3 Pertanyaan My Hero Academia yang Belum Terjawab! Padahal Sudah Tamat

- Meski My Hero Academia berakhir di bab 430 dan sudah menutup banyak konflik, masih ada tiga hal yang terasa belum dijawab dengan memuaskan: misteri ayah Deku, status hubungan Ochako dan Deku, serta kelanjutan Teori Quirk Singularity.
- Hisashi Midoriya disebut punya quirk menyemburkan api, tetapi sosoknya nyaris tidak pernah ditampilkan, wajahnya tidak diperlihatkan, dan sampai tamat pun tidak ada pengungkapan jelas meski sempat ada pernyataan bahwa ia akan muncul.
- Penutup cerita juga tidak mengonfirmasi apakah Ochako dan Deku resmi bersama, sementara Teori Quirk Singularity—yang memprediksi quirk makin kuat dan sulit dikendalikan hingga berpotensi jadi ancaman besar—tidak dibahas tuntas di epilog.
My Hero Academia sudah berakhir di bab 430.
Sebenarnya, sebelum tamat MHA sudah menjawab banyak pertanyaan.
Tapi tiga pertanyaan ini terasa belum terjawab memuaskan.
Simak tiga pertanyaan My Hero Academia yang belum terjawab
1. Misteri bapaknya Deku

Ayah Deku, Hisashi Midoriya, adalah sosok yang, menurut Inko Midoriya selaku istri pria itu, memiliki Quirk menyemburkan api.
Tapi selain itu, banyak infonya tak ketahuan. Bahkan wajahnya pun tak ketahuan.
Hingga akhir, Hisashi Midoriya tak diungkap meski Horikoshi pernah menyampaikan di tahun 2018 kalau bapak Deku akan diungkap.

2. Apakah Ochako dan Deku jadian?

Apakah Ochako dan Deku jadian?
Bab 429 seperti jadi petunjuk kalau hubungan Ochako dan Deku bisa jadi berkembang lebih jauh.
Namun bab 430 tak memberi konfirmasi apakah mereka akhirnya jadian atau tidak.
Bahkan di bab 430 Deku tak berinteraksi langsung dengan Ochako.
3. Teori Quirk Singularity

Untuk yang tidak tahu, Quirk Singularity adalah teori dari Dr. Kyudai Garaki.
Teorinya menyatakan bahwa, seiring dengan generasi ke generasi, Quirk akan berbaur dan berevolusi, menghasilkan Quirk yang lebih kuat dan lebih kompleks.
Namun, dengan peningkatan kekuatan ini, Quirk juga akan menjadi lebih sulit untuk dikendalikan, karena tubuh manusia tidak berevolusi cukup cepat untuk mengikutinya. Pada akhirnya, akan tiba saatnya Quirk akan menjadi terlalu kuat dan rumit, dan tidak ada yang bisa mengendalikannya lagi.
Topik ini tidak disorot di My Hero Academia 430.
Yah, berhubung teori ini seperti memberi kemungkinan ancaman masa depan, tiba-tiba membahas topik ini di epilog My Hero Academia yang nuansanya optimis rasanya memang bakal merusak suasana.
Tapi tetap, agak aneh juga setelah Horikoshi mengangkatnya topik ini kurang dibahas...
Nah itu tiga pertanyaan My Hero Academia yang belum terjawab sampai tamat.
Gimana menurutmu? Sampaikan di kolom komentar!
Diterbitkan pertama 05 Agustus 2024, diterbitkan kembali 17 Desember 2025.
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku
Tele: https://t.me/WargaDuniaku
FAQ Seputar Pertanyaan My Hero Academia yang Belum Terjawab
| Apa saja pertanyaan besar My Hero Academia yang terasa belum terjawab sampai tamat? | Tiga yang paling sering dipersoalkan adalah: identitas/keberadaan ayah Deku (Hisashi Midoriya), kepastian hubungan Ochako dan Deku, serta kelanjutan isu Teori Quirk Singularity yang sempat diperkenalkan. |
| Kenapa misteri ayah Deku masih dianggap ganjil? | Hisashi Midoriya disebut memiliki quirk menyemburkan api, tetapi sepanjang cerita wajah dan perannya tidak pernah benar-benar ditampilkan. Yang membuatnya makin menonjol, pernah ada pernyataan bahwa sosok ayah Deku akan diungkap, namun sampai akhir cerita tetap tidak terjadi. |
| Apakah Ochako dan Deku akhirnya jadian? | Tidak ada konfirmasi jelas. Ada bagian yang terasa memberi sinyal hubungan mereka bisa berkembang, tetapi penutupnya tidak memvalidasi apakah mereka resmi berpacaran. Bahkan di bagian akhir, interaksi langsung keduanya juga tidak ditunjukkan secara tegas. |
| Apa itu Teori Quirk Singularity, dan kenapa terasa “menggantung”? | Teori Quirk Singularity menjelaskan bahwa quirk dari generasi ke generasi akan makin kuat dan kompleks, sementara tubuh manusia tidak berkembang secepat itu untuk mengendalikan quirk yang semakin ekstrem. Karena teorinya berpotensi menjadi ancaman masa depan, banyak yang menganggap aneh ketika topik ini tidak ditutup atau dibahas lagi secara memuaskan di bagian akhir cerita. |


















