6 Sisi Gelap Dunia One Piece, Perbudakan Sampai Menutupi Masalah Dunia
Satu pulau bisa dimusnahkan dengan kejam!
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kalau kamu hanya melihat episode-episode awal sih, kamu akan merasa One Piece itu serial yang ceria. Tapi makin jauh, kelihatan kok kalau dunia One Piece punya banyak sisi gelap. Apa saja?
1. Tenryuubito bisa memperbudak orang tanpa konsekuensi
Di dunia One Piece, hidup pihak berkuasa seperti Tenryuubito. Para Tenryuubito ini sepenuhnya dilindungi oleh Pemerintah Dunia. Jadi semua aksi mereka dianggap legal, termasuk memperbudak dan seenaknya membunuh.
Perbudakan sendiri tampaknya masalah serius di One Piece. Sejauh ini, wilayah seperti Sabaody bisa membuka tempat budak tanpa masalah. Malah Tenryuubito mengunjungi tempat itu, menunjukkan kalau Pemerintah Dunia sendiri menganggap perbudakan itu legal.
Bayangkan saja ngerinya situasi seperti Camie, yang diculik, dijual, dan tak akan ada polisi atau penegak hukum yang menyelamatkannya. Apalagi setelah dia hampir dibeli oleh Tenryuubito.
2. Satu pulau bisa dimusnahkan dengan Buster Call secara mendadak
Buster Call itu tidak mengherankan jika digunakan untuk menghadapi ancaman selevel Kaido, Big Mom, atau Douglas Bullet. Tapi sejauh ini, Buster Call pernah digunakan untuk membantai pulau seperti Ohara hanya karena topik penelitian pulau itu mengganggu Pemerintah Dunia. Penduduk tak bersalah dibasmi total!
Lalu ada juga kasus Enies Lobby, di mana pulau penting untuk Pemerintah Dunia hancur hanya karena kebodohan Spandam yang memanggil Buster Call secara tidak sengaja. Bayangkan gimana jadinya kalau ada orang macam Spandam yang tak sengaja membunyikan panggilan Buster Call di pulau berpenghuni.
Baca Juga: [One Piece] Tenryuubito Baik? 4 Keluarga Donquixote yang Hatinya Mulia
3. Angkatan Laut sering kali tak mampu melindungi dari bajak laut, terutama di wilayah yang dianggap kurang penting
Angkatan Laut level laksamana mungkin bisa saja mengalahkan segala jenis ancaman, termasuk para Yonko. Masalahnya? Tidak semua Angkatan Laut sekuat para laksamana.
Masih ingat Komodor Puding Puding? Dia benar-benar ingin membantu desa Nami dari Arlong, namun ia dan kapalnya dibereskan dengan mudah oleh kelompok Arlong. Padahal kemudian terungkap Arlong itu sebenarnya lemah kalau dibandingkan Fishman seperti Jinbe.
Puding Puding ini seperti menegaskan kalau di dunia One Piece masih ada Angkatan Laut yang ingin bekerja dengan jujur, hanya saja para bajak laut terlalu kuat untuk mereka hadapi.
Bayangkan, momen Angkatan Laut yang beneran kompeten dikerahkan justru di saat kejam seperti Buster Call. Atau hanya karena satu Tenryuubito dihajar, seperti saat Kizaru dan armadanya dikerahkan ke Sabaody.
4. Kondisi gila lautan Grand Line bikin perjalanan lintas laut sulit bagi warga biasa
Lautan East Blue sih terlihat damai. Tapi Grand Line dipenuhi dengan fenomena aneh, terutama di wilayah New World yang lebih brutal lagi. Luffy saja harus dibantu Nami oleh selamat, dan itu pun Topi Jerami kadang masih harus mati-matian untuk bertahan dari fenomena alam. Gimana dengan warga biasa?
Cara termudah untuk melintasi lautan One Piece adalah lewat Calm Belt, dengan mengandalkan teknologi yang membuat kapal sulit dideteksi. Tapi saya ragu teknologi seperti ini bisa diperoleh dengan mudah oleh rakyat jelata.
5. Disuruh memilih antara dikekang Pemerintah Dunia atau terancam bajak laut
Untuk dapat perlindungan Angkatan Laut, kadang suatu negara harus jadi bagian Pemerintah Dunia. Masalahnya, kalau jadi bagian Pemerintah Dunia, suatu negara harus membayar pajak besar untuk Tenryuubito. Negara seperti Lulusia jadi miskin karena pajak ini.
Bukan bagian Pemerintah Dunia? Lihat saja Wano, negara yang harus menderita selama puluhan tahun karena dikuasai Orochi dan Kaido, namun Angkatan Laut segan untuk masuk ke sana. Malah, Pemerintah Dunia justru membangun kerja sama rahasia dengan Orochi untuk dapat senjata.
Bila suatu negara tak menjadi bagian Pemerintah Dunia, mereka harus siap-siap mempertahankan diri sendiri. Mungkin tak masalah kalau mereka berada di daerah Blue, di mana bajak lautnya saja tampak lebih lemah. Tapi di Grand Line? Saat bajak laut yang beroperasi ada yang sekuat Yonko? Itu sih menakutkan.
Baca Juga: 8 Fakta Tenryuubito One Piece, Gorosei Juga Termasuk
6. Hanya demi menjaga reputasi, Pemerintah Dunia bisa menutupi masalah serius
Alasan Sengoku mengamuk sampai berhenti jadi laksaman armada adalah Pemerintah Dunia begitu ingin mempertahankan reputasi mereka, sampai bobolnya Impel Down dirahasiakan. Padahal satu saja tahanan level 6 berulah, efeknya bisa parah. Seharusnya minimal dunia diberitakan kalau para tahanan itu lolos, biar mereka bisa diantisipasi.
Lalu ada juga masalah Dressrosa. Sebenarnya, kalau Fujitora tak menyiarkan permohonan maafnya, bisa saja Doflamingo akan langsung dilepas. Doflamingo memiliki koneksi langsung ke Pemerintah Dunia, dan statusnya masih Shichibukai. Pemerintah Dunia bisa saja menyembunyikan masalah Dressrosa dan mengembalikan Doflamingo sebagai penguasa wilayah itu.
Untung Fujitora menyiarkan permohonan maafnya ke seluruh dunia. Pemerintah Dunia jadi tak punya pilihan dan tetap memenjara Doflamingo di Impel Down.
Itulah enam sisi gelap dunia One Piece. Rasanya jadi gak heran si Dragon ingin menggulingkan Pemerintah Dunia. Gimana nih menurut kamu?
Diterbitkan pertama 12 September 2021, diterbitkan kembali 21 November 2024.
Baca Juga: 10 Fakta Void Century One Piece, Masa yang Tak Tercatat dalam Sejarah!
Baca Juga: 9 Karakter Pengkhianat di One Piece, Ada Robin dan Nami!
Baca Juga: One Piece 970 Tunjukkan Gimana Dulu Oden Melukai Kaido!