Baca artikel Duniaku lainnya di IDN App
For
You

Penilaian Film: Ballerina, Spin-off John Wick! Jalan Hidup Eve Macarro

bolero-unit-240403-00841rc5.jpg
Dok. Lionsgate (Ballerina)
Intinya sih...
  • Dari Balet ke Balas Dendam - Eve Macarro bergabung dengan balerina Ruska Roma untuk mencari pembunuh ayahnya. - Petunjuk dari misi mengejar target membawa Eve pada pencarian darahnya.
  • Aksi Koreografi Super Brutal - Adegan perkelahian memadukan koreografi tempur brutal dan ledakan. - Ana de Armas tampil lebih muda dan lentur dalam aksi bertarung yang mematikan.
  • Koneksi Kuat dengan Dunia Wick - Film ini memperluas semesta John Wick melalui kehadiran karakter-karakter ikonik. - John Wick, Winston, Charon, dan karakter baru seperti Nogi dan The Chancellor memberi kedalaman moral dalam cerita.

GENRE: Action

ACTORS: Ana de Armas, Keanu Reeves, Norman Redus

DIRECTOR: Len Wiseman

RELEASE DATE: 03 Juni 2025

RATING: 4/5

Spin-off Ballerina membawa angin segar dan berdarah ke dalam semesta John Wick. Mengambil latar waktu antara John Wick: Chapter 3 – Parabellum dan Chapter 4, film ini menyoroti kisah pribadi Eve Macarro, seorang anak kecil yang terpaksa bergabung ke balerina Ruska Roma, demi balas dendam atas pembunuhan ayahnya.

Dibintangi Ana de Armas, film ini bukan hanya parade aksi brutal, tetapi juga kisah transformasi emosional dari seorang wanita terluka menjadi pembunuh legendaris.

1. Dari Balet ke Balas Dendam

bolero-unit-221129-00014r-cropc.jpg
Dok. Lionsgate (Ballerina)

Cerita dimulai dengan Eve Macarro (Ana de Armas), seorang Ballerina Ruska Roma yang menjalani pelatihan keras di bawah pengawasan The Director (Anjelica Huston). Tujuannya mengikuti semua pelatihan keras dan brutal tersebut hanyalah satu. Mencari tahu siapa yang membunuh sang ayah.

Pada sebuah misi mengejar targetnya, Eve mendapatkan petunjuk mengenai orang-orang yang membunuh sang ayah. Petunjuk tersebut cukup untuk membuat dirinya keluar dari bayang-bayang dan memulai pencarian penuh darah untuk membalas dendam. Dia memulainya di Continental Hotel New York, hingga ke Praha. Tempat di mana Daniel Pine (Norman Reedus), menginap. Daniel Pine adalah seorang pembunuh yang memiliki tato yang sama dengan orang-orang yang membunuh ayah Eve.

Perjalanan Eve membawanya berhadapan dengan sang antagonis utama, The Chancellor (Gabriel Byrne), pemimpin kejam dari kota yang seluruhnya merupakan pembunuh bayaran yang membunuh orang bukan demi bisnis, tetapi olahraga.

2. Aksi Koreografi Super Brutal

bolero-unit-221122-00428rc8-crop2.jpg
Dok. Lionsgate (Ballerina)

Sebagai bagian dari franchise John Wick, Ballerina tak main-main dalam menghadirkan aksi. Namun, gaya bertarung Eve berbeda dari John Wick, lebih lentur, lebih estetis, dan tetap mematikan. Adegan perkelahian memadukan koreografi tempur brutal dan ledakan: mulai dari pertarungan tangan kosong di ruang latihan balet, pengejaran bersalju yang intens, hingga klimaks ledakan flamethrower yang menghanguskan banyak orang.

Mungkin karena Ana de Armas jauh lebih muda dari Keanu, sehingga dia lebih bisa dibanting-banting secara brutal. Hasilnya kami menyaksikan berbagai adegan yang memperlihatkan Ana (atau perang penggantinya) dilempar-lempar bak karung pasir yang tidak berdaya. Bisa jadi adegan aksi yang menyakitkan ini digunakan untuk memperlihatkan seberapa "hijau" Eve bila dibandingkan dengan Wick. Apapun maksud sang pengarah koreografi, kami sangat menikmati setiap adegan dan kerusakan yang ditimbulkan di setiap perkelahian.

Oh iya, sinematografi film ini indah tapi kelam. Lampu neon, bayangan, dan set desain bergaya gotik-modern menjadi identitas visual yang kuat. Sutradara Len Wiseman, bersama produser Chad Stahelski, menyusun dunia yang sangat familiar bagi fans John Wick, namun tetap terasa baru lewat perspektif Eve.

3. Koneksi Kuat dengan Dunia Wick

bolero-unit-221128-00043r-cropc3.jpg
Dok. Lionsgate (Ballerina)

Ballerina tidak berdiri sendiri. Film ini memperluas semesta John Wick dengan cerdas melalui kehadiran karakter-karakter ikonik. John Wick (Keanu Reeves) sendiri muncul lebih dari sekadar cameo; dia berinteraksi langsung dengan Eve dan membantu membentuk perjalanan emosionalnya. Winston dan Charon memberi kedalaman moral dan nuansa kebijaksanaan dalam cerita.

Di sisi lain, karakter baru seperti Nogi (Sharon Duncan-Brewster) sebagai mentor Eve dan The Chancellor, tampil menyeramkan dan bermoral abu-abu, memperkuat keputusan Eve untuk membalas dendam dan membelot.

Penampilan terakhir Lance Reddick sebagai Charon menjadi salah satu titik emosional paling menyentuh dalam film ini. Kepergiannya membawa berat dan memberi rasa penghormatan kepada karakter yang telah lama menjadi penopang semesta Continental.

4. Masa Depan Cerah untuk Eve

bolero-unit-221129-00003rc5.jpg
Dok. Lionsgate (Ballerina)

Film ini mengalami proses produksi yang panjang dan kompleks. Dari awal pengembangan naskah pada 2017 oleh Shay Hatten, hingga penunjukan Ana de Armas sebagai Eve di tahun 2021, Ballerina dirancang untuk memperluas mitologi Wick secara terarah. Reshoot besar-besaran yang dipimpin Chad Stahelski selama 2-3 bulan di 2024 menambah kualitas aksi dan dramatisasi naratif. Bahkan Norman Reedus melakukan pengambilan gambar tambahan di Budapest demi memperkuat subplot-nya.

Musik dari Tyler Bates dan Joel J. Richard, komposer tetap franchise Wick berhasil menangkap nuansa melankolis dan adrenalin tinggi, diperkuat oleh lagu tema “Hand That Feeds” dari Halsey dan Amy Lee yang emosional dan menggema.

Lionsgate secara resmi sudah memberi sinyal bahwa Ballerina akan berlanjut ke sekuel. Dan dengan karakter seperti Eve, yang kaya konflik dan potensi, masa depan dunia Wick tampak lebih segar dan menggigit.

Ballerina adalah contoh sukses dari spin-off yang berdiri tegak tanpa bayang-bayang karakter utama. Ana de Armas tampil kuat, emosional, dan autentik. Film ini tidak hanya menambahkan lapisan baru pada semesta John Wick, tapi juga memperkenalkan karakter yang pantas punya franchise sendiri.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fahrul Razi Uni Nurullah
EditorFahrul Razi Uni Nurullah
Follow Us