Baca artikel Duniaku lainnya di IDN App
For
You

4 Momen Mengejutkan Pegulat WWE Menjadi Jahat! Terbaru John Cena

(Dok. WWE)
(Dok. WWE)

Dalam dunia pro wrestling, perubahan dari face (sosok baik) menjadi heel (karakter jahat) adalah sesuatu yang lumrah. Para pegulat kerap berpindah peran untuk menjaga cerita tetap segar dan menarik.

Namun, ada beberapa kasus di mana seorang pegulat begitu lama atau begitu erat identik dengan karakter face mereka, hingga ketika akhirnya mereka berubah menjadi heel, momen itu mengejutkan seluruh dunia gulat.

Entah karena pengkhianatan mendadak, perubahan karakter yang tidak terduga, atau bahkan transformasi perlahan yang mengguncang fans, heel turn seperti ini meninggalkan dampak besar dalam sejarah industri. Berikut adalah heel turn paling mengejutkan yang pernah terjadi di dunia gulat.

1. Hulk Hogan (1996)

Ini sebenarnya kejadian di WCW. Namun karena WCW sudah diakuisi WWE, saya rasa ini harus masuk juga. 

Sebelum kejadian ini, Hulk Hogan adalah simbol pahlawan dalam dunia gulat profesional, terutama bagi anak-anak. Dengan slogannya yang penuh semangat, “Say your prayers, take your vitamins,” serta citra patriotiknya, Hogan menjadi wajah industri selama lebih dari satu dekade.

Namun, memasuki tahun 1996, gelombang perubahan mulai terasa. Fans mulai lelah dengan karakter Hogan yang terlalu “bersih,” terutama di era di mana gulat mulai mengarah ke nuansa lebih edgy. Meski begitu, tak ada yang benar-benar menyangka bahwa momen perubahan besar itu akhirnya akan datang.

Di Bash at the Beach 1996, pertandingan utama mempertemukan The Outsiders (Kevin Nash dan Scott Hall) melawan tiga pahlawan WCW: Randy Savage, Sting, dan Lex Luger. Seharusnya Outsiders memiliki partner lagi supaya lengkap tiga lawan tiga, tetapi sosok tersebut belum muncul di awal, membuat suasana semakin misterius.

Saat pertandingan berlangsung, Outsiders sempat berhasil unggul, terutama setelah Nash menghajar Randy Savage dengan low blow.

Lalu, tiba-tiba Hulk Hogan muncul, berjalan menuju ring dengan sorakan meriah dari para penonton. Banyak yang mengira dia datang untuk membantu para face, terutama setelah Nash dan Hall tampak menghindar dan keluar ring. Namun, dalam momen mengejutkan, Hogan justru menghantam Randy Savage dengan Atomic Legdrop—bukan sekali, tapi dua kali.

Saat itulah segalanya menjadi jelas: Hogan adalah partner ketiga yang misterius, dan dia baru saja mengkhianati WCW untuk bergabung dengan Outsiders, membentuk kelompok legendaris nWo (New World Order).

Reaksi penonton berubah drastis—dari sorakan menjadi cemoohan keras, dengan beberapa fans bahkan melemparkan sampah ke ring. Dalam sekejap, Hogan, sang ikon pahlawan, berubah menjadi salah satu villain terbesar dalam sejarah gulat.

 

2. Stone Cold Steve Austin (2001)

Bagi fans WWE Indonesia yang mengikuti acara WWE (saat itu masih WWF) di awal 2000-an, momen ini mungkin salah satu yang masih membekas di ingatan. WrestleMania X7 sempat ditayangkan di TV lokal, meski hanya sebagian, sehingga banyak yang mengenalnya sebagai salah satu WrestleMania terbaik sepanjang masa.

Di periode ini, Stone Cold Steve Austin adalah nama terbesar Attitude Era, seorang anti-hero yang tetap menjadi favorit fans setelah kembali dari hiatus akibat cedera leher. Sepanjang perjalanannya menuju WrestleMania, aksinya yang brutal—seperti menghajar Rikishi dan berseteru dengan Triple H—menegaskan bahwa dia masih salah satu bintang terbesar di WWE.

Di sisi lain, The Rock adalah salah satu bintang terbesar di era itu juga—seorang superstar dengan karisma luar biasa yang juga berada di puncak popularitasnya. Setelah Austin memenangkan Royal Rumble 2001, banyak yang menduga bahwa lawannya di WrestleMania akan menjadi Kurt Angle, sosok yang cukup lama berhasil mempertahankan gelar juara.

Namun, di No Way Out, The Rock berhasil merebut gelar dari Angle, memastikan bahwa WrestleMania X7 akan menyajikan pertarungan epik antara dua ikon terbesar era itu.

Yang tidak diduga siapa pun adalah bagaimana pertandingan ini berakhir. Di puncak duel brutal tersebut, Vince McMahon, musuh bebuyutan Austin selama bertahun-tahun, tiba-tiba turun tangan dan membantu Austin mengalahkan The Rock. Lalu, momen yang mengejutkan dunia terjadi—Austin, pria yang pernah melawan otoritas dengan segala cara, menjabat tangan Vince McMahon.

Dengan satu jabat tangan itu, heel turn Stone Cold resmi terjadi, mengejutkan para fans yang selama ini menganggapnya sebagai simbol pemberontakan melawan Vince. Ini menjadi salah satu perubahan karakter paling kontroversial dalam sejarah WWE, yang hingga kini masih sering dibicarakan.

3. Roman Reigns (2020)

Roman Reigns awalnya memulai kariernya di WWE sebagai bagian dari The Shield, trio dominan bersama Dean Ambrose dan Seth Rollins. Saat debut di tahun 2012, mereka langsung berperan sebagai heel, merusak pertandingan dan menyerang siapa saja yang menghalangi mereka. Bahkan, mereka sempat bersekutu dengan The Authority. Namun, titik balik terjadi ketika mereka menolak perintah Kane untuk menyerang Jerry Lawler. Sebagai gantinya, mereka malah menjatuhkan Kane dengan Triple Powerbomb, yang membuat mereka resmi beralih menjadi face.

Setelah Shield bubar, Reigns mulai berkembang sebagai bintang solo dan dengan cepat ditempatkan di level main event. WWE mendorongnya sebagai bintang utama perusahaan, membuatnya sering bersaing memperebutkan sabuk juara dunia.

Namun, tidak semua fans menerima hal ini. Karakter face Reigns yang dominan dan kadang menyajikan lelucon-lelucon corny—mirip dengan John Cena di era sebelumnya—membuat banyak fans kurang suka dengan dia. Ditambah lagi, kemampuannya di ring saat itu masih dianggap kurang matang, yang semakin memperkuat kritik terhadap dirinya.

Banyak fans berharap WWE akan mengubahnya menjadi heel, seperti yang pernah dilakukan The Rock. Awalnya, Rock juga kurang diterima sebagai face, tetapi setelah beralih ke karakter jahat, popularitasnya meroket. Bahkan yang tidak suka Reigns pun merasa dia punya potensi menjadi seperti itu bila dibiarkan lebih serius dan lebih ganas. 

Namun, WWE di era itu tetap bersikeras mempertahankan Reigns sebagai protagonis.

Pada tahun 2019, Reigns harus hiatus karena leukemianya kembali kambuh.

Lima bulan kemudian, dia membuat kejutan dengan kembali ke WWE. Namun, ada yang menarik dalam momen dia kembali di SummerSlam 2020.

Tanpa diduga, Reigns muncul setelah pertandingan antara Bray Wyatt dan Braun Strowman—bukan untuk menyelamatkan mereka, tetapi justru untuk menghancurkan keduanya. Seminggu kemudian di SmackDown, ia memperkenalkan Paul Heyman sebagai manajernya, menandakan bahwa heel turn yang selama ini dinantikan akhirnya terjadi.

Transformasi menjadi Tribal Chief terbukti sukses besar. Meskipun masa berkuasanya sebagai Undisputed WWE Universal Champion selama 1316 hari menuai kritik juga dari beberapa pihak karena terlalu lama, karakter Reigns sebagai pemimpin The Bloodline justru semakin kuat dan menarik perhatian penonton. Ia menjadi heel yang karismatik, tetap populer bahkan saat menjadi antagonis. 

Yang saya suka adalah ketika Reigns akhirnya kembali menjadi face, dia tetap mempertahankan elemen Tribal Chief-nya. Tidak seperti sebelumnya, di mana karakternya terasa dipaksakan, kini ia memiliki kedalaman dan karisma yang lebih alami. WWE akhirnya menemukan formula yang tepat untuk menjadikannya ikon sejati.

4. John Cena (2025)

Ini terjadi di WWE Elimination Chamber 2025, dan mungkin akan jadi salah satu momen pegulat menjadi jahat paling dikenang di sejarah gulat pro. 

John Cena adalah sosok yang semasa dia prima selalu menimbulkan reaksi beragam. Selama masa jayanya, ia menjadi figur yang kontroversial, dicintai dan dicemooh dalam kadar yang sama. Jika dia bertanding, teriakan "Let's go Cena! Cena Sucks!" menggema di arena, menunjukkan bagaimana ada fans yang suka dia, ada yang benci dia.

Namun, ketika Royal Rumble 2025 berlangsung dan Cena kalah dari Jey Uso, sesuatu yang tak terduga terjadi—banyak komentar di media sosial justru menunjukkan bahwa banyak yang ingin Cena menang. Meski sudah bertahun-tahun tidak menjadi sosok utama di WWE, di momen ini dimana Cena mungkin berada di masa-masa akhirnya bisa bergulat, justru banyak yang ingin lihat dia menantang juara dunia. 

Dia masih punya kesempatan pada Elimination Chamber di Maret 2025. Jika Cena bisa memenangkan pertandingan ini, ia masih bisa menantang sang juara dunia di WrestleMania. Namun, jalannya tak akan mudah. Lawan-lawannya adalah CM Punk, Drew McIntyre, Damian Priest, Seth Rollins, dan Logan Paul—lima pegulat yang tak bisa dianggap enteng.

Namun, Cena membuktikan bahwa dirinya masih bisa bertarung di level tertinggi. Di akhir pertandingan, ia berhasil menyingkirkan CM Punk dan keluar sebagai pemenang.

Saat itulah, Cody Rhodes muncul. Awalnya, interaksi mereka tampak penuh rasa hormat. Seolah-olah, ini akan menjadi duel WrestleMania klasik antara dua babyface besar.

Namun, segalanya berubah ketika The Rock tiba-tiba muncul. Dengan aura megabintangnya, Rock memberikan penawaran kepada Cody.

Dia mengatakan ingin semua yang Cody miliki, termasuk pikiran dan jiwanya. Jika Cody menerima, American Nightmare akan hidup selamanya tapi jika Cody menolak maka mimpi itu akan mati lagi. 

Cody dengan tegas menolak tawaran tersebut.

Cody dan Cena kemudian berpelukan—sebuah simbol persatuan di hadapan ancaman besar. Namun, tiba-tiba, semuanya berubah.

Cena melihat gestur The Rock, lalu berbalik dan menyerang Cody Rhodes secara brutal. Suasana arena berubah dalam sekejap—dari sorakan kemenangan menjadi kebingungan dan keterkejutan. John Cena, sang simbol kebaikan di WWE, mengkhianati Cody Rhodes.

Sebelumnya, ada banyak teori bahwa justru Cody yang akan heel turn. Namun siapa sangka, justru Cena yang mengambil peran antagonis?

Bagi yang belum tahu, Cena memang pernah menjadi heel di awal kariernya. Namun, popularitasnya yang luar biasa membuatnya beralih menjadi face, dan sejak saat itu—meski banyak fans yang merasa karakternya terlalu monoton—dia sempat lama sekali tak jadi antagonis. 

Sampai akhirnya, di 2025, perubahan itu benar-benar terjadi.

Efeknya luar biasa. Media sosial dipenuhi dengan reaksi shock, dan yang paling menghebohkan—banyak video beredar menunjukkan anak-anak penggemar Cena yang menangis melihat idolanya berubah.

Nah itu empat momen mengejutkan pegulat WWE jadi jahat.

Gimana menurutmu? Sampaikan di kolom komentar!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fahrul Razi Uni Nurullah
EditorFahrul Razi Uni Nurullah
Follow Us

Latest in Film

See More

Penilaian Film Sisu: Road to Revenge Masih Brutal dan Memikat!

05 Des 2025, 11:00 WIBFilm