Visual animenya lebih cantik dari manganya, dengan gambar dan animasi yang menarik
Animenya tidak menggunakan narator, menerapkan "show don't tell" untuk menjelaskan kondisi karakter
Adegan tambahan memperkaya cerita dan memberikan kesempatan bagi karakter-karakter lain untuk bersinar sebelum pertempuran akhir
Anime Kimetsu no Yaiba digarap oleh Ufotable, di mana animenya adalah adaptasi dari manga berjudul sama karya Koyoharu Gotouge.
Manganya sangat khas, namun banyak yang baru tahu manga ini dari animenya dan banyak yang merasa animenya juga lebih unggul dari manganya.
Memang unggul dari isi apa? Ini beberapa hal menarik yang membuat animenya lebih unggul.
Tentu saja kelebihan pertama yang dirasakan penonton animenya adalah visual, gambar, dan animasi yang dihadirkan di animenya.
Manganya punya gaya gambar yang khas dan punya daya tarik tersendiri, lalu ufotable membuat animenya menjadi lebih cantik lagi.
Sadar atau tidak sadar, bagi kamu yang membaca manga Kimetsu no Yaiba harus tahu kalau manganya menjelaskan beberapa detail yang dialami karakter melalui kotak narasi, jadi ada narator di manganya.
Sedangkan di anime, tidak ada narasi dari narator yang menjelaskan kondisi fisik, kekuatan, atau sejenisnya dari karakter, semua yang dijelaskan dalam bentuk narasi di manga, justru diperlihatkan adegannya di anime.
Ini keunggulan karena animenya menerapkan "show don't tell" saat tak menggunakan narasi.
Cerita yang hadir di anime Kimetsu no Yaiba masih sama seperti di manganya, namun di beberapa momen penting ada aegan yang ditambahkan.
Nasib baiknya, adegan yang ditambahkan itu memperkaya cerita, bukan malah mengganggu cerita.
Salah satu yang paling terasa saat Tanjiro menebas Rui, lagu "Kamado Tanjiro no Uta" dengan adegan baru yang perlihatkan Tanjiro dengan keluarganya yang sudah mati membuat cerita Tanjiro jadi semakin kuat.
Ini mungkin berkaitan juga dengan poin 3 soal adegan tambahan yang memperkaya cerita.
Obanai Iguro di manga bersinar dalam pertarungan akhir lawan Muzan, namun sebelum itu ia kurang dapat sorotan.
Di Hashira Training arc ada beberapa adegan tambahan yang menyorot kemampuan tempur Obanai.
Tentu kelebihan anime dibanding manga adalah adanya musik yang meningkatkan ketegangan dan intensitas adegan.
Begitu pula di anime Kimetsu no Yaiba, banyak momen di mana musik benar-benar memperkuat adegan, yang terbaru adalah musik di adegan para karakter masuk ke Infinity Castle.
Berikutnya adalah pacing atau kecepatan dalam alur penceritaan, di anime sejauh ini sih terasa lebih pas.
Animenya memberikan detail yang tidak mengubah kenyamanan menonton dan tidak terlalu cepat, manganya punya pacing yang lebih cepat.
Namun ini juga jadi kekurangan karena pacing Swordsmith Village Arc dan Hashira Training Arc di anime terasa kurang oke, tapi Entertainment Distirct Arc sangat bagus pace-nya.
Kilas balik karakter juga diperlihatkan di manga, namun biasanya tidak begitu dalam, cenderung cepat juga penjelasannya, ini bisa jadi kelebihan bisa jadi kekurangan.
Namun di anime, karakter lebih diperdalam lagi, misalkan Tengen Uzui yang mengunjungi makam saudaranya.
Adegan semacam ini menunjukkan kalau Tengen merasa bersalah dan memilih jalan ninja yang berbeda.
Ini berkaitan dengan animasi, tapi animasi di animenya lebih jelas dalam menunjukan efek dari teknik pernapasan.
Entah pernapasan angin, ular, serangga, atau terutama cinta, efek pernapasannya terlihat lebih jelas dan unik di anime.
Tentu karena ada tambahan warna dan efek suara di animenya.
Di manganya saja banyak yang suka dengan momen komedi slapstick dengan adegan konyol atau ekspresi konyol dari karakter Kimetsu no Yaiba.
Namun adegannya terasa lucu juga di animenya, ditambah adanya pengisi suara dan musik di adegan komedi ini, tentu jadi kelebihan anime Kimetsu no Yaiba.
Anime Kimetsu no Yaiba garapan Ufotable dianggap lebih unggul dibanding versi manganya karya Koyoharu Gotouge karena mampu menghadirkan visual, animasi, dan efek yang lebih memukau.
Jika manga sering memakai narasi untuk menjelaskan detail karakter, anime justru menerapkan prinsip “show don’t tell” dengan memperlihatkan adegan secara langsung. Beberapa momen penting juga diperkaya dengan adegan tambahan, seperti saat Tanjiro menebas Rui yang disertai lagu Kamado Tanjiro no Uta, atau sorotan lebih pada Obanai Iguro di Hashira Training Arc.
Musik latar juga menjadi kekuatan anime, misalnya ketika para karakter memasuki Infinity Castle, sehingga ketegangan terasa lebih intens.
Dari segi pacing, anime menghadirkan alur yang lebih seimbang meski ada beberapa arc yang terasa lambat, sementara kilas balik karakter dibuat lebih dalam, contohnya Tengen Uzui yang ditampilkan mengunjungi makam saudaranya.
Selain itu, efek visual teknik pernapasan hingga momen komedi menjadi lebih hidup berkat kombinasi warna, animasi, musik, dan pengisi suara.
Nah kalau menurutmu, apa yang membuat anime Kimetsu no Yaiba unggul dari manganya? Tulis pendapatmu di kolom komentar, ya.
Diterbitkan pertama 15 Juli 2024, diterbitkan kembali 28 Agustus 2025.
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku