6 Momen Menarik di Bleach: Thousand-Year Blood War Episode 4

Masih ingat Kajomaru yang sempat menjelaskan sejarah peperangan kepada Ryunosuke dan Shino? Yah, nasibnya sudah dipastikan berakhir pada episode ini.

Saat itu, ia dan rekan-rekannya sedang menghadang Jugram Haschwalth yang keluar dari pilar api reishi.

Kajomaru sendiri mencoba meminta Jugram berhenti. Akan tetapi, Quincy tersebut tak mengindahkan perintah tersebut.

Melihat musuhnya tak mau berhenti, Kajomaru pun berteriak dengan putus asa dan maju menyerang Jugram.

Sayangnya, Jugram dengan mudahnya menebas shinigami tersebut menjadi dua bagian. Hal inilah yang menandakan akhir perjalanan shinigami baik hati tersebut.

Salah satu kemampuan alami para Quincy selain panah akhirnya diperlihatkan.

Kemampuan tersebut disebut Blut. Sesuai namanya, teknik tersebut memungkinkan para Quincy mengalirkan reiatsu ke pembuluh darah mereka.

Teknik ini sendiri dibagi menjadi dua berdasarkan pembuluh mana yang akan dialiri reiatsu yaitu, Blut Vene dan Blut Arterie.

Saat ini baru Blut Vene yang baru diperlihatkan. Saat aktif, kulit para Quincy akan mengeras sehingga mampu bertahan terhadap serangan pedang sekalipun.

Tidak hanya kulit, organ vital seperti mata juga bisa dialiri reiatsu. Hal ini sempat terjadi pada As Nodt di mana matanya tak terluka meski salah satu kelopak Senbonzakura sempat menusuknya.

Akan tetapi, Blut sendiri memiliki kelemahan yaitu Blut Vene dan Blut Arterie tak bisa dipakai secara bersamaan.

Melihat Shikai mereka tak mempan melawan para Sternritter, beberapa kapten mulai menggunakan kartu as mereka, Bankai.

Tercatat bahwa yang melepaskan bentuk terkuat zanpakuto itu ada empat yaitu Byakuya, Komamura, Sui-Feng dan Hitsugaya.

Sayangnya, mereka membuat kesalahan besar. Rupanya para Sternritter sudah menunggu momen tersebut dan mengeluarkan medali mereka.

Benar saja, Bankai para kapten seketika lenyap tertelan ke dalam medali tersebut. Hal itu disadari Byakuya dan Hitsugaya yang mengetahui bahwa pedang mereka saat ini sudah tak memiliki jiwanya lagi.

Momen itu tentunya bukan mengejutkan para kapten saja tapi juga semua shinigami yang mengetahui dari Tenteikura yang disiarkan Rangiku.

Bahkan Mayuri saja sampai meneriaki para kapten adalah orang-orang bodoh yang tak mau menunggu hasil penyelidikannya sebelum bertarung.

Di sini, kita juga diperlihatkan bagaimana Kyoraku kehilangan salah satu matanya.

Takdir kapten satu ini memang bisa dibilang unik karena setelah Coyote Starrk, ia kembali harus melawan seorang pengguna pistol dari pasukan Quincy, Robert Accurtrone.

Robert sendiri memakai Vollstandig miliknya, Grimaniel dan berhasil menembak salah satu mata Kyoraku.

Alhasil, mata kanan kapten divisi 8 tersebut langsung hancur.

Setelah Soul Society, kita kembali ke pertempuran di Hueco Mundo.

Saat itu, Ichigo dan Quilge masih bertarung dengan sengit dengan wujud mereka masing-masing.

Meskipun demikian, Quilge sekarang berada di situasi yang kurang menguntungkan.Ia sudah berkali-kali mencoba mencuri Bankai milik Ichigo namun tetap gagal seperti halnya pada kasus Ebern.

Sedangkan Ichigo dengan Tensa Zangetsunya berhasil menyerangnya hingga membuat Quincy tersebut makin frustasi. Pada saat itulah, Urahara berhasil memanfaatkan celah tersebut dan menembaknya sampai tubuh Quilge berlubang.

Meskipun sempat tumbang, rupanya Quilge masih tak mau menyerah.

Saat Ichigo dalam perjalanan ke Soul Society, Quilge berhasil menggunakan kemampuan The Jail untuk menutup jalan masuk ke Soul Society dan sekaligus mengurung Ichigo dengan mengerahkan sisa-sisa kekuatannya.

Tidak hanya itu, ia juga sempat melukai Urahara, Sado, dan Orihime.

Alhasil, Ichigo benar-benar terjebak. Ia tak bisa kembali ke Soul Society atau Hueco Mundo saat rekan-rekannya berada dalam bahaya. Ia juga kehilangan sinyal untuk berkomunikasi.

Itulah daftar momen paling menarik di episode 4 anime Bleach: Thousand Years Blood War.

Bagaimana pendapat kalian? Jangan lupa tulis di kolom komentar!