Seri My Hero Academia Dihapus dari Platform Digital Tiongkok
Nama tokoh kontroversial di seri ini berbuntut panjang
Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bab terbaru My Hero Academia memicu kontroversi di wilayah Asia Timur. Pemilihan nama kontroversial dari Horikoshi untuk salah satu karakternya membuat marah penduduk Tiongkok. Akibatnya, seri ini dihapus dari platform digital di sana.
1. Anime, manga digital, dan game My Hero Academia terkena dampaknya di Tiongkok
Dilansir dari Anime News Network, di wilayah Tiongkok manga My Hero Academia telah dihapus dari bilibili manga dan Tencent Comics. Animenya pun ikut dihapus dari layanan video bilibili, setelah sebelumnya ratingnya anjlok jadi 3,7 dari 10.
Kontroversi ini juga membuat masalah untuk My Hero Academia: Strongest Hero. Game itu dikembangkan oleh studio Xin Yuan dari Tiongkok, namun saat kontroversi ini dimulai game-nya dihapus dari halaman studio mereka. Xin Yuan belum mengumumkan pembatalan game-nya, namun ini jelas bukan pertanda baik.
Baca Juga: Nama Karakter My Hero Academia ini akan Diganti Karena Kontroversial!
2. Kontroversi nama asli Daruma Ujiko
Di bab 259, nama asli Daruma Ujiko terungkap sebagai Maruta Shiga. Maruta adalah nama sandi untuk eksperimen manusia dari Unit 731 Angkatan Darat Kekaisaran Jepang.
Eksperimen itu menyebut orang-orang Tiongkok yang jadi korban sebagai Maruta, yang bisa diartikan sebagai batang kayu. Tempat eksperimen ini memang dipalsukan sebagai pabrik kayu, meski sejatinya itu adalah lokasi eksperimen manusia.
Yang jadi masalah adalah Maruta Shiga pun memang melakukan eksperimen manusia di manganya, jadi nama itu seperti tidak asal dipilih.
3. Kontroversi terjadi di wilayah Tiongkok dan Korea Selatan sebelum tanggal rilis resmi babnya
Majalah Weekly Shonen Jump rilis 3 Februari. Di wilayah seperti Indonesia, bab ini bisa dibaca mulai dari 22.00 WIB di aplikasi Manga Plus. Namun protes soal nama Maruta Shiga dimulai sejak sebelum itu.
Shuji Shinohara menuliskan di Yahoo News Japan kalau dia sudah bisa menemukan scan halaman berbahasa Korea diunggah sejak 31 Januari.
4. Horikoshi dan Shueisha sudah meminta maaf, dan berjanji akan mengubah nama Maruta Shiga
Sejak Senin, Horikoshi dan penerbit Shueisha telah menyampaikan permintaan maaf. Hirokoshi juga berjanji akan mengubah nama Maruta untuk bab selanjutnya dan saat volume yang memuat bab ini rilis resmi.
Menurut Horikoshi, dia tidak bermaksud mereferensikan kejahatan perang dari Unit 731.
Baca Juga: Toho Merilis Opening 2 My Hero Academia Season 4 di YouTube Mereka