Siapakah Anggota Topi Jerami dengan Masa Lalu Paling Tragis?
Semua anggota Topi Jerami kelihatannya memiliki masa lalu yang cukup tragis, namun, siapakah diantara mereka dengan masa lalu yang paling kelam?
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kelihatannya salah satu syarat untuk menjadi anggota kru Topi Jerami adalah memiliki masa lalu yang menyedihkan, karena semua anggota dari kelompok tersebut memiliki pengalaman seperti itu.
Mulai dari Usopp yang kehilangan ibunya sampai Brook yang terpaksa menjadi orang terakhir dari kelompok bajak lautnya sendiri, setiap anggota dari kelompok Topi Jerami memiliki masa lalu yang dapat membuat siapapun yang mendengarnya menangis. Namun, siapakah diantara mereka yang memiliki masa paling tragis?
Banyak orang pasti menyebutkan tiga nama untuk menjawab pertanyaan tersebut: Nami, Brook dan Robin. Ketiganya memang memiliki masa lalu yang tragis, seperti Nami yang harus bekerja keras dengan orang yang membunuh ibunya atau Robin yang harus kehilangan kampung halamannya. Sekarang, kita akan membahas masa lalu dari ketiga karakter tersebut untuk menentukan siapakah yang memiliki masa lalu paling tragis.
[page_break no="" title="Nami"]
Karakter pertama yang akan kita bahas adalah Nami, sang navigator yang harus kehilangan kedua orang tuanya akibat perang yang terjadi di desa asalnya. Ditengah peperangan tersebut, Nami diselamatkan oleh Belle-mère yang kemudian mengangkatnya menjadi anak bersama dengan Nojiko, seorang yatim piatu yang lain.
Kehidupan Nami bersama Belle-mère tidak berjalan dengan mudah dan mereka tidak memiliki banyak uang, apalagi setelah kedatangan Arlong yang membunuh ibu angkatnya karena tidak dapat membayar biaya “keamanan” kepada Arlong.
Setelah kejadian tersebut, Nami terpaksa harus bekerja sebagai pembuat peta bagi Arlong demi mengumpulkan uang untuk dapat membebaskan desanya, dan hal ini secara tidak langsung membentuk kepribadian Nami yang tidak mudah percaya kepada orang lain. Bahkan setelah bertemu dengan Luffy Nami tetap mengkhianatinya demi mencuri uang yang mereka miliki. Walaupun dirinya dibenci oleh hampir semua penduduk desa Kokoyashi, Nami tetap bekerja keras demi membebaskan mereka semua dari kekuasaan Arlong.
[page_break no="" title="Brook"]
[read_more id="254186"]
Karakter kedua yang kita bahas adalah Brook, musisi sekaligus salah satu petarung terkuat dalam kelompok Topi Jerami. Pada 52 tahun yang lalu, Brook adalah anggota dari kelompok bajak laut Rumbar, dan ditengah perjalanan mereka menuju Grand Line kapal mereka diikuti oleh seekor bayi paus yang tersesat. Brook yang merasa kasihan dengan hewan tersebut memberi saran kepada sang kapten, Yorki, untuk menyanyikan lagu yang dapat menghiburnya dan memberikannya nama Laboon. Namun, sayangnya mereka harus berpisah dengan Laboon setelah melewati Reverse Mountain karena laut Grand Line yang terlalu berbahaya bagi hewan tersebut.
Setelah perpisahan mereka, sekali lagi Brook harus kehilangan orang lain dari kelompoknya. Yorki dan beberapa anggota kelompoknya terjangkit penyakit misterius yang membuat mereka harus berpisah sebelum menularkan penyakit tersebut kepada orang lain.
Dengan berat hati, Brook mengambil alih posisi kapten dan meneruskan perjalanan kelompok Rumbar hingga pertarungan terakhir mereka yang hampir membunuh semua anggotanya.
Karena racun yang ada dalam tubuh mereka, Brook menyarankan kepada rekan-rekannya untuk memainkan satu lagu terakhir dan merekamnya untuk diberikan kepada Laboon saat dirinya kembali ke Reverse Mountain. Satu-persatu anggota dari kelompok tersebut mulai berjatuhan hingga tersisa Brook.
Karena dirinya memakan buah Iblis Yomi Yomi no Mi, arwah Brook dapat kembali ke tubuhnya setelah dirinya meninggal dan dia harus terus berlayar seorang diri selama 50 tahun bersama tubuh teman-temannya yang sudah tidak bernyawa sebelum akhirnya berjumpa dengan Luffy.
Lanjut ke halaman 2...
Masih kuat menahan air mata? Masih ada satu lagi anggota kelompok bajak laut Topi Jerami yang belum kita bahas, dan orang tersebut adalah Nico Robin.
[page_break no="" title="Nico Robin"]
[read_more id="264650"]
Selama masa kecilnya, Robin yang ditinggal oleh ibunya terpaksa harus hidup bersama saudara ibunya, yang mengucilkan dan membencinya dirinya. Ditambah lagi, Karena kekuatan Buah Iblis yang dia miliki, Robin dijauhi oleh semua orang dan disebut-sebut sebagai anak iblis. Satu-satunya teman Robin adalah para arkeolog dari Tree of Knowledge yang juga teman dekat dari ibunya yang selalu menjaga dirinya.
Ditempat itulah Robin belajar membaca Poneglyph yang membuat dirinya tertarik untuk mempelajari abad yang hilang, suatu hal yang sangat dilarang oleh Pemerintah Dunia. Sayangnya, kehidupan Robin berubah semenjak dirinya bertemu dengan Saul, seorang raksasa yang baru saja membantu ibunya, Nico Olvia, melarikan diri dari kapal Angkatan Laut.
Beberapa hari setelah kedatangan Saul, dia memberitahu Robin tentang ibunya yang ternyata telah pulang ke Ohara untuk memberitahu para arkeolog di pulau tersebut tentang Buster Call yang akan segera datang.
Robin yang tidak mengenali wajah ibunya berpapasan dengannya saat dia berlari ke Tree of Knowledge sementara Olvia mencoba untuk menghentikan Spandine, namun, dirinya justru ditangkap oleh pemimpin CP9 tersebut.
Di tengah serangan meriam yang menghujani Ohara, Olvia memerintahkan Robin untuk melarikan diri bersama Saul, namun, dirinya menolak dan memutuskan untuk berada di sisi ibunya yang terluka. Setelah Olvia berhasil meyakinkan Robin, mereka berdua terpaksa harus mengucapkan selamat tinggal setelah pertemuan yang sangat singkat ditengah kehancuran Ohara.
Berkat pengorbanan Saul dan bantuan Aokiji, Robin berhasil melarikan diri dari pulau tersebut sambil melihat kehancuran Ohara di hadapannya, dan memulai hidupnya sebagai kriminal termuda sepanjang sejarah One Piece.
Setelah membaca masa lalu dari ketiga karakter tersebut, siapakah diantara mereka yang memiliki masa lalu paling tragis? Apakah Nami yang harus bekerja kepada orang yang dia benci setelah kematian ibunya, Brook yang harus berlayar seorang diri selama 50 tahun setelah kematian krunya, atau Robin yang harus menyaksikan kehancuran pulau asalnya setelah pertemuan singkat dengan ibunya? Langsung berikan jawaban kamu di kolom komentar yah!