Gak berlebihan rasanya kalau dibilang One Piece adalah salah satu pilar dari majalah Weekly Shonen Jump. Sudah 20 tahun lebih manga ini rilis, dan sampai sekarang judul ini tetap populer di Jepang.
Bahkan pernah ada masa di mana manga terlaris di Jepang ya pasti One Piece.
Nah, kebayang gak gimana jadinya kalau One Piece ditolak oleh penerbit karena alasan yang konyol?
Menurut acara televisi Jepang, Mr. Sunday, dan diterjemahkan oleh @sandman_AP, satu alasan sejumlah editor Shueisha menolak One Piece beberapa kali karena Luffy gak punya balon pikiran. Balon dialog yang ada untuk menggambarkan seorang tokoh sedang berpikir apa di dalam kepalanya.
Menurut para editor itu, anak-anak selaku target utama Shonen Jump dikhawatirkan tidak mengerti apa yang si tokoh pikirkan.
Coba buka lagi manga One Piece kamu.
Atau kalau kamu gak punya koleksi manga One Piece, kamu bisa cek tiga bab pertama One Piece di Manga Plus.
Kamu akan menyadari sampai sekarang pun Luffy jarang bicara dalam hati dengan balon pikiran.
Yah, Luffy tipe yang terbuka sih. Sejauh ini kalau dia memikirkan sesuatu, dia akan menyuarakannya. Bahkan dalam situasi di mana dia sebenarnya sendirian dan tidak ada yang mendengarnya.
Tapi memang ada juga momen di mana Luffy terlihat begitu murka hingga ia tak diperlihatkan berpikir, dan langsung menyerang musuhnya.
Kalau menurut wawancara tahun 2018 yang ditranslasikan oleh AP_sandman, One Piece total pernah ditolak tiga kali sebelum terbit.
Ada satu editor yang benar-benar ragu One Piece akan sukses, yaitu Kazuhiko Torishima, editor dari Dragon Ball.
Oda sampai mengatakan ke Torishima saat serialisasi One Piece ditetapkan, bila One Piece sukses, Torishima harus mengaku kalah.
Setelah rilis, One Piece sukses besar dan Torishima mengakui Oda menang saat mereka bicara di acara tahun baru.
Nah gimana menurut kamu soal alasan unik manga One Piece pernah ditolak penerbit ini? Sampaikan di kolom komentar!