4 Kekuatan Luar Biasa Monster di Film Frankenstein (2025)! Sangat Kuat

- Kekuatan fisik super: Sang monster bisa melempar pelaut dengan kekuatan dahsyat dan pukulan mematikan.
- Daya tahan super: Mampu bertahan dari tembakan senjata dan ledakan dinamit tanpa terluka parah.
- Regenerasi: Monster ini dapat pulih dari luka fatal dan bangkit kembali, hampir tidak bisa dihentikan.
Di Frankenstein (2025), Victor Frankenstein menciptakan sebuah makhluk yang pada dasarnya polos dan penuh keingintahuan, namun langsung dihadapkan pada dunia (dan penciptanya sendiri) yang menolak keberadaannya.
Yang membuatnya menarik adalah betapa luar biasanya kekuatan sang makhluk dalam versi Guillermo del Toro. Untungnya, versi film ini menggambarkan sang Creature dengan lebih manusiawi dibanding novelnya, menghapus beberapa aksi kelamnya, karena kalau ia memilih jalan yang lebih gelap, hampir tidak ada yang bisa menghentikannya.
Lalu, apa saja kemampuan luar biasa yang dimiliki sang monster?
Ini empat kekuatan paling menonjol dalam filmnya!
1. Kekuatan fisik super

Ini sudah terlihat sejak bagian awal film, yang kalau secara kronologis sebenarnya terjadi menjelang akhir film.
Sang monster bisa melempar pelaut yang menghalanginya meraih Victor seakan mereka hanya boneka, melempar mereka jauh dengan kekuatan dahsyat, dan sekedar pukulan saja bisa membuat pelaut yang menghalangi jalannya mati dengan mengenaskan.
Ini bukan sekadar “kuat”, ini level kekuatan yang sepenuhnya berada di luar batas manusia.
Dan kemampuan ini menjadi jauh lebih menakutkan ketika dipadukan dengan daya tahan super yang akan saya bahas di poin berikutnya.
2. Daya tahan super

Walau sang monster bisa merasakan sakit, daya tahannya luar biasa.
Ada momen setelah dia selamat dari hancurnya gedung penelitian Victor dia ditembak pemburu, namun dia masih bisa lanjut meloloskan diri.
Saat melawan awak kapal yang hendak menolong Victor, ia bertahan dari tembakan senapan dan kemudian masih hidup meski ditembak blunderbuss.
Dan mendekati puncak film, Victor sempat membeli dinamit dalam upaya meledakkan ciptaannya sendiri.
Uniknya sang monster yang memang mendambakan kematian malah meledakkan sendiri dinamit itu, dengan ancaman "Kalau ini gagal, aku akan menemuimu lagi!"
Dan yang paling gila?
Meski ia berada tepat di pusat ledakan, sang monster bahkan tidak terdorong sedikit pun dari posisinya.
Ledakan yang seharusnya dapat meratakan manusia biasa, sama sekali tidak mampu menjatuhkannya. Jadi bahkan ledakan tidak bisa memberi monster ini kematian.
3. Regenerasi

Ini adalah anugerah yang sang monster sendiri tak inginkan, karena itu berarti dia tidak bisa mati seperti manusia.
Si monster bisa dilukai. Ia bisa merasakan sakit dan bisa kehilangan kesadaran. Bahkan ada momen ketika setelah pria tua yang merawatnya tewas akibat serangan serigala, sang monster ditembak berkali-kali oleh para pemburu dan akhirnya tumbang.
Namun “kematian” itu hanya sementara.
Sekeras apa pun ia dilukai, bahkan jika ia tampak mati, tubuhnya akan beregenerasi, memulihkan dirinya sendiri, dan ia akan bangkit kembali.
Kemampuan bangkit dari kondisi yang seharusnya fatal ini membuat sang monster hampir mustahil untuk dihentikan dan tragisnya, membuatnya tidak pernah benar-benar bisa mengakhiri penderitaannya sendiri.
4. Kecerdasan dan akal budi

Pada awalnya sang monster terlihat lamban belajar. Ia hanya mampu mengucapkan “Victor” dan kesulitan mengikuti instruksi. Namun ini tampaknya lebih disebabkan oleh cara Victor mengajarinya, keras, terburu-buru, dan memperlakukannya bukan sebagai manusia, melainkan sebagai eksperimen yang harus “disempurnakan”.
Segalanya berubah ketika ia akhirnya bertemu orang-orang yang memperlakukannya dengan kasih sayang dan kesabaran: Lady Elizabeth Harlander, dan terutama pria tua buta yang kemudian menjadi guru sekaligus tempat berlindungnya.
Dari mereka ia diberi waktu, perhatian, dan (dari si pria tua) akses ke buku-buku.
Dan perkembangan sang makhluk pun berlangsung sangat cepat.
Ia tumbuh menjadi sosok yang filosofis, berbahasa baik, dan terpelajar. Makhluk yang awalnya hanya mampu menyebut satu nama kini bisa membaca puisi seperti Ozymandias, memahami maknanya, dan bahkan kemudian mampu menarasikan kisah hidupnya sendiri kepada Kapten Anderson, pelaut yang mengejar Kutub Utara.
Dan sekali lagi, patut disyukuri bahwa ia tetap memiliki hati yang baik. Meski ledakan amarahnya kadang menyebabkan korban tak bersalah, seperti para pelaut yang mencoba menolong Victor, ia tetap bukan makhluk yang haus darah. Karena jika kecerdasan setajam ini dipadukan dengan kekuatan dan daya tahan super yang ia miliki, ia berpotensi menjadi ancaman tak terhentikan.
Nah, itu dia empat kekuatan luar biasa sang monster di Frankenstein (2025).
Kalau menurutmu bagaimana?
Sampaikan pendapatmu di kolom komentar!



















