10 Momen Terbaik Bakugo di My Hero Academia, Hero Sejati!

MHA Season 8 menyoroti perang klimaks melawan All For One dan Tomura Shigaraki. Final war ini berfokus pada duel puncak antara All Might vs. AFO, sedangkan Deku yang mewarisi quirk One For All fokus menghentikan Shigaraki.

Akan tetapi, All Might harus mengakui keunggulan lawannya. Pada momen krusial yang menentukan keberlangsungan hidup All Might, Bakugo muncul dengan gemilang, melanjutkan tugas mantan Pahlawan No. 1 Jepang itu untuk mengakhiri kekejian AFO selamanya.

Dengan kondisi yang cukup mengkhawatirkan, Bakugo menggunakan quirk-nya dan menghadapi AFO dengan berani. Dia melampaui batasnya, dan akhirnya berhasil mengalahkan sang villain.

Nasib tragis harus dialami All Might. Meski dibekali armor khusus, tapi fakta bahwa dirinya telah menjadi quirkless tetap membuatnya jauh tertinggal di bawah AFO dari segi kekuatan. Simbol Perdamaian ini akhirnya dipojokkan dan hendak dieksekusi di hadapan publik yang menyaksikan melalui siaran langsung.

Pada detik-detik mendebarkan, Bakugo tiba-tiba meluncur ke arah AFO dan menyelamatkan All Might. Semua orang merasa lega, sebab artinya mereka masih memiliki harapan untuk menang.

Status Bakugo sendiri sempat tak jelas untuk beberapa waktu, tepatnya setelah ia menerima serangan fatal dari Shigaraki pada musim sebelumnya. Padahal, peluangnya untuk bertahan hidup tampaknya sangat kecil.

Sejak awal, kita tahu bahwa Deku adalah satu-satunya pewaris One For All yang dipilih oleh All Might. Namun, tahukah kamu bahwa Bakugo pun pernah mendapatkan kesempatan untuk menggunakan quirk tersebut?

Adegan ini terjadi di film kedua MHA: Heroes Rising, saat itu Bakugo harus bekerja sama dengan Deku untuk melawan musuh tangguh bernama Nine. Selama pertempuran berlangsung, Deku mentransfer OFA kepada Bakugo yang memungkinkan rivalnya menggunakan quirk itu bersamanya.

Meskipun sifatnya sementara, Bakugo membuktikan bahwa ia bisa dengan cepat beradaptasi dengan kekuatan baru yang ada pada tubuhnya. Dia menggabungkan OFA dengan quirk-nya sendiri, lalu berkolaborasi dengan Deku demi mengalahkan si penjahat.

Adegan perang puncak di seri ini sudah berlangsung sejak musim ketujuh. Saat itu, Deku sudah dipersiapkan untuk menghadapi salah satu antagonis utama cerita yang tak lain ialah Shigaraki.

Pada satu titik, Deku mengalami kesulitan dan hampir menderita luka fatal akibat serangan musuhnya. Beruntung, Bakugo segera datang menyelamatkannya, meski aksinya tersebut justru membuatnya dekat dengan ajal.

Aksi heroik Bakugo sukses mencuri perhatian banyak penggemar. Apalagi, kita tahu bagaimana perilaku karakter satu ini pada awal-awal seri.

Bakugo memulai debutnya sebagai pribadi yang kasar dan egois. Perlakuannya yang buruk terhadap protagonis utama membuat sebagian penggemar merasa benci kepadanya.

Namun, seiring waktu, kepribadian Bakugo kian melunak. Dia masih meledak-ledak, tapi ada sisi baru dalam dirinya yang membuktikan bahwa ia sudah berkembang menjadi sosok yang jauh lebih baik. Hal ini lantas mempererat hubungannya dengan Deku.

Puncaknya yaitu ketika Bakugo dengan lantang mengakui kecemburuan serta frustrasi yang ia rasakan. Saat itu, jelas bahwa ia menunjukkan penyesalan yang tulus atas masa lalu mereka yang buruk.

Momen terbaik Bakugo berikutnya adalah duelnya melawan Deku. Pertarungan ini terjadi ketika kedua sahabat yang saling bersaing ini belum menyelesaikan konflik intrik yang mereka pendam masing-masing.

Deku dan Bakugo pernah beberapa kali berkelahi, tetapi duel kedua mereka pada musim ketiga diakui sebagai yang paling emosional. Pasalnya, duel itu bukan cuma tentang pembuktian, tetapi cara mereka meluapkan kekecewaan dan rasa bersalah. Khususnya Bakugo, ia merasa bertanggung jawab atas hilangnya kekuatan All Might.

Untuk alasan tertentu, League of Villains pernah menculik Bakugo dan menjadikannya sandera. Alih-alih takut, calon pro hero masa depan ini justru menunjukkan bahwa dirinya siap menghadapi konsekuensi atas pembangkangannya terhadap organisasi penjahat tersebut.

Saat itu, Bakugo hanyalah siswa tahun pertama di SMA UA. Namun, keberaniannya benar-benar tak terbantahkan. Dia bisa bersikap santai sambil menunggu bala bantuan datang untuk menyelamatkannya.

Bakugo adalah salah satu siswa yang harus mengikuti remedial ujian lisensi pahlawan. Bersama siswa lain termasuk Todoroki, Bakugo ditugaskan untuk mengawasi sekelompok siswa SD.

Sebenarnya, dengan karakteristiknya yang kasar, sulit membayangkan bahwa Bakugo akan menyelesaikan tugasnya dengan baik. Namun, siapa yang menyangka bahwa dirinya berhasil menemukan ide cemerlang untuk merebut perhatian dan mendapatkan kesan baik dari anak-anak tersebut.

Joint Training Arc menyoroti adegan di mana siswa Kelas 1A dan 1B harus bersaing dalam sebuah latihan. Bakugo sendiri berada dalam tim yang sama dengan Jiro, Sero, dan Sato, bahkan dipercaya untuk memimpin regu tersebut.

Hebatnya, Bakugo dengan cepat menilai quirk masing-masing anggota tim dan menentukan peran mereka dalam tim. Berkat kepiawaiannya dalam beradaptasi, tim Bakugo berhasil meraih kemenangan telak dengan skor 4-0 hanya dalam waktu kurang dari 5 menit.

Bagi sebagian penggemar, musim kedua anime MHA mungkin terasa sedikit membosankan. Namun, penyelenggaraan Festival Olahraga yang diceritakan pada musim itu sebenarnya cukup seru untuk disaksikan. Apalagi Bakugo secara mengejutkan berhasil tampil sebagai pemenangnya.

Kompetisi tersebut secara khusus diadakan agar seluruh siswa 1A bisa memamerkan kekuatan mereka. Selama momen penting ini, Bakugo mampu mengalahkan teman-teman sekelasnya yang tak kalah terampil, terutama Todoroki.

Itulah beberapa momen terbaik Bakugo di My Hero Academia. Adegan mana yang jadi favoritmu?

Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:

Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku

Tele: https://t.me/WargaDuniaku