Kenapa Film Adaptasi Manga oleh Hollywood Selalu Gagal?
Mulai dari Fist of the North Star, Speed Racer, hingga Dragon Ball: Evolution. Kenapa film yang di angkat dari Adaptasi Manga oleh Hollywood Selalu Gagal?
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kepopuleran Manga di seluruh dunia bisa jadi adalah alasan kenapa Hollywood mencoba mengangkat beberapa karya popular ke layar lebar. Sebut saja beberapa judul seperti Fist of the North Star, Speed Racer, ataupun Dragon Ball. Sayangnya film-fim tersebut ternyata mendapatkan respon yang kurang baik, atau bisa dibilang gagal di pasaran. Kenapa film yang di angkat dari Adaptasi Manga oleh Hollywood Selalu Gagal?
[page_break no="1" title="Casting"]
Casting adalah salah satu penyebab kenapa film adaptasi manga oleh Hollywood seringkali gagal. Pembukaan casting memang akan meningkatkan popularitas dalam membantu penyebaran informasi pembuatan film ke banyak tempat. Sayangnya, itu hanya akan berhasil jika casting memang benar-benar membuat Hollywood mendapatkan artis yang cocok dengan karakter Manga. Dan hal ini tidak terjadi dengan film yang di adaptasi dari manga Fist of the North Star. Coba liat perbedaan antara manga dan poster film berikut.
[read_more link="https://static.duniaku.net/2015/08/Hollywood-Speed-Racer.jpg">Speed Racer sebenarnya bukanlah suatu karya yang sulit di pahami. Justru kepopuleran Speed Racer bisa terjadi karena plot cerita nya yang simple dan mudah di pahami. Hanya saja entah kenapa, ketika dibuat film live action, Speed Racer nampak tak ada bedanya dengan kartun animasi hari minggu. Film ini terlalu banyak efek komputer yang saya rasa berlebihan, percakapan yang tidak penting serta klise. Sungguh menyedihkan melihat adaptasi manga oleh Hollywood yang satu ini.
[page_break no="3" title="Pengubahan dasar cerita"]
Hollywood bukan satu-satunya yang mencoba membuat film live action dari adaptasi manga/anime. Di negeri asalnya, Jepang sudah membuat begitu banyak film adaptasi manga dan ternyata lebih berhasil dari pada film-film adaptasi Manga oleh Hollywood. Kekuatan nya terletak pada bagaimana jepang berusaha untuk tidak mengubah ide mendasar suatu manga ketika dibuat menjadi suatu film. Kecuali jika atas arahan sang mangaka seperti yang terjadi pada Attack on Titan.
Nah, jika membicarakan film dengan ide dasar yang berubah, mungkin kamu akan ingat Dragon Ball:Evolution . Ketika bicara Dragon Ball tentu saja setiap orang akan punya gambaran tentang bagaimana karakter seorang goku. Hanya saja inilah yang kita dapatkan.
Goku adalah seorang tokoh yang populer karena kepolosan dan keceriaannya. Dan ini semua hilang dari Dragon Ball: Evolution. Dimana disana tiba-tiba Goku berubah menjadi sosok yang jatuh cinta pada wanita, hingga harus berbohong pada kakeknya. Sungguh bertolak belakang dari sosok Goku di Manga yang sebenarnya terlalu jujur.
Hollywood harus bisa menerima, kekuatan suatu manga tidak hanya di hasilkan dari plot cerita, tapi juga karakter tokohnya. Percuma menonton suatu film adaptasi manga dimana tokoh-tokoh disana tidak lebih dari orang asing yang memiliki nama yang sama dengan tokoh di manga. Ini sumber kegagalan utama adaptasi manga oleh Hollywood.
[page_break no="4" title="Pemasaran"]
Oldboy adalah suatu film live action manga yang dibuat oleh Korea pada tahun 2007. Melihat ke populerannya, mungkin Hollywood berfikir hal yang serupa akan terjadi juga jika mereka membuatnya. Tapi ternyata..
Oldboy versi Hollywood mencetak sejarah sebagai salah satu film dengan kegagalan terbesar. Kegagalan ini disebabkan oleh pemasaran yang tidak maksimal. Hanya ada beberapa poster dan tidak ada satupun Trailer. Ini bukti, bahwa nampaknya Hollywood tidak benar-benar serius dalam menggarap film adaptasi Manga menjadi suatu live action.
Sebenarnya cukup miris ketika mereka mampu membuat film-film sukses, tapi gagal mengangkat manga menjadi suatu karya yang kaya dengan visual story telling. Bagaimana pendapatmu?