Hideaki Anno Ungkap Kebobrokan di Balik Studio Gainax
Gelapkan uang pinjaman hingga menjual IP populer
Jika mendengar nama Gainax, anime apa yang terlintas di kepala kamu? Evangelion, Gunbuster, FLCL, Gurren Lagann, atau Panty & Stocking? Studio tersebut sering kali menghasilkan berbagai serial anime yang tidak hanya keren, namun juga stylish dan punya plot twist yang sangat edgy.
Namun ternyata, ada kenyataan pahit di balik kesuksesan studio Gainax. Belum lama ini, beredar kabar tentang sejarah buruk Gainax yang sebelumnya tidak diketahui banyak orang. Menariknya, sang whistleblower ternyata adalah seorang tokoh sentral dalam berkembangnya studio Gainax. Ia adalah sang kreator Evangelion itu sendiri, yaitu Hideaki Anno!
1. Masalahnya sudah ada sejak proyek Evangelion
Dalam sebuah wawancara ekslusif, Hideaki Anno menceritakan bagaimana studio Gainax kehilangan reputasinya. Yang sangat menarik, cerita ini dimulai pada saat Gainax memproduksi anime Neon Genesis Evangelion.
Pada awalnya, Anno bergabung dengan Gainax karena ia diberikan kebebasan kreatif untuk membuat anime yang ia inginkan. Pada awalnya, ketika Anno membuat Evangelion, ia ingin memanfaatkan bantuan dari King Records dan Tatsunoko Production karena Gainax tak punya kapasitas produksi yang cukup.
Namun Evangelion tetap dibuat dan sukses di pasaran. Kesuksesan Evangelion justru menjadi kutukan bagi Gainax karena kini mereka punya banyak sekali uang. Mereka kemudian mengerjakan banyak sekali proyek anime yang ujung-ujungnya tidak menghasilkan keuntungan. Presdir Gainax saat itu bahkan ditangkap karena berusaha menggelapkan pajak, sehingga posisinya digantikan teman Anno, Hiroyuki Yamaga.
2. Gainax berutang pada Anno
Meskipun Yamaga merupakan teman Anno, sang sutradara Evangelion masih sulit untuk mempercayakan Gainax kepadanya. Setelah melihat situasi Gainax yang tidak kunjung membaik, Anno memutuskan untuk keluar dari Gainax di tahun 2007; menurutnya Evangelion sudah tidak bisa lagi diteruskan di Gainax dan dia ingin nama Evangelion lekat dengan namanya; bukan Gainax.
Anno kemudian mendirikan Studio Khara dengan tujuan untuk membuat Evangelion yang sesuai dengan visinya. Meski demikian, Anno belum bisa mendapatkan hak merchandise Evangelion yang masih dipegang Gainax. Memang Khara masih mendapatkan bagian dari penjualan merchandise Evangelion, namun di tahun 2012 Gainax mulai terlambat membayar hak-hak Khara.
Di tahun 2014, Gainax datang kepada Anno untuk meminta pinjaman sebesar 100 juta Yen. Anno sepakat dengan syarat ia bisa mendapatkan hak merchandise Evangelion, serta hak anime Gunbuster serta Nadia. Kemudian pinjaman itu juga bisa dicicil tanpa bunga karena Anno masih ingin percaya pada Yamaga.
Baca Juga: Catat! Anime Shin Evangelion Gekijouban 4 Tayang 27 Juni 2020!
3. Berdirinya perusahaan bodong Gainax
Singkat cerita, Anno berhasil mendapatkan hak penuh atas Evangelion. Namun saat Anno hendak merampungkan pembelian Gunbuster dan Nadia, Yamaga tiba-tiba menaikkan harga keduanya hingga 6 kali lipat karena Gainax butuh uang. Saat Anno hendak menanyakan status kedua anime tersebut setahun kemudian, ia baru tahu bahwa Gainax telah menjual IP-IP mereka ke studio lain. Inilah alasannya kenapa FLCL 2 diproduksi oleh Production IG.
Gainax berjanji bahwa mereka akan segera melunasi hutang mereka kepada Anno. Naas, janji tidak ditepati. Gainax tidak membayar utang mereka, Yamaga sulit dihubungi, dan bahkan Anno juga baru mengetahui bahwa Gainax membentuk perusahaan-perusahaan kecil seperti Gainax Fukushima, Gainax Yonago, Gainax West, Gainax Niigata, dan lain-lain.
Menyadari ada sesuatu yang salah, Anno akhirnya menuntut Gainax atas hak-haknya. Dalam kasus pengadilan yang seharusnya tidak publik ini, Khara berhasil menang. Namun kemenangan ini adalah kemenangan kosong karena kini Gainax telah tercerai-berai. Hak-hak setiap IP yang mereka punya kini tersebar di antara banyak perusahaan bodong tersebut. Anno tidak mendapatkan uang ganti rugi, bahkan permintaan maaf dari Gainax.
4. Kacang lupa kulitnya
Ironisnya, perusahaan-perusahaan yang seyogiyanya merupakan bagian dari Gainax ini justru belakangan menyatakan diri sebagai perusahaan independen setelah induk mereka terkena masalah atau kasus serius. Contohnya Gainax Fukushima yang belakangan lepas dari Gainax utama setelah induk mereka terkena masalah finansial dan kini rebranding menjadi Gaina. Lebih parah lagi Gainax West yang tutup begitu CEO-nya ditangkap akibat kasus pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur.
Inilah alasan kenapa Anno baru berani mengungkap bobroknya studio Gainax. Ia mendengar banyak media yang mengasosiasikan Gainax dengan serial Evangelion yang membesarkan namanya di masa lalu, bahkan menyebut Anno sebagai CEO Gainax West yang ditangkap polisi. Anno tidak mau dirinya dan Evangelion dihubung-hubungkan dengan Gainax lagi, sehingga Anno merasa perlu memberikan klarifikasi tentang situasi sebenarnya.
Setelah mendengar cerita Hideaki Anno di atas, bagaimana pendapat kamu tentang Gainax? Apakah Anno sudah melakukan hal yang tepat untuk menjaga nama baik Evangelion dan dirinya sendiri?