- Di Indonesia, Infinity Castle menjadi film anime terlaris sepanjang masa sekaligus salah satu film asing dengan jumlah penonton terbanyak tahun ini.
- Di Jepang, film ini duduk sebagai film terlaris kedua sepanjang masa, hanya berada di bawah Mugen Train. Ini juga film terlaris Jepang di 2025.
- Di Amerika Serikat, Infinity Castle menjadi film anime terlaris sepanjang masa, memecahkan rekor panjang yang sebelumnya dipegang Pokémon: The First Movie sejak 2005.
6 Anime Jepang yang Pernah Dapat Nominasi Golden Globe! Demon Slayer?

- The Wind Rises - Golden Globe ke-71
- Mirai - Golden Globe ke-76
- Inu-Oh - Golden Globe ke-80
Dengan ramainya kabar Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba – Infinity Castle masuk nominasi Golden Globe untuk kategori Best Motion Picture – Animated, wajar kalau muncul pertanyaan:
“Sebelum Demon Slayer, anime apa saja sih yang pernah masuk nominasi Golden Globe?”
Golden Globe sendiri dikenal sebagai salah satu ajang penghargaan film paling prestisius di Amerika, sering disebut sebagai “nomor dua” setelah Academy Awards. Jadi, setiap kali ada anime yang berhasil masuk nominasi, itu adalah pencapaian yang sangat langka dan layak dirayakan.
Setelah menelusuri daftar nominasi, inilah deretan anime Jepang yang pernah mendapat kehormatan tersebut!
1. The Wind Rises - Golden Globe ke-71

Karya masterpiece Hayao Miyazaki ini menjadi salah satu kasus paling unik dalam sejarah keterlibatan anime di Golden Globe.
Kenapa unik?
Karena The Wind Rises tidak dinominasikan di kategori Best Animated Film, padahal itu jelas sebuah film animasi.
Sebaliknya, film ini justru masuk nominasi Best Foreign Language Film, berdampingan dengan deretan film live-action internasional.
Pada akhirnya, The Wind Rises kalah dari The Great Beauty (Italia). Namun masuknya film ini di kategori film berbahasa asing (bukan animasi) membuatnya menempati posisi khusus dalam sejarah Golden Globe. Ini menunjukkan bagaimana karya Miyazaki sering diperlakukan bukan sekadar “film animasi,” tetapi sebagai cinema.
2. Mirai - Golden Globe ke-76

Mirai, karya Mamoru Hosoda, berhasil masuk nominasi di Golden Globe ke-76 yang digelar pada 6 Januari 2019. Film ini menampilkan petualangan imajinatif dari seorang bocah bernama Kun, disajikan melalui gaya penceritaan khas Hosoda.
Namun, persaingan tahun itu sangat berat. Mirai harus berhadapan dengan film yang sedang menjadi fenomena global: Spider-Man: Into the Spider-Verse, yang pada akhirnya memenangkan penghargaan.
Meski tidak membawa pulang piala, Mirai tetap menorehkan sejarah sebagai salah satu anime yang berhasil menembus jajaran nominasi Golden Globe.
3. Inu-Oh - Golden Globe ke-80

Pada Golden Globe ke-80 yang digelar pada 10 Januari 2023, Masaaki Yuasa, sutradara yang dikenal dengan gaya visual eksentrik, berhasil menembus nominasi lewat film musikal-historikalnya, Inu-Oh.
Film ini mengisahkan persahabatan unik antara Tomona, seorang pemain biwa buta, dan Inu-Oh, sosok bertubuh cacat namun memiliki bakat luar biasa dalam seni tari Noh. Dengan pendekatan visual yang teatrikal, Inu-Oh menonjol sebagai salah satu karya paling artistik dalam daftar nominasi tahun itu.
Namun persaingan berlangsung ketat. Inu-Oh harus berhadapan dengan Guillermo del Toro’s Pinocchio, sebuah interpretasi gelap dan memukau yang akhirnya keluar sebagai pemenang.
4. Suzume - Golden Globe ke-81

Saat Suzume dirilis, Makoto Shinkai sudah menjadi nama besar di kancah internasional. Visual khasnya yang memukau, dipadukan dengan kedalaman emosional tentang kehilangan dan pemulihan, membuat Suzume layak menembus nominasi Golden Globe ke-81.
Namun yang membuat Golden Globe tahun itu benar-benar menarik adalah satu fakta unik:
bukan hanya satu anime yang masuk nominasi.
Ada dua anime Jepang yang bersaing berdampingan di kategori yang sama, sebuah kejadian langka dalam sejarah penghargaan ini.
Dan anime kedua itu… adalah yang akan kita bahas di poin kelima.
5. The Boy and The Heron - Golden Globe ke-81

Ah, The Boy and The Heron. Film yang sempat digadang-gadang sebagai karya terakhir Hayao Miyazaki, walaupun sang maestro kemudian memutuskan untuk terus berkarya.
Film ini menghadirkan cerita yang penuh simbol dan lapisan makna, sehingga banyak penonton merasa perlu “mencerna” ulang untuk memahaminya sepenuhnya. Namun dari sisi visual, penyutradaraan, dan atmosfer, tak ada keraguan: ini adalah salah satu masterpiece Studio Ghibli.
Dan pada Golden Globe ke-81, Miyazaki akhirnya meraih kemenangan.
The Boy and The Heron tidak hanya masuk nominasi; film ini menang dan membawa pulang piala untuk kategori Best Animated Film.
Kemenangan ini menjadi tonggak penting: anime Jepang tidak hanya mampu bersaing di panggung Golden Globe, mereka kini terbukti bisa menjadi juara.
6. Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba - Infinity Castle - Golden Globe ke-83

Dan inilah yang terbaru.
Demon Slayer: Infinity Castle mencapai tingkat hype yang hampir tak terbayangkan sepanjang 2025. Film ini mencetak rekor box office di berbagai negara:
Yang membuat nominasinya makin menarik adalah perbedaannya dibanding lima anime sebelumnya.
Jika karya-karya yang masuk nominasi Golden Globe biasanya bernuansa auteur, artistik, atau berfokus pada drama emosional, maka Demon Slayer hadir sebagai anime yang shonen banget, penuh pertarungan, ledakan emosi, dan klimaks epik Tanjiro serta Hashira melawan Akaza dan kawan-kawan.
Kehadiran Demon Slayer di Golden Globe ke-83 menunjukkan bahwa bahkan anime aksi mainstream pun kini diakui di panggung penghargaan internasional.
Sekarang tinggal kita tunggu: apakah Demon Slayer akan berhasil membawa pulang piala Golden Globe 2026?
Nah itu enam anime Jepang yang pernah dapat nominasi Golden Globe.
Ada yang kelewatan? Ada yang favoritmu? Sampaikan di kolom komentar!


















