ini kembali menampilkan solusi lama yang mereka pakai di kedua film sebelumnya. Jadi jangan heran kalau kamu mendapatkan perasaan atau pengalaman yang sama, terutama untuk bagian akhir film. Tapi meskipun begitu, semua proses yang dilalui para Horesmen sangatlah menarik dan menyenangkan untuk diikuti, tidak kacau balau seperti film keduanya.

Yang menarik dari Now You See Me: Now You Don’t adalah keberaniannya mempertemukan generasi lama dan baru tanpa menyingkirkan salah satunya. Jesse Eisenberg tetap karismatik sebagai Daniel Atlas, pemimpin arogan yang selalu ingin di atas panggung. Woody Harrelson kembali membawa humor tajam sebagai Merritt, sementara Dave Franco sebagai Jack Wilder kini tampil lebih matang dan berani. Kembalinya Isla Fisher sebagai Henley Reeves menjadi momen nostalgia, ia tetap memukau dengan aksi melarikan diri khasnya. Lalu terakhir ada Lizzy Caplan sebagai Lula May, sang ahli menyamar yang sebelumnya menggantikan Isla Fisher.

Untuk generasi baru ada Justice Smith sebagai Charlie sang jenius yang menciptakan berbagai trik sulap untuk rekan-rekannya, Dominic Sessa sebagai Bosco Leroy si peniru ulung, dan Ariana Greenblatt sebagai June, si tangan cepat dari jalana. Perpaduan dua generasi ini membuat film terasa dinamis, menginspirasi sekaligus menandai bahwa film ini bisa dilanjutkan oleh siapa saja, selama karakter dan ceritanya masih memiliki spirit yang sama.

Now You See Me: Now You Don’t menutup pertunjukannya dengan elegan, penuh gaya, cerdas, dan tetap setia pada pesonanya sejak awal. Film ini bukan hanya soal trik sulap atau pencurian spektakuler, tapi juga tentang regenerasi: bagaimana keajaiban diwariskan dari satu tangan ke tangan lain.

Ketika para Horsemen lama berdiri sejajar dengan wajah-wajah baru, terasa bahwa inti dari seri ini bukan sekadar “menghilang lalu muncul lagi,” melainkan tentang terus berevolusi tanpa kehilangan pesonanya. Dan ketika tirai akhirnya turun, kita tahu: mungkin inilah akhir dari satu pertunjukan besar namun bukan akhir dari keajaiban yang membuat kita terus menunggu kelanjutan dari waralaba satu ini.

Setelah jeda panjang sekitar sembilan tahun, para “Four Horsemen” kembali, Daniel Atlas (Jesse Eisenberg), Merritt McKinney (Woody Harrelson), Henley Reeves (Isla Fisher) dan Jack Wilder (Dave Franco), bergabung dengan tiga ilusionis muda: Charlie (Justice Smith), Bosco (Dominic Sessa), dan June (Ariana Grenblatt). Mereka menghadapi sebuah aksi pencurian berlian terbesar dunia yang melibatkan trik sulap dan sebuah keluarga yang menguasai praktik pencucian uang bagi gembong kriminal dan penjahat perang di seluruh dunia.

Galeri Now You See Me: Now You Don’t (2025)