Pembahasan Jujutsu Kaisen Modulo Bab 3, Kasus Hiu Kutukan di Hutan?

DI awal cerita, Usami memberi misi baru pada Okkotsu bersaudara, yaitu menyelesaikan kasus penampakan hiu di Gifu.

Kasus ini terbilang aneh karena lokasinya sendiri tak dekat dengan perairan manapun termasuk sungai. Kebanyakan laporan yang masuk menyebutkan kalau mereka justru melihat penampakan hiu misterius itu di hutan belantara. Kasus ini sendiri sempat memakan dua korban dengan bekas gigitan yang bukan berasal dari beruang atau hewan buas yang lazim ada di Jepang. Oleh karena itu, semua orang berpikir kalau hiu aneh itu adalah pelakunya.

Mereka sendiri berpencar di mana Yuka mencari info dari para saksi meski ia sempat dibuat kesulitan karena orang yang melihatnya sudah lanjut usia yang berpeluang besar salah lihat saat kejadian tersebut. Sedangkan Tsurugi dan Maru menginvestagi bagian hutan yang diperkirakan jadi tempat perlintasan hiu.

Selama misi, Tsurugi dan Maru sendiri sempat bertengkar masalah potensi perang Simurian dan umat manusia. Namun pertengkaran tersebut akhirnya terhenti saat hiu yang mereka cari mendadak muncul di depan mata.

Awalnya, Tsurugi sempat ingin memakai pedangnya untuk menghabisi makhluk tersebut. Namun Maru mengingatkan kalau pedang kutukan berapi milik Tsurugi bisa saja menciptakan kebakaran besar jika percikan apinya sampai mengenai semak belukar.

Dari situlah, Maru tanpa ragu menangkap hiu tersebut dan menyuruh Tsurugi menyerang tanpa menggunakan api.

Nah, di sinilah kejutannya muncul di mana sosok hiu tersebut bukan hewan sungguhan melainkan seorang pria paruh baya yang memakai kostum hewan air tersebut.

Yah, pria tersebut odalah Osada, mantan penyihir jujutsu yang ternyata alumni dari sekolah Tsurugi dan Yuka yang membuat mereka bisa dianggap sebagai senior dan junior. Ia juga punya teknik kutukan unik yang memungkinkan untuk menarik kekuatan dari kostum yang dipakai seperti hiu yang membuat pria itu bisa melayang layaknya sedang berenang di udara.

Nah di sini Osada mengungkapkan kalau ternyata pelaku yang menyerang dua korban sebelumnya adalah seekor harimau bernama Toranosuke.

Awalnya Tsurugi merasa aneh karena ada harimau liar di hutan Jepang. Namun Osada menjelaskan kalau itu bisa terjadi karena dulunya ada sepasang harimau yang dibawa pedagang ilegal yang hidup dan memiliki keturunan di hutan sekitar daerah Gifu. Nah, keturunan pasangan harimau inilah yang nanti bernama Toranosuke ini sekarang sedang dicari oleh Osada.

Namun karena efek proyek panel surya, sungai yang menjadi habitat harimau itu akhirnya mengering sehingga memaksa Toranosuke mencari tempat baru yang berisi sumber air dan mangsa sehingga berakhir melukai penduduk setempat. Osada sendiri berniat menghentikannya sebelum harimau itu berbuat lebih jauh.

Tsurugi dan Osada sendiri sempat berdebat apakah hewan itu harus diselamatkan atau dibunuh. Tsurugi bersikukuh untuk menghabisi Toranosuke karena sudah menumpahkan darah manusia sedangkan Osada berargumen sisi manusia sendiri yang memulai dulan dengan mendesak harimau itu mencari tempat hidup baru yang kebetulan dekat dengan wilayah penduduk.

Di tengah perdebatan tersebut, Osada langsung meminta berhenti karena mencium bau darah Toranosuke yang mendekat.

Tepat sesuai dugaan Osada, Toranosuke rupanya berada di atas pohon yang ditandai dengan darah.

Namun sayangnya, Osada telat bereaksi sehingga begitu harimau itu menyerang, cakarnya berhasil menggores pria tersebut sampai bagian sirip kostum hiu tersebut robek. Untungnya, Tsurugi dan Maru berhasil datang tepat waktu dan menyelamatkan pria paruh baya tersebut.

Tsurugi yang melihat situasi sudah di luar kendali memutuskan untuk menghunuskan pedangnya. Osada sendiri sudah mengijinkannya karena tahu bahwa harimau yang dulu sempat jadi temannya saat kecil itu tak bisa kembali ke kepribadian lamanya.

Dengan tenang, Tsurugi langsung menghabisi Toranosuke dalam satu tebasan saja, mengakhiri masalah kasus teror hiu yang ternyata disebabkan oleh harimau liar.

Usai harimau itu terbunuh, Tsurugi langsung mencoba mengajak bicara dengan Maru.

Nah, di situ Maru menjelaskan kalau perannya sendiri adalah mengumpulkan informasi untuk bangsanya demi bisa memutuskan apakah Simurian bisa hidup harmonis dengan Simurian atau tidak.

Ia juga menjelaskan kenapa dirinya tak bisa sembarangan memakai teknik kutukannya. Rupanya ia dan Cross berbagi teknik tersebut karena faktor kembaran sehingga jika Maru sembarangan memakai teknik tersebut, Cross akan mengetahuinya dan itu akan membuat ketidakpercayaannya pada umat manusia semakin meninggi.

Oleh karena itu, Maru selalu menahan diri agar tak membuat Cross mengetahuinya. Ia baru mau memakai jika memang berada dalam situasi darurat.

Setelah masalah selesai, seekor anak harimau yang tampaknya adalah keturunan Toranosuke mendadak muncul.

Tsurugi yang melihat itu langsung memutuskan untuk memberikannya pada Osada dan memintanya untuk jangan pernah melepaskan pengawasannya dari hewan tersebut.

Melihat hal itu, Maru sempat bertanya kenapa Tsurugi tak melakukan hal yang sama seperti yang ia lakukan pada Toranosuke. Pemuda itu sendiri cuma menjawab bahwa ia tak begitu peduli karena tak ada yang tahu akan jadi apa anak harimau itu di masa depan, sama seperti umat manusia dan Simurian.

Itulah pembahasan soal kasus penampakan hiu dan harimau yang ditangani Okkotsu bersaudara dan Maru.

Bagaimana pendapat kalian?

Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:

Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku
Tele: https://t.me/WargaDuniaku