Anime One Piece Jadi Seasonal, ini Keunggulan dan Kelemahannya!

- Kualitas produksi anime One Piece akan meningkat secara signifikan dengan format seasonal, sekelas anime modern seperti Attack on Titan atau Demon Slayer.
- Format seasonal dapat memperbaiki pacing yang lambat dan memberikan emosi yang lebih kuat, mengadaptasi lebih banyak konten manga dalam setiap episode.
- Risiko kehilangan momentum dan konsistensi tontonan karena penggemar mungkin merasa kehilangan rutinitas menonton setiap minggu dan hype menurun akibat jeda antarmusim yang panjang.
Toei Animation dan produser One Piece, Ryūta Koike, resmi mengumumkan bahwa mulai tahun 2026, anime legendaris tersebut tidak lagi tayang mingguan seperti biasa.
Sebagai gantinya, One Piece akan beralih ke format seasonal dengan maksimal 26 episode per tahun. Perubahan besar ini menandai babak baru dalam sejarah adaptasi One Piece, dan tentu membawa keunggulan sekaligus tantangan tersendiri bagi produksi maupun penggemarnya.
Apa kelebihan dan kelemahan dari perubahan ini?
1. Kualitas produksi animenya akan jauh lebih tinggi dibanding mingguan

Dengan jadwal tayang yang tidak sepadat format mingguan, tim produksi memiliki lebih banyak waktu untuk mengerjakan animasi, tata sinematografi, dan penyutradaraan setiap episodenya.
Ini membuka peluang bagi One Piece untuk tampil sekelas anime-anime modern dengan standar visual tinggi seperti Attack on Titan atau Demon Slayer. Tempo kerja yang lebih manusiawi juga bisa mengurangi tekanan pada animator dan meningkatkan konsistensi kualitas gambar.
Bagi saya personal, memang sudah saatnya anime One Piece mendapatkan kualitas visual yang setara dengan anime musiman di era modern dari studio besar.
2. Memperbaiki pacing yang jadi masalah klasik anime One Piece

Selama bertahun-tahun, One Piece versi anime sering dikritik karena terlalu lambat pace-nya, kadang satu episode hanya mengadaptasi setengah bab manga demi menjaga jarak dari cerita aslinya dan memberikan adegan tambahan yang tak perlu.
Dengan format seasonal, tiap episode dapat menggabungkan lebih banyak konten manga tanpa takut cepat menyusul. Hal ini memungkinkan pacing yang lebih proporsional dan emosi yang lebih kuat, sehingga adegan-adegan penting bisa terasa seintens di versi manga.
Ada kemungkinan setelah jadi seasonal, satu episode mungkin akan mengadaptasi satu atau dua bab di manganya dan itu hal yang bagus.
3. Risiko Kehilangan Momentum dan Konsistensi Tontonan

Meski punya banyak sisi positif, format seasonal juga membawa risiko tersendiri.
Penggemar yang terbiasa menonton One Piece setiap minggu mungkin merasa kehilangan rutinitas dan kontinuitas cerita. Selain itu, jeda antarmusim yang terlalu panjang bisa membuat hype menurun, terutama bagi penonton kasual.
Tantangannya bagi Toei adalah menjaga keterlibatan audiens selama masa jeda, baik lewat promosi, spin-off, atau konten tambahan. Terutama karena rencana tahunannya hanya tayang 26 episode.
Bagaimana kalau menurutmu?



















