4 Perbedaan Fenomena Dungeon Solo Leveling & Solo Leveling: Ragnarok!

- Versi pertama dibuat para Ruler, versi kedua lahir oleh Itarim
- Fenomena wabah Eternal Slumber dan Mist Burn
- Tujuan versi pertama agar dunia bisa bertahan, yang kedua invasi
- Dulu cuma ada pembunuhan, sekarang ada produksi obat terlarang
Seperti yang kita tahu, baik di Solo Leveling maupun cerita lanjutannya, Solo Leveling: Ragnarok sama-sama menekankan unsur dungeon dalam ceritanya. Meskipun demikian, ada sejumlah perbedaan yang mendasari kedua versi dungeon dari dua kisah tersebut seperti fenomena penyakit Eternal Slumber dan Mist Burn.
Apa saja perbedaan fenomena dungeon dari dua cerita tersebut?
1. Versi pertama dibuat para Ruler, versi kedua lahir oleh Itarim

Dalam kisah Sung Jin-Woo, fenomena gerbang dimensi dan dungeon terjadi akibat intervensi para Ruler.
Mereka membanjiri seluruh dunia dengan gerbang di berbagai penjuru dan mengirim kawanan besar monster dengan varietas beranekaragam yang mereka tangkap selama perang besar sebelumnya dengan para Monarch.
Para Ruler terus melakukan hal itu sampai dunia terekspos sepenuhnya dengan mana sihir.
Sedangkan fenomena dungeon yang terjadi di sekuel Ragnarok terjadi akibat ulah para Itarim yang mulai berperang melawan Sung Jin-Woo semenjak kematian Absolute Being.
2. Fenomena wabah Eternal Slumber dan Mist Burn

Selain bencana para monster, manusia juga punya satu hal lagi yang harus diwaspadai dari dungeon, yaitu munculnya wabah baru.
Di Solo Leveling pertama, ada fenomena penyakit yang disebut Eternal Slumber yang membuat seseorang bisa tertidur lelap tanpa bisa bangun lagi. Menurut para peneliti, hal itu terjadi akibat paparan sihir yang biasanya terjadi akibat interaksi dengan berbagai sumber energi termasuk saat korban berdekatan dengan seorang hunter.
Hampir tak ada pengobatan yang pasti untuk penyakit satu ini. Satu-satunya jalan untuk bisa sembuh adalah dengan memakai obat Holy Water of Life yang dibuat Jin-Woo.
Sedangkan di sekuel Ragnarok, ada wabah mayat hidup yang disebut Mist Burn. Fenomena ini terjadi jika ada seorang hunter yang terinfeksi monster Mist Burn berubah menjadi monster buas dan kemudian menginfeksi manusia lain.
3. Tujuan versi pertama agar dunia bisa bertahan, yang kedua invasi

Ada perbedaan tujuan terciptanya dungeon di cerita Jin-Woo dan Suho.
Di Solo Leveling, tujuan dibuatnya dungeon oleh para RUler adalah untuk membuat dunia manusia terbiasa dengan sihir dan mampu bertahan dengan perang besar yang terjadi antara Ruler dan Monarch. Bahkan hal itu juga dilakukan untuk menyeleksi umat manusia yang terpilih untuk bertahan hidup melalui fenomena kebangkitan para hunter.
Sedangkan di Solo Leveling: Ragnarok, dungeon dibuat para Itarim untuk menyusupkan para monster dan agen elit mereka untuk menginvasi bumi karena mereka sendiri tak bisa turun secara langsung.
4. Dulu cuma ada pembunuhan, sekarang ada produksi obat terlarang

Selain monster, ancaman yang biasanya harus dihadapi para hunter di dungeon adalah tindakan kriminal yang dilakukan sesamanya.
Di versi Jin-Woo, biasanya kejahatan yang terjadi di dungeon di seputaran pembunuhan dan perampokan perlengkapan milik korbannya seperti yang hampir terjadi pada Jin-Woo dan Jinho saat melakukan raid bersama geng Hwang Dongsuk dan kejadian Kang Taeshik.
Sedangkan di versi Sung Suho, kejahatan di dalam dungeon mulai berkembang di mana dungeon kini dimanfaatkan sebagai lahan untuk pabrik produksi obat terlarang Stardust.
Itulah perbedaan mencolok dalam fenomena dungeon di Solo Leveling dan Solo Leveling: Ragnarok.
Bagaimana pendapat kalian?
Untuk informasi yang lebih lengkap soal anime-manga, film, game, dan gadget, yuk gabung komunitas Warga Duniaku lewat link berikut:
Discord: https://bit.ly/WargaDuniaku
Tele: https://t.me/WargaDuniaku