8 Quote Kikyou Kushida Classroom of the Elite, Si Muka Dua!
Karakter bermuka dua dan berbagai dialog ikonisnya.
Kikyou Kushida merupakan salah satu karakter dalam anime Classroom of the Elite yang digambarkan sebagai karakter yang ceria dan manis. Di kelasnya, ia cukup populer dan dianggap sebagai salah satu penyatu teman-temannya selain ketua kelas.
Namun, ia punya sisi lain yang sangat bertentangan dari apa yang ia perlihatkan setiap hari. Ia adalah perempuan manipulatif dan egois, tak masalah mengkhianati teman sekelasnya untuk meraih impiannya. Hal tersebut ia buktikan melalui ucapan dan tindakannya.
Lantas, apa saja ucapan yang perempuan itu lontarkan yang menggambarkan sifat aslinya? Inilah ucapan atau quote Kikyou Kushida Classroom of the Elite yang menggambarkan kepribadian aslinya.
1. “My goal is to become friends with each and every one of you.”
Kutipan di atas berasal dari episode 1 di season 1 saat perkenalan siswa. Dalam bahasa Indonesia artinya adalah, “Tujuanku adalah berteman dengan kalian semua.”
Ucapan itu ia maksudkan untuk berteman dengan semua orang. Dengan kepribadiannya yang ceria dan mudah berbaur, ia secara cepat bisa berteman dengan seluruh anggota kelas D. Bahkan di kelas lain pun ia mudah mendapatkan teman.
Mungkin perkataannya itu terlihat murni dari hatinya. Namun, ia punya maksud terselubung di balik ucapannya itu. Sepanjang episode berjalan, penonton akan melihat berbagai aksi licik yang dilakukannya sambil ‘berteman’ dengan orang lain.
2. “In order to be the person I am, I really need everyone who knows about my past gone.”
Kalau dalam bahasa Indonesia, maka artinya adalah “Untuk menjadi diriku yang sekarang, aku ingin orang-orang yang mengetahui masa laluku untuk pergi.”
Ucapan tersebut berasal dari episode 6 di season 2.
Maksudnya, Kushida ingin siapa pun yang mengetahui masa lalunya hilang dari hadapannya. Ucapan itu ia tujukan untuk Suzune. Hal tersebut karena Suzune satu SMP dengannya, yang jadi alasan utama ia ingin mendepak perempuan berambut panjang itu. Ia tak ingin kejadian tragis yang terjadi di sekolahnya dulu terbongkar.
Selama ini, Kushida mengira bahwa Suzune mengetahui tentang apa yang terjadi di SMP dulu dan memberitahu Ayanokouji soal itu. Namun, Suzune hanya mendengar rumor dan tak ambil pusing dengan rumor itu. Sayangnya Kushida tak percaya dan tetap ingin menyingkirkannya.
3. “I don’t need to make it to class A. Getting Horikita-San expelled is the only thing I want.”
Jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia, dialog Kushida yang berasal dari episode 6 di season 2 di atas punya arti “Aku tidak perlu masuk ke kelas A. Mengeluarkan Horikita-san adalah satu-satunya hal yang aku inginkan.”
Artinya, ia tidak terlalu peduli soal naik ke kelas A. Ia secara terang-terangan menyatakan kebencian terhadap Suzune dan tak akan berhenti sampai berhasil mengeluarkannya.
Ucapannya itu sangat kontras dengan seluruh anggota kelas D yang ingin naik tingkat menjadi kelas A. Mereka mengikuti berbagai ujian dan taat dengan aturan sekolah, hanya Kikyou Kushida yang tak punya ambisi itu. Tentu saja sikapnya itu tak diperlihatkan, karena semua usahanya akan menjadi sia-sia.
4. “I just feel lonely when I’m suddenly left all alone.”
Jika diterjemahkan, arti kutipan itu adalah “Aku merasa kesepian saat aku tiba-tiba ditinggal sendirian.”
Ucapan itu terlontar saat Kushida dan Ayanokouji bertemu di luar kapal secara tak sengaja di episode 8 season 1. Ayanokouji mulai menjaga jarak dengannya setelah tahu sisi lain Kushida. Bukan tanpa alasan, karena ia harus lebih waspada dengannya.
Itu merupakan interaksi singkat mereka yang berdampak cukup besar bagi Kushida. Ia tak ingin laki-laki itu pergi begitu saja, tapi mustahil. Perempuan itu pun memberitahu bahwa ia merasa kesepian saat ditinggal sendiri dan tanpa kehadirannya akhir-akhir ini. Namun, Ayanokouji tak peduli dan tetap meninggalkannya.
5. “The ecstasy of being needed, of being trusted! It was bliss!”
Kutipan di atas punya arti dalam bahasa Indonesia sebagai “Rasa gembira karena dibutuhkan, karena dipercaya! Hal itu merupakan kebahagiaan!”
Ucapan itu terlontar saat Kushida mengingat masa lalunya saat ia dipercaya oleh teman SMP-nya di episode 8 season 2. Ia senang saat dibutuhkan dan dipercaya. Kushida rela melakukan apa pun demi menjadi pusat perhatian, meski harus melakukan hal yang tak ia inginkan.
Namun, semua kepercayaan itu hilang saat semua orang membencinya. Ia membongkar rahasia dan mengadu domba mereka melalui catatan daring yang ia miliki. Akibatnya, muncul perpecahan di antara teman-temannya dan menghadirkan tragedi mengerikan di kelasnya.
Baca Juga: 9 Fakta Kei Karuizawa Classroom of the Elite, Siswi Populer!
6. “Come on, I’m not that stupid.”
Kutipan di atas punya arti “Ayolah, aku tidak sebodoh itu,” dalam bahasa Indonesia. Kikyou Kushida mungkin lebih sering menggunakan topeng polosnya di hadapan banyak orang, tapi ia sangat pintar dan licik. Walaupun sering lengah dengan taktik yang Suzune dan Ayanokouji mainkan, tak mengubah fakta bahwa ia cukup pintar untuk mengetahui sesuatu dan mengelabui teman-temannya.
Ucapan tersebut terlontar ketika ia dan Suzune sedang memasang taruhan soal siapa yang mendapatkan nilai ujian paling tinggi dalam episode 8 season 2. Percakapan terjadi tanpa masalah sampai akhir, hingga Kushida menyapa Ayanokouji yang ikut mendengarkan mereka melalui panggilan telepon. Suzune sangat terkejut saat Kushida mengetahui hal itu.
7. “There’s nothing I love more than being respected and praised!”
Kutipan di atas memiliki arti “Tidak ada yang lebih aku cintai selain dihormati dan dipuji!” dalam bahasa Indonesia. Diceritakan dalam episode 8 season kedua, dua hal itu merupakan hal yang paling Kushida sukai sejak kecil.
Sejak sekolah dasar, hampir semua orang memberikan pujian kepadanya, meskipun itu perbuatan hal kecil. Ia terus menginginkan lebih banyak pujian selama hidupnya. Ia rela melakukan apa pun agar bisa mendapatkan perhatian dari sekelilingnya.
Kushida terus menginginkan lebih dan lebih sampai akhirnya semua rahasia yang ia simpan dengan rapat terbongkar di hadapan Suzune dan Ayanokouji. Pasalnya, pujian itu tak mudah didapatkan di SMA seperti saat di sekolah dasar. Oleh karena itu, ia menghalalkan cara apa pun untuk mendapatkanya, meskipun harus berkhianat.
8. “So, 'Am I a perfect human being?' If you ask me that, the answer would be ‘no’.”
Dalam bahasa Indonesia, artinya menjadi “Jadi, 'Apakah aku manusia sempurna?' Jika kamu menanyakan hal itu kepadaku, jawabannya sudah pasti ‘tidak’.”
Ucapan itu berasal dari potongan monolognya sendiri. Inilah lengkapnya:
“I’m living as my ideal self. I always knew I was blessed, even when compared to my peers. I have a good memory, and so I excelled in academics. I’m also good at sports. I’m also confident when it comes to socializing. I’m also a very flexible person and can adapt to almost any situation. So, 'Am I a perfect human being?' If you ask me that, the answer would be ‘no’.”
“Aku hidup sesuai dengan idealku sendiri. Aku tahu aku lebih diberkati dibandingkan teman-temanku. Aku punya ingatan yang baik, sehingga aku unggul dalam akademik. Aku juga jago olahraga. Aku juga pandai dalam bersosialisasi. Aku juga sangat fleksibel dan bisa beradaptasi di setiap situasi. Jadi, 'apakah aku manusia sempurna?' Jika kamu menanyakan hal itu kepadaku, jawabannya sudah pasti ‘tidak’.”
Monolog di atas mempertegas bahwa ia sangat berbeda dengan Suzune Horikita yang dingin, sedangkan Kushida ekstrover yang suka berteman dengan semua orang. Meskipun ia terlihat tak punya kekurangan saat bersama teman-temannya, ia sadar dengan kelemahannya sendiri. Maka dari itu, jawaban Kushida adalah ‘tidak’ jika mendapat pertanyaan seperti di atas.
Itulah beberapa quote Kikyo Kushida Classroom of the Elite yang paling berkesan di kalangan penonton serialnya. Jika kamu punya kutipan atau dialog dari Kushida lainnya, boleh komentar, ya!
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku
Tele: https://t.me/WargaDuniaku
Baca Juga: 8 Fakta Kikyou Kushida Classroom of the Elite, Bermuka Dua!