Baca artikel Duniaku lainnya di IDN App
For
You

Penilaian Film: A Minecraft Movie, Cocok untuk Keluarga?

A Minecraft Movie - 01.jpg
(Dok. Warner Bros./A Minecraft Movie)
Intinya sih...
  • A Minecraft Movie dirilis di bioskop pada 9 April 2025
  • Cerita film memiliki lima tokoh utama dengan situasi masing-masing
  • Reaksi penonton dewasa dan anak-anak terhadap film ini berbeda

GENRE: Komedi

ACTORS: Jason Momoa, Jack Black, Danielle Brooks

DIRECTOR: Jared Hess

RELEASE DATE: 9 April 2025

RATING: 3/5

A Minecraft Movie baru dijadwalkan rilis umum di bioskop Indonesia pada 9 April 2025. Namun sejak 4 April 2025 sudah ada beberapa jaringan bioskop yang menayangkannya secara terbatas. Flix Grand Galaxy Park Bekasi, misalnya, hanya memiliki satu penayangan sehari selama akhir pekan ini.

Saya termasuk yang sempat menyaksikan filmnya. Bagaimana penilaian saya? Simak di bawah ini!

1. Gambaran cerita A Minecraft Movie

A Minecraft movie - 03.jpg
(Dok. Warner Bros./A Minecraft Movie)

A Minecraft Movie memiliki lima tokoh utama, dengan situasi mereka sendiri-sendiri.

Jack Black memerankan Steve, sosok yang awamnya menjadi protagonis utama Minecraft. Steve versi film diceritakan sebagai orang biasa yang menemukan cara untuk berpindah dari dunia kita ke Overworld Minecraft.

Bagian awal film menyorot singkat kisahnya hingga dia terjebak dalam masalah serius.

Kemudian kita diperkenalkan pada empat karakter lagi. Garrett Garrison, sosok yang dijuluki Garbage Man, diperankan Jason Momoa. Dulu dia adalah jawara game arcade tapi sekarang dia menjadi sosok yang bisnisnya terancam tutup dan kehabisan uang pula.

Ada kakak-adik Natalie dan Henry. Henry adalah anak kreatif yang sangat cocok untuk dunia Overworld, sementara Natalie adalah sosok yang harus jadi orang tua untuk adiknya setelah ibu mereka meninggal, sementara dia sendiri masih terlihat terlalu muda untuk tanggung jawab itu.

Kemudian ada Dawn, agen real estate dengan banyak kerjaan sampingan. Empat sosok ini karena situasi tertentu memasuki Overworld Minecraft, di saat Malgosha sang pemimpin piglin sudah menyusun rencana jahat.

2. Saya sebenarnya ingin ceritanya fokus ke Steve

(Dok. Warner Bros/Minecraft)

Lucunya, bagian awal film ini sebenarnya lebih mewakili cerita yang saya harapkan dari film Minecraft.

Bagian awal film ini dibuka dengan Steve, sosok yang sejak kecil ingin menambang. Dia sempat menjalani kehidupan normal hingga dewasa, lalu dia menemukan metode mencapai Overworld Minecraft.

Overworld adalah dunia ajaib, seperti yang kamu mungkin ketahui dari game-nya. Siklus siang-malamnya berlalu sangat cepat dan ketika malam datang, Steve menghadapi beragam ancaman.

Tapi Steve bisa beradaptasi. Dia bisa menjinakkan serigala yang kemudian dia namai Dennis. Dia bisa membangun beragam struktur menarik. Lalu dia terjerat masalah dengan piglin setelah tanpa sadar membuka gerbang ke Nether.

Sebenarnya kisah Steve ini saja saya rasa sudah cukup menarik untuk dikembangkan jadi film penuh, bahkan meski dia akan jadi satu-satunya karakter manusia yang tersaji di Overworld. Tapi kemudian film masih menampilkan beberapa karakter tambahan lagi.

3. Reaksi penonton muda dan tua bisa beda

(Dok. Warner Bros/Minecraft)

Angka A Minecraft Movie di Rotten Tomatoes sedang menarik. Angka dari kritikusnya adalah 49%, jadi masih terhitung "busuk." Tapi angka dari penontonnya 87%.

Jika dilihat dari sudut pandang penonton dewasa, film ini memang memiliki sejumlah kekurangan. Beberapa lelucon yang diselipkan terasa cringe, dan secara keseluruhan film ini mungkin hanya akan terasa seperti petualangan ringan yang tidak menawarkan sesuatu yang benar-benar baru.

Namun lain ceritanya bagi penonton yang lebih muda, terutama anak-anak dan remaja yang sudah akrab atau bahkan tumbuh bersama dunia Minecraft. Film ini bisa menjadi tontonan yang menghibur, penuh warna, dan dipenuhi aksi serta humor yang sesuai dengan selera mereka. Mereka tidak terlalu mempermasalahkan narasi yang sederhana, selama apa yang mereka lihat di layar terasa seru dan familiar.

Saat menonton saya memperhatikan yang paling terasa menikmati film ini memang anak-anak dan remaja yang tampaknya malah mengapresiasi gaya humor filmnya, entah secara ironis atau mereka memang cocok.

Jadi, sebelum memutuskan untuk menonton atau mengajak keluarga ke bioskop, penting untuk mempertimbangkan siapa yang akan paling menikmati film ini. Jika kamu mengharapkan cerita petualangan yang dalam atau dialog cerdas khas film animasi kelas atas, mungkin harapanmu tak sepenuhnya terpenuhi.

Tapi jika kamu mencari hiburan ringan yang bisa dinikmati bersama anak atau adik yang gemar Minecraft, film ini bisa jadi pilihan menyenangkan untuk akhir pekan.

4. Yang paling mungkin menikmati filmnya anak dan remaja, tapi...

(Dok. Warner Bros/Minecraft)

Rentang usia yang paling berpotensi menikmati A Minecraft Movie menurut saya adalah pemain Minecraft usia muda, sekitar 8 hingga 19 tahun. Mereka yang masih berada dalam fase penuh imajinasi, akrab dengan dunia Minecraft, dan terbiasa dengan humor gaya sekarang, akan lebih mudah menikmati apa yang film ini tawarkan.

Tapi di Indonesia filmnya dapat rating 13+ dan saya sebenarnya merasa itu cukup layak.

Jadi ada beberapa adegan yang berujung pada kematian creature tertentu. Tapi karena yang mati ini adalah makhluk Minecraft seperti piglin, dan kematian mereka disajikan seperti game, bahkan sampai meninggalkan loot, kengeriannya mungkin tak terlalu parah untuk penonton muda. Sementara itu para karakter manusia kita mungkin harus bertarung tapi mereka tak menderita cedera atau luka serius yang bisa bikin rating film ini naik.

Ada juga dialog dan situasi yang mungkin bisa dirasa menjurus, walau tidak sampai benar-benar vulgar. Dan ada juga unsur cerita yang lebih terasa untuk penonton dewasa, yaitu interaksi antara Wakil Kepala Sekolah Marlene dengan seorang penduduk desa Overworld yang masuk ke dunia nayta. Tapi itu juga tidak benar-benar ada muatan vulgarnya.

Secara keseluruhan saya rasa film ini masih aman untuk ditonton penonton muda selama ada bimbingan orang tua.

5. Opini saya pribadi

A Minecraft movie - 02.jpg
(Dok. Warner Bros./A Minecraft Movie)

Sementara keponakan-keponakan saya tampak menikmati film ini dengan penuh antusiasme, mulai dari tertawa dan bersorak pada adegan filmnya, saya yang usianya sudah menyentuh kepala tiga justru merasa film ini, yah... cukup biasa saja.

A Minecraft Movie pada dasarnya adalah film petualangan yang terasa sangat basic dalam banyak aspeknya. Dari segi alur, karakterisasi, hingga konflik, semuanya disajikan dengan cara yang aman, bahkan cenderung generik. Dalam aspek-aspek tersebut tak ada momen yang benar-benar memikat atau emosional yang bisa melekat lama.

Saya punya kecurigaan bahwa banyak penonton seusia saya, terutama yang tidak terlalu mengenal dunia Minecraft, mungkin akan merasakan hal yang serupa. Bahkan, setidaknya saya tahu dan main Minecraft. Yang seumuran saya dan tidak main Minecraft mungkin akan ketambahan bingung soal apa yang terjadi, terutama di Overworld.

Tentu, ini bukan berarti filmnya buruk. Hanya saja, film ini memang tampaknya tidak dirancang untuk menyasar penonton dewasa yang mencari cerita yang mendalam atau inovatif. Judul ini lebih cocok sebagai hiburan ringan untuk keluarga, terutama yang punya anak atau saudara yang akrab dengan dunia Minecraft.

6. Penilaian akhir

(Dok. Warner Bros/Minecraft)

Berdasarkan semua penjabaran tadi, saya memberi film ini nilai 3 dari 5 bintang.

Sekali lagi, untuk kacamata penonton dewasa ini film yang bisa terasa sangat basic dan menjurus generik di banyak aspeknya.

Tapi dari reaksi yang saya tangkap di bioskop, penonton muda yang tumbuh dengan Minecraft tampaknya akan menikmati film ini. Jadi kalau anakmu, keponakanmu, atau adikmu yang lebih muda ingin melihatnya, mungkin mereka akan menikmatinya.

Bagaimana menurutmu soal penilaian film A Minecraft Movie ini? Sampaikan di kolom komentar!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fahrul Razi Uni Nurullah
EditorFahrul Razi Uni Nurullah
Follow Us