Pembahasan Manga Dragon Ball Super 39: Master Roshi Melawan Jiren?!
Manga Dragon Ball Super 39 menyajikan akhir dari pertarungan Gohan melawan Kefla. Tidak hanya itu... di versi manga ini, Master Roshi melawan Jiren?!
Dengan format manga bulanan, Toyotaro sejauh ini kurang berhasil untuk menyajikan pengalaman seru seperti versi anime.
Kejadian di manga terasa terlalu cepat dan mendadak. Banyak karakter yang momen kerennya dipotong, meski sebagai gantinya Toyotaro mencoba memberi momen keren untuk karakter yang kurang disorot.
Manga Dragon Ball Super 39 memutuskan untuk menyorot Gohan serta mengganti momen epik Master Roshi. Seperti apa jadinya?
Kamu pasti sudah tahu masalah Gohan di versi anime.
Dia tampak dibangun dengan oke setelah ia memutuskan latihan dengan Piccolo. Saat itu, Gohan sampai tidak lagi ingin menggunakan Super Saiyan karena dia ingin mengukir jejak yang berbeda dari ayahnya.
Dengan motivasi seperti itu, ada harapan ia bisa memecahkan batas, sama seperti yang dilakukan oleh Vegeta (melalui SSGSSE) dan Goku (melalui Ultra Instinct).
Namun Gohan justru tereliminasi melawan Dyspo, dan tidak memiliki duel menonjol dengan petarung terkuat semesta lain.
Manga Dragon Ball Super 39 setidaknya mengatasi masalah tersebut.
Seperti diperlihatkan di akhir bab 38, Gohan memutuskan menghadapi Kefla.
Penampilannya pun tidak memalukan. Hanya dengan wujud Ultimate, Gohan mampu mengimbangi Kefla, yang di versi anime harus dikalahkan dengan Kamehameha super oleh Son Goku dalam wujud Ultra Instinct -Sign-.
Yah, harus diakui Kefla versi manga ini juga sangat dilemahkan oleh Toyotaro sih.
Setelah baku hantam, Gohan akhirnya dapat membuat Kefla tersingkir keluar dari arena. Namun dia sendiri juga keluar.
Sebagai penggemar Gohan, hasil seperti ini yang penulis harapkan dari penampilan Gohan di anime, ketimbang tersingkir hanya untuk menyingkirkan petarung nomor tiga seperti Dyspo.
Di versi anime, Master Roshi adalah salah satu petarung Universe 7 paling mengejutkan.
Setelah lama tidak terasa sebagai petarung kuat lagi, Roshi mengejutkan karena ia mampu memanfaatkan teknik, kecerdikan, dan kekuatannya untuk menyingkirkan para petarung kuat Universe 4.
Namun di versi manga para petarung Universe 4 sudah tereliminasi dengan cara beda. Jadi akankah Toyotaro menghapus momen epik Roshi, seperti mangaka yang satu ini menyingkirkan Tien Shinhan, Piccolo, dan Krillin dengan seenaknya?
Ternyata tidak. Roshi justru sempat mendapat momen melawan JIREN di manga Dragon Ball Super 39.
Sebelumnya, Roshi memanfaatkan teknik untuk menyingkirkan Kahseral, petarung Universe 11 yang bertahan lebih lama di versi manga ini.
Lalu, setelah Goku terdesak, Roshi dengan nekat melawan Jiren.
Roshi sempat melawan balik Jiren dengan penampilan yang membuat Beerus sekalipun terkejut. Penyebabnya? Roshi menggunakan dasar dari Ultra Instinct, gerakan tanpa berpikir.
Roshi membiarkan teknik dan pengalamannya untuk membimbingnya melawan Jiren. Pada akhirnya, Jiren masih bisa mengalahkannya. Namun setidaknya Roshi dapat mengajarkan kepada Goku bagaimana cara bertarung yang lebih baik.
Jujur, penulis justru lebih suka pendekatan ini ketimbang cara Goku seujug-ujug mendapatkan Ultra Instinct di anime.
Kelanjutan pembahasan manga Dragon Ball Super 39 dapat kamu cek di halaman kedua!
Kalau kamu lupa, di versi anime Goku memperoleh Ultra Instinct -Sign- (versi tidak sempurna, yang berambut hitam) setelah Spirit Bomb-nya dibalikkan Jiren.
Bukannya mati, Goku malah bangkit dan menembus batas.
Di versi manga Dragon Ball Super 39, Goku memperoleh pencerahan dari wejangan Master Roshi.
Setelah itu, Ultra Instinct -Sign- Goku pun aktif.
Sayangnya, kebangkitan pertama Ultra Instinct - Sign- versi manga ini sama sekali tidak sekeren di anime.
Jangankan mengimbangi Jiren seperti di anime, konsentrasi Goku buyar dengan cepat dan dia berujung dihajar oleh Jiren sebelum berbuat banyak.
Itulah tiga kejadian heboh di manga Dragon Ball Super 39.
Ada bagian yang diceritakan lebih baik oleh Toyotaro (Master Roshi memberi wejangan ke Goku cara bertarung lebih baik), namun ada juga yang malah terasa kurang epik.
Gimana menurut kamu manga Dragon Ball Super dibanding anime-nya? Sampaikan di kolom komentar!