Mengenal Sosok Sukuna Jujutsu Kaisen dalam Mitologi Jepang

Sukuna adalah antagonis utama yang diperkenalkan dalam serial Jujutsu Kaisen karya Gege Akutami. Sosok yang dijuluki sebagai Raja Kutukan ini merupakan penyihir Jujutsu kuno terkuat yang datang dari seribu tahun yang lalu.

Saking kuatnya sosok yang sempat bersemayam dalam tubuh Yuji Itadori ini, setelah Sukuna dikalahkan pun tubuhnya tak bisa dihancurkan sepenuhnya, menyisakan jari-jarinya yang kemudian dianggap sebagai benda terkutuk tingkat tinggi.

Fakta menariknya, sang Raja Kutukan dalam manga dan anime Jujutsu Kaisen diciptakan berdasarkan salah satu makhluk mitologi dengan nama yang sama. Yuk, ketahui lebih banyak mengenai Sukuna dalam mitologi Jepang lewat pembahasan berikut!

1. Siapa Sukuna di Jujutsu Kaisen?

dok. MAPPA/ Jujutsu Kaisen

Di dunia Jujutsu Kaisen, Ryomen Sukuna tampil sebagai antagonis yang ketika dibangkitkan akan membawa malapetaka bagi seluruh umat.

Selama era Heian, Sukuna dikenal sebagai seorang penyihir Jujutsu yang sangat berbahaya. Dia akhirnya berhasil dikalahkan dengan banyak pengorbanan, tetapi tubuhnya tak bisa benar-benar dihancurkan meski telah dikremasi, menyisakan 20 jari Sukuna.

Oleh Kenjaku, jiwa Sukuna disebar ke masing-masing jarinya. Ini merupakan bagian dari kesepakatan karena Sukuna setuju untuk berpartisipasi dalam Culling Game yang akan Kenjaku mulai di masa yang akan datang.

Jari-jari milik Sukuna terbukti sangat kuat. Teknik Limitless milik Satoru Gojo saja tak cukup untuk merusaknya. Oleh karena itu, para penyihir memutuskan untuk menyegelnya. Namun, segel tersebut pada akhirnya akan terus melemah seiring bertambahnya kekuatan roh Sukuna.

Lebih dari seribu tahun kemudian, Yuji menelan salah satu jari Sukuna demi menyelamatkan dirinya dan temannya dari kejaran kutukan yang mengincar objek terkutuk tersebut. Ini memicu kembalinya kesadaran sang Raja Kutukan.

Sebagai Raja Kutukan, Sukuna benar-benar sangat mematikan. Mulai dari arc Insiden Shibuya dan seterusnya, ia akan bangkit dan mulai melancarkan aksinya, merenggut banyak nyawa penyihir yang membawa umat pada jurang keputusasaan. Gojo yang diakui sebagai sorcerer terkuat saja nantinya akan takluk akan kekuatan Sukuna.

2. Sukuna dalam mitologi Jepang

dok. MAPPA/ Jujutsu Kaisen

Ryomen Sukuna dalam mitologi Jepang dijelaskan dalam buku Nihon Shoki. Tepatnya, ia adalah sosok iblis yang pertama kali muncul pada zaman pemerintahan Kaisar Nintoku di Provinsi Hida, atau yang kini dikenal sebagai Prefektur Gifu.

Dalam buku tersebut, wujud Sukuna digambarkan memiliki 2 wajah, 4 tangan, serta 4 kaki, di mana ia akan bertarung menggunakan 2 pedang dan 2 busur panah. Sementara itu, sosoknya dikisahkan sebagai seorang pemberontak yang telah memicu banyak kekacauan. Sukuna kemudian akan dikalahkan oleh seorang bawahan Kaisar yang bernama Takefurukuma no Mikoto.

Namun, meskipun Nihon Shoki mencatat Sukuna sebagai musuh kekaisaran, sebaliknya ia malah dianggap sebagai pahlawan di kalangan rakyat Provinsi Hida. Bagi penduduk setempat khususnya, Sukuna adalah sosok pahlawan. Legenda tentang Sukuna yang dipuja sebagai pejuang juga berkembang di wilayah Mino.

Tak hanya itu, Sukuna pun diyakini sebagai orang yang telah membawa ajaran Buddha ke Provinsi Hida. Ia jugalah yang telah mendirikan kuil Senko-Ji dan Zenkyu-ji, sehingga dipuja bagai dewa di beberapa kuil, khususnya di Hida dan Mino.

Di Gunung Kurai, Sukuna bahkan diakui sebagai dewa gunung yang tersembunyi. Konon, wilayah tersebut dianggap sebagai tempat tinggal suci para dewa alias shintaizan.

3. Beberapa teori tentang Sukuna dalam mitologi Jepang

dok. MAPPA/ Jujutsu Kaisen

Selain cerita rakyat atau legenda, beredar pula beberapa teori terkait sosok Ryomen Sukuna dalam kepercayaan Jepang.

Teori pertama yang cukup populer menyebutkan bahwa Sukuna menjadi simbol saudara kembar laki-laki. Ini merujuk pada anak Kaisar Chuai yang bernama Kagosaka no Miko dan Oshikuma no Mikoto, serta Ousu no Mikoto dan Ousu no Mikoto yang tak lain ialah Pangeran Yamato Takeru no Mikoto dan saudaranya.

Teori lainnya yang tak kalah hit adalah tentang Ryomen Sukuna yang pernah menjadi pemimpin dinasti di Provinsi Hida. Itu dianggap setara dengan Dinasti Yamato, sebab Hida memang disebut sebagai "Tanah Permata Matahari", sedangkan Gunung Kurai sebagai piramida.

4. Persamaan Sukuna dengan makhluk mitologi Jepang

Yuji dan Sukuna saat di inner domain ( Dok. Mappa / Jujutsu Kaisen )

Lalu, apa saja persamaan antara Sukuna dalam serial Jujutsu Kaisen dengan makhluk mitologi Jepang tersebut?

• Sama-sama memiliki jumlah anggota badan sebanyak 2 kali lipat
• Keduanya sempat dikalahkan lebih dari seribu tahun yang lalu
• Mereka telah membunuh banyak orang
• Dikenal sebagai tokoh yang anti-otoriter

Pertama, penggemar JJK telah mengetahui wujud asli Sukuna yang mengerikan, di mana ia memiliki 2 wajah beserta 2 pasang tangan dan kaki. Kabarnya, Sukuna di masa lalu telah memakan saudara kembarnya sendiri sejak masih dalam kandungan. Itulah mengapa ia terlahir dengan anggota tubuh yang berlipat ganda.

Persamaan kedua ialah Sukuna JJK dan Sukuna dalam legenda pernah dikalahkan lebih dari 1 milenium yang lalu. Jika di JJK ia dibunuh berkat bersatunya seluruh penyihir Jujutsu terkuat, maka dalam mitologi yang berkembang ia dibunuh oleh anak buah kaisar.

Selanjutnya, kedua tokoh Sukuna tercatat telah membunuh banyak orang semasa hidup mereka, tetapi mungkin dengan motif yang berbeda.

Terakhir, kedua Sukuna sama-sama menunjukkan sikap anti-otoriter. Sebelumnya, telah disinggung bahwa Sukuna dalam cerita rakyat dikenal sebagai pembangkang kekaisaran. Nah, dalam seri Jujutsu Kaisen, penggemar diperkenalkan pada korupnya para petinggi di dunia Jujutsu.

Nah, begitulah sosok Sukuna dalam mitologi Jepang, karakter yang tampil sebagai antagonis sepanjang seri Jujutsu Kaisen. Bagaimana pendapatmu?

Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:

Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku
Tele: https://t.me/WargaDuniaku

Baca Juga: 9 Manga Mirip Jujutsu Kaisen yang Wajib Penggemar Baca